b:include data='blog' name='all-head-content'/>
bismillah

Welcome

31. Katakanlah ( Muhammad ), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,
32. Katakanlah ( Muhammad ), " Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-org kafir. " ( QS. Ali Imron : 31-32 )
Fruity Cherry Heart

Rabu, 01 Desember 2010

SIFAT-SIFAT SEORANG AKTIVIS

Diposting oleh AKHWATimoet di 01.45

Wahai saudaraku aktivis dawah keberadaan antum dalam menyebarkan dawah Islam bukanlah perbuatan bidah namun seperti pohon rindang nan lebat daun & buahnya memiliki akar yang kokoh & cabang yang tinggi;

أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ Yang akarnya kokoh sedang cabangnya menjulang tinggi kelangit 2(QS. Ibrahim: 24).

Aktivis dakwah adalah orang yang menyebarkan kebaikan & cahaya kepada orang yang berada disekelilingnya melalui gerak & perbuatan melalui cahaya yang mengharap ridlo Allah & petunjuknya & dg itu kebaikan & pahala akan menghampiri diantara mereka & bagi mereka yang mengikutinya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw: Barangsiapa yang menyeru kepada hidayah maka baginya ganjaran seperti ganjaran orang yang mengikutinya & tidak dikurangi sedikitpun ganjaran mereka .2 (HR. Muslim)

Wahai para aktivis dawah hendaknya kita selalu mengenang sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh kaab bin Malik –semoga Allah meridloinya- yang mana beliau menceritakan bagaimana terjadinya baiat Aqabah kedua –baiat yang mampu menghalau syaitan & menggetarkan orang-orang Quraisy- dia berkata: … setelah sekelompok orang dari Aus & Khajraz berkumpul bersama Rasulullah saw & mengecek setiap orang dari mereka keteguhan agama & dirinya Rasulullah saw bersabda kepada mereka: Keluarlah kalian bersama saya 12 orang wakil ini utk menjadi penyeru diartara kaumnya .2 (HR. Ishaq & Ahmad) Jadi tangga dawah & jalan pergerakan serta arah tarbiyah rabbaniyah terlaksana melalui pengambilan baiat para pendawah yang memiliki kemampuan dalam diri mereka melakukan pembinaan & meluruskannya atas apa yang dicintai Allah & diridloi-Nya. Tanggungjawab ini merupakan bagian dari perjanjian yang memiliki syarat-syarat & ganjaran seperti yang telah Allah jelaskan tentang kisah Bani Israil dalam surat Al-Maidah dimana Allah SWT berfirman: وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرائيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيباً وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيل Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari ) Bani Israil & telah kami angkat diantara mereka 12 oran gpemimpin & Allah berfirman: Sesungguhnya Aku beserta kamu sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat & menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku & kamu Bantu mereka & kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan kumasukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir diantaramu sesudah itu sesungguhnya ia talah tersesat dari jalan yang lurus. 2 (Al-Maidah: 12) Dari ayat tersebut Allah menjelaskan perjanjiannya bersama Bani Israil perjanjian dalam dua sisi ; syarat & ganjaran adapun perjanjan bersama para pemimpin pilihan yang merupakan keturunan dari nabi Yakub yang berjumlah 12 orang sedangkan perjanjian dg para pemimpin & orang-orang yang berada dibelakang mereka sebagai perjanjian atas setiap individu & perjanjian ini seperti yang dikenal dalam ilmu usul; ibrahnya bukan karena pengkhususan suatu sebab namun karena keuniversalitas lafadz yaitu perjanjian atas seluruh manusia yang memiliki hubungan yang erat dg Allah. Adapun syarat-syaratnya adalah: Mendirikan sholat & mencakup seluruh substansinya menunaikan zakat harta & hati zakat ilmu & pengetahuan kemudian beriman kepada para rasul & mengakui mereka & sesuatu yang dibawa oleh mereka dg perintah utk beribadah kepada Allah menjauhi Thoghut & tidak cukup hanya beriman dalam ucapan saja namun harus diaplikasikan dalam menolong mereka manhaj mereka jejak mereka & dawah mereka yang mereka bawa yaitu dg bentuk pinjaman & pengorbanan harta & jiwa & bahkan tidak hanya memberikan pinjaman namun juga mencakup pd melakukan ihsan dalam berinfak & bersedekah karena yang demikian merupakan pokok utama dalam setiap permasalahan sampai pd proses penyembelihan & penumpahan darah dalam berkorban. Kemudian setelah itu ganjaran sebagai manifestasi dari syarat وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً Kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik Karena konsekwensi pinjaman adalah kembali kepada pemiliknya maka bagaimana pinjaman ini akan kembali & kapan terjadinya? tentunya pinjaman tersebut akan kembali di dalam dunia & di Akhirat karena ia merupakan sebab terhapusnya dosa & masuknya surga-surga hal ini merupakan ganjaran yang paling sempurna dg perjanjian adapau bagi yang mengkhianatinya maka hasilnya sangatlah jelas yaitu kerugian di dunia & di Akhirat d an yang demikian merupakan kerugian yang sangat jelas. Kemudian setelah pemaparan yang singkat ini wahai para aktivis dawah bersegeralah utk selalu berbaik sangka kepada dirimu sendiri karena sebaik-baik peninggalan adalah sebaik-baik warisan yaitu melalui tarbiyah dg pemahaman yang mendalam iman yang kokoh & amal yang berkesinambungan. Setidaknya ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh para aktivis dawah yang mana telah kami klasifikasikan pd tiga bagian:

Sifat yang mesti dimiliki oleh setiap individu (sifat fardiyyah).

Sifat yang mesti dimiliki dalam berinteraksi dg masyarakat & komitmen terhadapnya (sifat kolektif).

Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas dawah & jihad fi sabilillah.

PERTAMA: SIFAT-SIFAT FARDIYYAH2

Adapun sifat-sifat fardiyyah yang mesti dimiliki oleh seorang aktivis dawah adalah sebagai berikut:

1. Setiap individu hendaknya mengetahui jati dirinya & bersungguh-sungguh meningkatkan diri hingga mencapai tingkat ketaatan pd Allah & Rasul-Nya tunduk kepada segala sesuatu yang datang kepadanya baik berupa perintah & larangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya: Yang disebut mujahid adalah orang yang bersungguh dalam taat kepada Allah maksudnya adalah sebelum kalian keluar ingin berhadapan dg musuh & memerangi mereka hendaknya kalian menyiapkan diri semampu kalian dg bersungguh-sungguh & kontinyu memerangi musuh yang menguasai jiwa kalian yang selalu mengajak kalian berbuat masiat kepada Allah & Rasul-Nya & membangkang dari hukum yang telah di syariatkan. Selama musuh ini masih melekat dalam diri kalian sehingga menjatuhkan martabat kalian & jauh dari ridla Allah SWT maka kalian tidak akan mungkin mampu mengalahkan & menguasai musuh Allah. Contoh yang lebih dekat adalah saat kalian memerangi manusia dari meminum khamar namun dalam rumah kalian terdapat minuman tersebut tentunya kenyataan seperti itu merupakan kontradiksi yang sangat gamblang antara perkataan & perbuatan & akan menjadi penghancur wibawa kalian penghalang aktivitas kalian & pembatas ruang lingkup kalian ditengah masyarakat umum.

Maka pertama kali yang harus kalian lakukan adalah menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah SWT & melepasnya dari segala kebebasan yang bertentangan dg syariat Allah baru setelah itu berdawah kepada orang lain.

2. Setelah tingkatan jihad adalah tingkatan hijrah. Hijrah yang dimaksud disini bukanlah dalam arti dzahir; meninggalkan tempat tinggal dari kebisingan & kesemrawutan namun yang diinginkan adalah hijrah dari berbuat masiat kepada Allah menuju ketaatan & ridla Allah SWT. Seorang muhajir hakiki adalah jika ia keluar dari tempat tinggalnya karena dilingkungannya ia tidak menemui tempat yang layak utk mempraktekkan secara leluasa hukum-hukum Allah & Rasul-Nya. Namun jika seseorang keluar dari tempat tinggalnya bukan dalam rangka meningkatkan ketaatan kepada Allah tapi utk berbuat masiat kepada-Nya; sungguh ia telah melakukan kesalahan yang sangat besar & tidak akan memberikan manfaat sama sekali akan hijrahnya dari ujian & musibah. sabagaimana yang telah dijelaskan oleh Raslullah saw dalam sabdanya saat ditanya tentang mana hijrah yang paling utama: Adakah hijrah yang paling utama wahai Rasulullah? Rasul bersabda: hijrah dari sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhanmu .2 Dari sini jelas bahwa seseorang yang selalu melakukan masiat kepada Allah maka hijrahnya dari tempat tinggalnya ketempat lain tidak ada nilainya sama sekali disisi Allah SWT maka dari itu saya mengingatkan kepada para aktivis utk segera memerangi kekuatan besar yang berada dalam tubuh kalian sebelum kalian melakukan dawah di alam luar meencermati kondisi hati & selalu memobilisasinya dg ketaatan kepada Allah baik dalam kadaan susah / senang sebelum berhadapan dangan kaum kuffar yang memerangi Islam. Hendaknya kalian -dengan kalimat sederhana- seperti seekor kuda yang diikat kuat dg tali yang ditambatkan dibumi walaupun begitu kuatnya mampu malepaskan diri dari ikatan tersebut sebagaimana sabda Rasulullah saw: Perumpamaan seorang mumin & iman seperti seekor kuda yang memiliki berbagai perbedaan dari kuda liar yang selalu berkeliling mengitari lapangan & masuk kesetiap kebun dg gagah berani masuk kesuatu tempat yang terdapat tumbuhan/rumput yang hijau .2

Hendaknya sifat aktivis dakwah seperti seekor kuda liar & melatihnya menjadi kuda peliharaan yang tertambat dg tali.

3. Berusaha mendisiplinkan & menertibkan aturan hidup yaitu dg lebih dahulu memerangi kebejatan lingkungan terdekat. Maksudnya disini adalah rumah tangga hendaknya kalian memperbaiki rumah tangga kalian kerabat sahabat dekat & lingkungan bukan berarti dg mencela mencaci & membantah mereka namun dg melakukan -secara individu & interaksi sosial- sosialisasi akan keabsahan misi prinsip & ajaran Islam. Karena masyarakat yang terbiasa dg melewati kehidupannya tanpa tujuan & maksud yang jelas seperti halnya seekor binatang tidak mau mengikuti alur kehidupan kalian kecuali mereka telah melihat langsung gambarannya yaitu dg memperlihatkan diri kalian kepada istri-istri anak-anak bapak-bapak ibu-ibu kerabat-kerabat & sahabat kalian prilaku yang baik walaupun pd awalnya kalian orang asing ditengah-tengah keluarga & tempat tinggal kalian. Kursi jabatan yang selalu diimpikan kebanyakan orang dalam mimpi indahnya adalah tampuk kekuasaan & jabatan yang enak seakan seperti lampu yang penuh bara api yang panas bagi kalian. Ala kuli hal kalian wajib melakuan perubahan kepada setiap orang yang kalian anggap paling dekat & katakanlah kapada saya: Demi Allah adakah orang yang telah melakukan perbaikan dalam rumah tangganya tidak mesti melakukan hal yang sama kepada orang lain? sungguh saya sangat gembira sekali & tentram mendengar kabar adanya pergulatan & perdebatan antara anggota jamaah & kerabat mereka dalam rangka mempertahankan aqidah Islamiyah. Namun pd sisi lain saya merasa cemas sekali jika mendengar ada suatu tempat yang belum terjamah sama sekali oleh anggota jamaah sampai sekarang.

Yang perlu diperhatikan disini adalah seseorang jangan melakukan pertentangan / jihad kecuali membekali diri dg logika seperti halnya dokter saat memeriksa pasiennya karena pd hakikatnya seorang dokter tidak mengobati sipasien namun mengobati apa yang dalam dirinya dg segala daya dia memberikan nasehat & motivasi sehingga saat si dokter memberikan obat yang pahit sekalipun / melakukan operasi pd bagian anggota badannya maka pasien akan menerimanya dg senang hati. Begitulah hendaknya para aktivis dawah dalam mengarahkan saudaranya yang sedang terbuai kelalaian & kesesatan menuju jalan yang lurus & hidayah mereka tidak merasa bahwa kalian menggurui mereka sehingga tidak timbul sikap permusuhan dari mereka. Sesungguhnya dawah ini tidak akan tegak -sebagaimana yang telah saya utarakan dg singkat dalam seminar sebelumnya- dg perdebatan baik lisan maupun tulisan walaupun yang demikian merupakan hal mendasar dalam dawah namun jalan terbaik & mulia adalah dg menampakkan diri menjadi tauladan. Jika mereka memandang & mengenal kalian dari kemuliaan perjalanan hidup kesucian akhlak & memiliki semangat juang dijalan Allah merekapun akan mudah menuruti perkataan & ucapan kalian tentunya hal tersebut merupakan cerminan dari sifat Rasulullah saw sebagaimana beliau pernah bersabda tentang karakteristik orang beriman: Jika dipandang mereka selalu berdzikir kepada Allah .2

Saya tidak menyeru kalian utk merubah diri kalian dg serta merta karena yang demikian tidak akan mudah kecuali dg bertahap. Saat kalian ingin memerangi lingkungan dekat berjuang & berkorban demi mencapai tujuan maka cara pengorbanan yang dilakukan secara tidak langsung akan membentuk pribadi baik & pd saatnya nanti akan menjadi suri tauladan yang baik dalam dawah.

Hendaknya kalian mengiringinya dg mempelajari al-Quran & sunnah dalam dawah dg penuh keseriusan & kejelian hingga dapat memahami cara yang tepat mencari jalan hidup yang diinginkan Islam & tipe macam apa yang dicintai Allah SWT / yang diidamkan oleh Rasulullah saw. Sifat karakteristik & akhlak apakah yang dituntut Islam kepada para aktivis gerakan Islam hingga mampu mengangkat bendera dawah & jihad setelahnya? tentunya diantara banyak proses dalam menyiapkan kelompok yang memiliki kecerdasan & kesiapan menghadapi perang membutuhkan 15 tahun yang berkesinambungan dalam marhalah tatsqif & tadrib (pelatihan). Maka hendaknya kalian mempelajari secara rinci periode persiapan ini & memahami fase-fasenya sehingga dapat mengetahui sifat yang bagaimana yang diutamakan oleh Rasullullah saw dalam membentuk para pengikutnya sebelum mempersiapkan yang lainnya mana yang lebih dahulu diutamakan & mana yang diakhirkan? & batas amal apakah yang perlu dikembangbangkan? kapan pujian kepada mereka diberikan? Tauladan inilah yang mesti dijadikan sandaran dalam rangka membersihkan diri. Kalaulah bukan karena waktu yang terbatas saya akan menjelaskan secara detail apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw: Barangsipa yang cintanya karena Allah murka karena Allah memberi karena Allah & mencela karena Allah maka telah sempurnalah keimanannya .2

Bahwa manusia tidak akan sempurna keimanannya kecuali ia melandasi segala kecintaan kemurkaan/kebencian celaan & pemberiannya karena Allah SWT semata tidak ada sedikitpun motivasi & dorongan serta ambisi pribadi apalagi duniawi yang melekat dalam dirinya. Dalam hadits lain Rsulullah saw bersabda: Allah memerintahkan kepada saya 9 perkara: takut kepada Allah saat sunyi & ramai menegakkan keadilan saat marah & suka merasa puas saat miskin & kaya menyambung silaturrahim saat terputus memberi kepada orang yang mengharamkannya kepadaku memaafkan orang yang mendzalimiku menjadikan diam sebagai bahan perenungan lidah sebagai dzikir & pandangan sebagai ibrah (pelajaran) .2 Setelah itu beliau melanjutkan: Dan memerintahkan kapada yang maruf & mencegah yang mungkar .2 Dari sini dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dg wasatan adalah jika memfokuskan diri kepada melakukan amar amruf nahi mungkar wajib bagi setiap individu memiliki sifat demikian karenanya tidak akan mungkin terlaksana dawah ini kecuali dg merealisasikan tuntutan yang urgen ini.

KEDUA: SIFAT-SIFAT KOLEKTIF

Setelah membahas sifat-sifat personal kita membutuhkan bagian lain yaitu sifat-sifat kolektif sebagai penopang pembangunan kehidupan bersama & melakukan konsolidasi sistem gerakan serta menambah kekokohan jamaah agar terjalin sesama anggota saling cinta gotong royong & tolong menolong saling memberi nasehat & wasiat pd kebaikan & kesabaran serta bersama-sama melaju dalam jalan dawah.

Sifat-sifat ini juga dibutuhkan oleh jamaah lainnya dimuka bumi ini karena jika tidak akan terjadi diantara mereka saling mengedepankan kepentingan pribadi sehingga tidak memiliki hubungan yang erat & pd akhirnya mereka tidak mampu melawan kebatilan & memberantasnya. Saya tidak memungkiri kebenaran yang ada dalam tubuh umat sifat yang mulia & akhlak yang terpuji namun yang sangat disayangkan adanya keinginan menonjolkan sifat individualnya karena jika yang demikian masih melekat dalam tubuh suatu jamaah maka akan sulit menolak tantangan yang lebih besar kecuali hanya berkisar kepada perbaikan pribadi.

Misi yang harus dilakukan setelah memperbaiki diri perjalanan hidup setiap anggota adalah bertawakkal (menyerahkan segala urusannya) kepada Allah sehingga menghasilkan keharuman citra & sejarah yang mulia & diirngi dg kesempurnaan amal jamai (kolektif). Bahwa akrobat sekalipun ia berani kuat & mampu mengangkat beban yang berat & dapat melawan beberapa orang dalam satu pertandingan namun ia tidak akan mampu menandingi sekelompok tentara yang tertata rapi. Demikianlah banyak diantara kita yang terpecah-pecah dalam mensosialisasikan kebajikan namun tidak memiliki ikatan hati & ukhuwah ibaratnya mereka seperti pemain akrobat yang tidak mau bekerja sama dg kelompoknya secara teratur namun ia mau menghadapi musuh yang bersatu dalam barisan yang rapi. Kebaikan individu umat islam kepribadian yang baik & terpuji baik ketinggian akhlak & perjalanan hidup yang suci adalah merupakan keniscayaan namun kami akan merasa tenang & tentram jika hal tersebut diiringi dg kebaikan kolektif.

Al-Quran telah menjelaskan permasalahan ini dalam beberapa ayat-ayatnya sebagaiman telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw secara gamblang pd sekian banyak sabdanya. Jika kita mau menelaah Al-Quran & sirah Rasulullah saw & sejarah para sahabat -semoga Allah melimpahkan ridla-Nya kepada mereka- akan kita dapati suri tauladan yang baik yang tidak terhitung jumlahnya tentang akhlak kolektif yang menakjubkan karena itu kalian hendaknya menelaah kembali kitab-kitab yang berkenaan dengannya secara teliti & cermat hingga melahirkan pertanyaan: apa & dari segi mana kekurangan akhlak tersebut kemudian apa kiat-kiat utk mengetahui akhlak tersebut. Fenomena yang dapat dilihat dari kehidupan kita adalah bahwa setiap individu tidak bisa hidup dalam kesendirian tapi mesti berinteraksi dg orang lain jika ada dalam setiap individu memiliki sifat berbaik sangka sikap terpuji akhlak mulia itsar & berkorban maka perbedaan karakter tidak akan menjadi penghalang dalam membangun kebersamaan diantara mereka karana suatu jamaah tidak akan dapat terbentuk kecuali berdiri diatas prinsip ; membuang buruk sangka terhadap orang lain sebagaimana ia mampu membuang buruk sangka yang ada dalam jiwanya sendiri. Jika tidak dapat menemui sifat itsar & berkorban dalam jiwa kalian maka janganlah berfikir mampu akan melakukan revolusi (perubahan) dalam kehidupan sosial.

KETIGA:

Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas dawah & jihad fi sabilillah.

1. MUJAHADAH DI JALAN ALLAH

Adapun sifat ketiga adalah mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam barjuang di jalan Allah SWT hal ini telah disebutkan dalam Al-Quran & sunnah Rasul secara detail & terperinci. Pertanyaannya adalah: Bagaimana & tingkatan mana yang harus diaplikasikan lebih dahulu? utk menjawabnya kita harus mencermati sesuatu yang tersirat dalam Al-Quran & sunnah baik dari segi hukum & pendidikan & meneliti kembali dari segi mana yang dapat kita jadikan senjata utk berperang dijalan Allah SWT? dari sini secara singkat saya akan jelaskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh setiap aktivis dalam bermujahadah di jalan Allah SWT.

2. SABAR

Sabar merupakan konsekwensi dari sifat pertama.

Sifat ini bukan hanya merupakan salah salah konsekwensi logis yang harus diterapkan dalam bermujahadah di jalan Allah namun juga merupakan bagian dari sifat dalam segala hal perbedaannya adalah ; bahwa dalam mujahadah di jalan Allah (jihad) membutuhkan kesabaran yang begitu kuat sehingga tidak mudah lentur & lemah keimanannya sedang jihad dalam arti bekerja & berusaha juga membutuhkan kesabaran namun dalam ukuran yang berbeda.

Sabar dalam jihad dijalan Allah memiliki berbagai macam cara: diantaranya adalah kehati-hatian & tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu kegiatan / step by step (selangkah demi langkah). Selain itu adalah al-istiqamah & gigih dalam beramal sehingga tidak mudah futur saat menjumpai kesulitan ujian & rintangan. Atau juga tidak mudah berputus asa jauh dari sifat al-wahn (cinta dunia & takut mati) walaupun tanda-tanda keberhasilan yang diharapkan belum tampak jelas tapi terus bekerja walau dalam keadaan bagaimanapun. Adapaun ciri lainnya ; tidak mudah goyah saat berhadapan dg bahaya kesulitan rintangan yang akan mengancam jiwanya. Tidak mudah kehilangan keseimbangan walau dalam keadaan yang sangat kritis & genting baik yang menyangkut dg gejolak hati. Tidak gegabah. Tidak hanya mengandalkan perasaan sebelum mengerahkan nalar & penelitian (cek & ricek) terlebih dahulu. Dan selalu melakuakn kegiatannya dg penuh ketenangan kecermatan akal ketegaran & kegigihan.

Perlu diketahui bahwa kalian tidak hanya diperintahkan utk bersabar saja namun juga deperintahkan utk mengokohkan & meneguhkan kesabaran tersebut didalam lubuk hati kalian. Menghadapi kekuatan musuh yang mamiliki persenjataan lengkap harus dg senjata yang lebih unggul dari mereka sehingga dapat dg mudah menghancurkan & menundukkan mereka Allah SWT berfirman: dan kuatkanlah kesabaran kalian setelah sebelumnya diperintahkan: wahai orang-orang yang beriman bersabarlah kalian .

Sesungguhnya saat berperang dg mereka guna meninggikan bendera kebenaran harus diimbangi dg kesabaran karena kalian mungkin tidak dapat menemui diri kalian yang layak dg asumsi bahwa mempersenjatai diri dg sepuluh macam kesabaran sudah cukup. Bacalah sejarah peristiwa perang dunia kedua bagaimana kesabaran yang ditampakkan oleh bangsa Jerman Jepang & Amerika dalam menegakkan kebatilan mereka menghancurkan pusat laboratorium pabrik-pabrik rumah-rumah & terminal-terminal dg tangan mereka sendiri padahal dg susah payah mereka membangunnya & memakan waktu yang begitu lama. Jika memang harus terjadi peperangan kenapa harus tega membantai manusia dg tank-tank yang dikendarai prajurit yang kekar diatas roda-roda yang terbuat dari besi yang kuat? Kenapa mereka begitu sabar & istiqamah melakukan penyerangan dg pesawat tempur padahal mereka juga terancam kematian? selama kesabaran tidak mencapai 105 % dibanding kesabaran mereka kita tidak akan mungkin bisa melawan & mengalahkan mereka.

Selama dari segi kekuatan & jumlah kita tidak diperhitungkan oleh mereka maka kalian tidak boleh merasa rendah diri namun tanamkanlah kekuatan diri & jiwa dg kesabaran tsabat (keteguhan hati) & istiqamah.

3. ITSAR

Memiliki sifat itsar (mendahulukan kebutuhan/kepentingan orang lain) & jiwa berkorban; baik terhadap waktu tenaga fikiran & masa depan & berkorban terhadap cita-cita & harapan.

Selama kita masih terus dianggap terbelakang dibandingkan dg kekuatan mereka & utk melengkapi kekurangan -dari segi senjata & personil- utk mengalahkan mereka agak sulit & membutuhkan waktu lama maka kita harus memiliki keunggulan lain; jiwa berkorban & itsar (mementingkan hajat orang lain). Namun yang membuat hati saya sedih & meneteskan air mata; ada diantara kita yang sudi menjual diri mereka kepada musuh-musuh Allah hanya karena ingin mendapatkan harta yang sedikit.

Hal tersebut merupakan fenomena yang dapat menghilangkan gairah umat utk berjuang sehingga tidak ada lagi harapan yang ingin di capai. Ada diantara mereka yang berat mengorbankan diri utk berkhidmah kepada agama Allah walau dg imbalan yang minim. Jika diantara kita tidak ada yang mau berkorban & tidak berusaha memompa diri dalam berjihad dijalan Allah maka bagaimana mungkin sebuah gerakan Islam akan maju & berkembang ditengah arus globalisasi yang kian gencar ini. Padahal tidak ada suatu gerakanpun didunia ini yang bisa maju & berkembang jika hanya bergantung kepada personilnya hanya mengandalkan kekuatan tangan & kaki saja. Karena keduanya tidak akan mungkin memberikan manfaat jika tidak diiringi dg hati yang bersih & akal yang cerdas. Dengan kata lain kami membutuhkan pemimpin & jendral yang berilyan agar dapat dimanfaatkan dalam dawah … namun ironisnya; mereka yang memiliki potensi ideologi & kecerdasan akal memiliki kecerdasan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup di dunia gigih dalam bekerja siang & malam & memiliki prestise yang tinggi namun tidak memiliki perhatian terhadap dawah apalagi mereka tidak mau mengorbankan karirnya maka akan sulit mewujudkan impian & harapan guna membangun Islam & bangkit dari keterpurukan.

Jika kalian tetap mengharapkan kepada mereka yang kering akan jiwa berkorbannya guna memenangkan peperangan kepada mereka yang suka berbuat kerusakan dimuka bumi ini yang gencar menginfakkan harta mereka demi menegakkan kebatilan maka tidak ada yang dapat kalian raih & capai kecuali hanyalah kehinaan belaka.

4. SEMANGAT DALAM MENGGAPAI CITA-CITA

Jika ada yang memahami misi gerakan ini hanya sekedar pemberian jaminan kehidupan yang tentram sementara tidak ada dalam dirinya tanggung jawab utk menyebarkannya maka pd hakikatnya pemahaman tersebut tidak akan memberikan kontribusi positif dalam gerakan dawah ini ibaratnya tidak menggemukkan & tidak pula menghilangkan rasa lapar.

Sesungguhnya kewajiban kita semua adalah memiliki hati yang bergelora & menyala yang bisa disumbangkan demi kemaslahatan dawah. Paling tidak harus ada dalam diri kita jiwa semangat memajukan dawah ini. Jika anak anda sakit maka jangan dibiarkan begitu saja tapi bawalah ia ke dokter. Saat anda tidak menemui solusi akan kebejatan moral anak anda & membuat kekhawatiran yang mendalam sehingga mendorong anda utk berusaha & bekerja keras utk memperbaikinya maka lakukanlah sesegera mungkin.

Kita harus memiliki perasaan yang jujur dalam setiap keadaan guna mencapai misi ini bersikap tenang ikhlas & bersih dari keinginan duniawi & selalu berkeinginan utk meningkatkan kesungguhan sehingga urusan pribadi & keluarga dinomor duakan bahkan tidak menolehnya kecuali dg sikap pasif. Kita tidak melakukan usaha utk urusan pribadi saja kecuali hanya sedikit waktu / tenaga yang dialokasikan sehingga pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya tertuju pd kesenangan hidup duniawi saja. Perasaan ini jika tidak bersumber dari lubuk hati yang murni & diiringi dg ruh & jiwa bergelora maka akan sulit memberikan kewibawaan terhadap perkataan yang kita ucapkan. Apakah kalian tidak melihat mayoritas manusia yang mendukung & memberikan motivasi melalui opini yang mereka sampaikan namun sedikit diantara mereka yang mau berpartisipasi dalam gerakan ini & berkorban dg harta & jiwa mereka.

Kalau saja pd tiap diri kita memiliki pemikiran yang demikian & berusaha mengevaluasi apakah kita termasuk anggota jamaah ini dalam bentuk ideologi saja / secara keseluruhan / ada dalam jiwa ini keinginan yang bergelora utk merealisasikan misi dawah & berusaha semampunya membentuk perasaan ini dalam jiwa walaupun tidak memiliki hubungan yang erat dg dawah? padahal sejatinya jika hati manusia memiliki ikatan yang erat dg misi dawah maka ia mesti membutuhkan motivasi & mobilisasi dari pihak lain karena merupakan hal yang mustahil adanya kekuatan di pusat namun dicabangnya ada kelemahan & kelalaian dalam tugas menyebarkan dawah sehingga penyakit incapabiliti & paralizati terjangkit hanya bisa memberikan solusi dg memindahkan sebagian anggotanya dari suatu tempat ketempat lainnya / menonaktifkannya dari dawah.

Jika ada diantara kalian anaknya sakit janganlah kalian serahkan hidup & mati anak itu kepada orang lain jangan anda tinggalkan begitu saja dg alasan tidak ada yang mampu menyembuhkannya tidak ada yang memberikannya obat / tidak ada dokter. Jika kalian tidak menemukan orang yang mampu menngobatinya maka hendaknya kalian melakukannya sendiri karena anda lebih berhak daripada orang lain. Tidak mustahil ada orang yang memiliki perhatian terhadap anak orang lain & berusaha ingin mencampuri urusannya namun sangat tidak mungkin ada orang yang tega menutup matanya terhadap urusan anaknya sendiri & tidak mau berusaha mengobati anaknya jika jatuh sakit.

Demikian juga hubungan kalian dg dawah ini yang bersumber dari lubuk hati kalian bagaimana mungkin kalian rela acuh terhadap dawah ini sibuk dg urusan lain sebagaimana tidak mungkin jika kalian hanya bersantai & duduk-duduk dirumah sibuk dg pekerjaan pribadi dg alasan tidak ada yang membantu dalam meningkatkan ruhiyah / menegurnya jika melakukan kesalahan. Jika hal ini tidak menunjukkan sesuatu pd diri kalian kecuali karena lemahnya hubungan diri kalian dg Allah & kurangnya semangat berkorban utk meninggikan kalimat Allah dimuka bumi.

Jika saja hubungan kalian dg Allah sangat kuat maka tentu kalian akan melupakan diri kalian sendiri tidak akan takut terhadap kematian & kehidupan yang penuh hambatan. Maka perkenankan kepada saya mengatakan sesuatu ; jika kalian melangkahkan kaki dalam dawah ini dg hati yang dingin maka pasti kalian akan menemui kegagalan yang dahsyat kegagalan yang tidak akan memancarkan keberanian para generasi selanjutnya utk bergelut dalam gerakan dawah hingga masa yang panjang. Hendaknya kalian memperlihatkan ketegaran hati & akhlak terpuji sebelum memikirkan langkah berikutnya yang begitu besar menyiapkan diri dg keberanian & kegigihan serta siap menghadapi bahaya yang siap menghadang dalam berjihad dijalan Allah SWT.

5. BERKESINAMBUNGAN DAN TERATUR

Hendaknya kaian membiasakan diri dalam melakukan kegiatan yang berkesinambungan & teratur. Sungguh umat Islam sebelum kalian telah mengaplikasikan hal itu dg melakukan perbuatan yang mudah & tidak melangkah kecuali jelas maksud & tujuannya. Walaupun pekerjaan yang mereka lakukan sebelumnya termasuk sia-sia seperti debu yang berterbangan. Hendaknya kalian merubah kebiasaan kalian & melatih diri kalian dg pekerjaan yang tetap memiliki prospek & hasil dalam jangka panjang dg teratur & rapi. Karena setiap perbuatan walaupun nilainya rendah dalam pandangan kalian namun memiliki nilai yang strategis hendaknya kalian melakukannya dg itqan (propesional & proporsional) tanpa menunggu hasil dg tergesa-gesa tanpa mengharapkan pujian & ucapan terimakasih dari orang lain atas kerja keras kalian.

Karena medan jihad tidak hanya satu periode & setiap prajurit dalam berperang tidak semuanya maju kebarisan depan namun dalam bahasa jihad perang hanya sekali & karenanya membutuhkan persiapan yang matang & waktu yang panjang jika ada beberapa ribu pasukan sedang berperang menghadapi musuh dibarisan terdepan maka harus ada barisan dibalakang sepuluh ribu pasukan lain yang berdiri & sibuk menyiapkan kebutuhan perang walaupun pd kenyataanya nilai tidak sebanding dg orang yang terjun langsung dalam perang.

Semoga kita semua menjadi aktivis dakwah yang mau memiliki sifat-sifat tersebut diatas sehingga mampu mengemban amanah dakwah secara maksimal & mampu melakukan perbaikan di tengah masyarakat yang sedang dilanda sakit.

Allahu Akbar Walillahilhamdu…

0 komentar on "SIFAT-SIFAT SEORANG AKTIVIS"

Posting Komentar

Rabu, 01 Desember 2010

SIFAT-SIFAT SEORANG AKTIVIS


Wahai saudaraku aktivis dawah keberadaan antum dalam menyebarkan dawah Islam bukanlah perbuatan bidah namun seperti pohon rindang nan lebat daun & buahnya memiliki akar yang kokoh & cabang yang tinggi;

أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ Yang akarnya kokoh sedang cabangnya menjulang tinggi kelangit 2(QS. Ibrahim: 24).

Aktivis dakwah adalah orang yang menyebarkan kebaikan & cahaya kepada orang yang berada disekelilingnya melalui gerak & perbuatan melalui cahaya yang mengharap ridlo Allah & petunjuknya & dg itu kebaikan & pahala akan menghampiri diantara mereka & bagi mereka yang mengikutinya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw: Barangsiapa yang menyeru kepada hidayah maka baginya ganjaran seperti ganjaran orang yang mengikutinya & tidak dikurangi sedikitpun ganjaran mereka .2 (HR. Muslim)

Wahai para aktivis dawah hendaknya kita selalu mengenang sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh kaab bin Malik –semoga Allah meridloinya- yang mana beliau menceritakan bagaimana terjadinya baiat Aqabah kedua –baiat yang mampu menghalau syaitan & menggetarkan orang-orang Quraisy- dia berkata: … setelah sekelompok orang dari Aus & Khajraz berkumpul bersama Rasulullah saw & mengecek setiap orang dari mereka keteguhan agama & dirinya Rasulullah saw bersabda kepada mereka: Keluarlah kalian bersama saya 12 orang wakil ini utk menjadi penyeru diartara kaumnya .2 (HR. Ishaq & Ahmad) Jadi tangga dawah & jalan pergerakan serta arah tarbiyah rabbaniyah terlaksana melalui pengambilan baiat para pendawah yang memiliki kemampuan dalam diri mereka melakukan pembinaan & meluruskannya atas apa yang dicintai Allah & diridloi-Nya. Tanggungjawab ini merupakan bagian dari perjanjian yang memiliki syarat-syarat & ganjaran seperti yang telah Allah jelaskan tentang kisah Bani Israil dalam surat Al-Maidah dimana Allah SWT berfirman: وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرائيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيباً وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيل Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari ) Bani Israil & telah kami angkat diantara mereka 12 oran gpemimpin & Allah berfirman: Sesungguhnya Aku beserta kamu sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat & menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku & kamu Bantu mereka & kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan kumasukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir diantaramu sesudah itu sesungguhnya ia talah tersesat dari jalan yang lurus. 2 (Al-Maidah: 12) Dari ayat tersebut Allah menjelaskan perjanjiannya bersama Bani Israil perjanjian dalam dua sisi ; syarat & ganjaran adapun perjanjan bersama para pemimpin pilihan yang merupakan keturunan dari nabi Yakub yang berjumlah 12 orang sedangkan perjanjian dg para pemimpin & orang-orang yang berada dibelakang mereka sebagai perjanjian atas setiap individu & perjanjian ini seperti yang dikenal dalam ilmu usul; ibrahnya bukan karena pengkhususan suatu sebab namun karena keuniversalitas lafadz yaitu perjanjian atas seluruh manusia yang memiliki hubungan yang erat dg Allah. Adapun syarat-syaratnya adalah: Mendirikan sholat & mencakup seluruh substansinya menunaikan zakat harta & hati zakat ilmu & pengetahuan kemudian beriman kepada para rasul & mengakui mereka & sesuatu yang dibawa oleh mereka dg perintah utk beribadah kepada Allah menjauhi Thoghut & tidak cukup hanya beriman dalam ucapan saja namun harus diaplikasikan dalam menolong mereka manhaj mereka jejak mereka & dawah mereka yang mereka bawa yaitu dg bentuk pinjaman & pengorbanan harta & jiwa & bahkan tidak hanya memberikan pinjaman namun juga mencakup pd melakukan ihsan dalam berinfak & bersedekah karena yang demikian merupakan pokok utama dalam setiap permasalahan sampai pd proses penyembelihan & penumpahan darah dalam berkorban. Kemudian setelah itu ganjaran sebagai manifestasi dari syarat وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً Kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik Karena konsekwensi pinjaman adalah kembali kepada pemiliknya maka bagaimana pinjaman ini akan kembali & kapan terjadinya? tentunya pinjaman tersebut akan kembali di dalam dunia & di Akhirat karena ia merupakan sebab terhapusnya dosa & masuknya surga-surga hal ini merupakan ganjaran yang paling sempurna dg perjanjian adapau bagi yang mengkhianatinya maka hasilnya sangatlah jelas yaitu kerugian di dunia & di Akhirat d an yang demikian merupakan kerugian yang sangat jelas. Kemudian setelah pemaparan yang singkat ini wahai para aktivis dawah bersegeralah utk selalu berbaik sangka kepada dirimu sendiri karena sebaik-baik peninggalan adalah sebaik-baik warisan yaitu melalui tarbiyah dg pemahaman yang mendalam iman yang kokoh & amal yang berkesinambungan. Setidaknya ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh para aktivis dawah yang mana telah kami klasifikasikan pd tiga bagian:

Sifat yang mesti dimiliki oleh setiap individu (sifat fardiyyah).

Sifat yang mesti dimiliki dalam berinteraksi dg masyarakat & komitmen terhadapnya (sifat kolektif).

Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas dawah & jihad fi sabilillah.

PERTAMA: SIFAT-SIFAT FARDIYYAH2

Adapun sifat-sifat fardiyyah yang mesti dimiliki oleh seorang aktivis dawah adalah sebagai berikut:

1. Setiap individu hendaknya mengetahui jati dirinya & bersungguh-sungguh meningkatkan diri hingga mencapai tingkat ketaatan pd Allah & Rasul-Nya tunduk kepada segala sesuatu yang datang kepadanya baik berupa perintah & larangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya: Yang disebut mujahid adalah orang yang bersungguh dalam taat kepada Allah maksudnya adalah sebelum kalian keluar ingin berhadapan dg musuh & memerangi mereka hendaknya kalian menyiapkan diri semampu kalian dg bersungguh-sungguh & kontinyu memerangi musuh yang menguasai jiwa kalian yang selalu mengajak kalian berbuat masiat kepada Allah & Rasul-Nya & membangkang dari hukum yang telah di syariatkan. Selama musuh ini masih melekat dalam diri kalian sehingga menjatuhkan martabat kalian & jauh dari ridla Allah SWT maka kalian tidak akan mungkin mampu mengalahkan & menguasai musuh Allah. Contoh yang lebih dekat adalah saat kalian memerangi manusia dari meminum khamar namun dalam rumah kalian terdapat minuman tersebut tentunya kenyataan seperti itu merupakan kontradiksi yang sangat gamblang antara perkataan & perbuatan & akan menjadi penghancur wibawa kalian penghalang aktivitas kalian & pembatas ruang lingkup kalian ditengah masyarakat umum.

Maka pertama kali yang harus kalian lakukan adalah menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah SWT & melepasnya dari segala kebebasan yang bertentangan dg syariat Allah baru setelah itu berdawah kepada orang lain.

2. Setelah tingkatan jihad adalah tingkatan hijrah. Hijrah yang dimaksud disini bukanlah dalam arti dzahir; meninggalkan tempat tinggal dari kebisingan & kesemrawutan namun yang diinginkan adalah hijrah dari berbuat masiat kepada Allah menuju ketaatan & ridla Allah SWT. Seorang muhajir hakiki adalah jika ia keluar dari tempat tinggalnya karena dilingkungannya ia tidak menemui tempat yang layak utk mempraktekkan secara leluasa hukum-hukum Allah & Rasul-Nya. Namun jika seseorang keluar dari tempat tinggalnya bukan dalam rangka meningkatkan ketaatan kepada Allah tapi utk berbuat masiat kepada-Nya; sungguh ia telah melakukan kesalahan yang sangat besar & tidak akan memberikan manfaat sama sekali akan hijrahnya dari ujian & musibah. sabagaimana yang telah dijelaskan oleh Raslullah saw dalam sabdanya saat ditanya tentang mana hijrah yang paling utama: Adakah hijrah yang paling utama wahai Rasulullah? Rasul bersabda: hijrah dari sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhanmu .2 Dari sini jelas bahwa seseorang yang selalu melakukan masiat kepada Allah maka hijrahnya dari tempat tinggalnya ketempat lain tidak ada nilainya sama sekali disisi Allah SWT maka dari itu saya mengingatkan kepada para aktivis utk segera memerangi kekuatan besar yang berada dalam tubuh kalian sebelum kalian melakukan dawah di alam luar meencermati kondisi hati & selalu memobilisasinya dg ketaatan kepada Allah baik dalam kadaan susah / senang sebelum berhadapan dangan kaum kuffar yang memerangi Islam. Hendaknya kalian -dengan kalimat sederhana- seperti seekor kuda yang diikat kuat dg tali yang ditambatkan dibumi walaupun begitu kuatnya mampu malepaskan diri dari ikatan tersebut sebagaimana sabda Rasulullah saw: Perumpamaan seorang mumin & iman seperti seekor kuda yang memiliki berbagai perbedaan dari kuda liar yang selalu berkeliling mengitari lapangan & masuk kesetiap kebun dg gagah berani masuk kesuatu tempat yang terdapat tumbuhan/rumput yang hijau .2

Hendaknya sifat aktivis dakwah seperti seekor kuda liar & melatihnya menjadi kuda peliharaan yang tertambat dg tali.

3. Berusaha mendisiplinkan & menertibkan aturan hidup yaitu dg lebih dahulu memerangi kebejatan lingkungan terdekat. Maksudnya disini adalah rumah tangga hendaknya kalian memperbaiki rumah tangga kalian kerabat sahabat dekat & lingkungan bukan berarti dg mencela mencaci & membantah mereka namun dg melakukan -secara individu & interaksi sosial- sosialisasi akan keabsahan misi prinsip & ajaran Islam. Karena masyarakat yang terbiasa dg melewati kehidupannya tanpa tujuan & maksud yang jelas seperti halnya seekor binatang tidak mau mengikuti alur kehidupan kalian kecuali mereka telah melihat langsung gambarannya yaitu dg memperlihatkan diri kalian kepada istri-istri anak-anak bapak-bapak ibu-ibu kerabat-kerabat & sahabat kalian prilaku yang baik walaupun pd awalnya kalian orang asing ditengah-tengah keluarga & tempat tinggal kalian. Kursi jabatan yang selalu diimpikan kebanyakan orang dalam mimpi indahnya adalah tampuk kekuasaan & jabatan yang enak seakan seperti lampu yang penuh bara api yang panas bagi kalian. Ala kuli hal kalian wajib melakuan perubahan kepada setiap orang yang kalian anggap paling dekat & katakanlah kapada saya: Demi Allah adakah orang yang telah melakukan perbaikan dalam rumah tangganya tidak mesti melakukan hal yang sama kepada orang lain? sungguh saya sangat gembira sekali & tentram mendengar kabar adanya pergulatan & perdebatan antara anggota jamaah & kerabat mereka dalam rangka mempertahankan aqidah Islamiyah. Namun pd sisi lain saya merasa cemas sekali jika mendengar ada suatu tempat yang belum terjamah sama sekali oleh anggota jamaah sampai sekarang.

Yang perlu diperhatikan disini adalah seseorang jangan melakukan pertentangan / jihad kecuali membekali diri dg logika seperti halnya dokter saat memeriksa pasiennya karena pd hakikatnya seorang dokter tidak mengobati sipasien namun mengobati apa yang dalam dirinya dg segala daya dia memberikan nasehat & motivasi sehingga saat si dokter memberikan obat yang pahit sekalipun / melakukan operasi pd bagian anggota badannya maka pasien akan menerimanya dg senang hati. Begitulah hendaknya para aktivis dawah dalam mengarahkan saudaranya yang sedang terbuai kelalaian & kesesatan menuju jalan yang lurus & hidayah mereka tidak merasa bahwa kalian menggurui mereka sehingga tidak timbul sikap permusuhan dari mereka. Sesungguhnya dawah ini tidak akan tegak -sebagaimana yang telah saya utarakan dg singkat dalam seminar sebelumnya- dg perdebatan baik lisan maupun tulisan walaupun yang demikian merupakan hal mendasar dalam dawah namun jalan terbaik & mulia adalah dg menampakkan diri menjadi tauladan. Jika mereka memandang & mengenal kalian dari kemuliaan perjalanan hidup kesucian akhlak & memiliki semangat juang dijalan Allah merekapun akan mudah menuruti perkataan & ucapan kalian tentunya hal tersebut merupakan cerminan dari sifat Rasulullah saw sebagaimana beliau pernah bersabda tentang karakteristik orang beriman: Jika dipandang mereka selalu berdzikir kepada Allah .2

Saya tidak menyeru kalian utk merubah diri kalian dg serta merta karena yang demikian tidak akan mudah kecuali dg bertahap. Saat kalian ingin memerangi lingkungan dekat berjuang & berkorban demi mencapai tujuan maka cara pengorbanan yang dilakukan secara tidak langsung akan membentuk pribadi baik & pd saatnya nanti akan menjadi suri tauladan yang baik dalam dawah.

Hendaknya kalian mengiringinya dg mempelajari al-Quran & sunnah dalam dawah dg penuh keseriusan & kejelian hingga dapat memahami cara yang tepat mencari jalan hidup yang diinginkan Islam & tipe macam apa yang dicintai Allah SWT / yang diidamkan oleh Rasulullah saw. Sifat karakteristik & akhlak apakah yang dituntut Islam kepada para aktivis gerakan Islam hingga mampu mengangkat bendera dawah & jihad setelahnya? tentunya diantara banyak proses dalam menyiapkan kelompok yang memiliki kecerdasan & kesiapan menghadapi perang membutuhkan 15 tahun yang berkesinambungan dalam marhalah tatsqif & tadrib (pelatihan). Maka hendaknya kalian mempelajari secara rinci periode persiapan ini & memahami fase-fasenya sehingga dapat mengetahui sifat yang bagaimana yang diutamakan oleh Rasullullah saw dalam membentuk para pengikutnya sebelum mempersiapkan yang lainnya mana yang lebih dahulu diutamakan & mana yang diakhirkan? & batas amal apakah yang perlu dikembangbangkan? kapan pujian kepada mereka diberikan? Tauladan inilah yang mesti dijadikan sandaran dalam rangka membersihkan diri. Kalaulah bukan karena waktu yang terbatas saya akan menjelaskan secara detail apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw: Barangsipa yang cintanya karena Allah murka karena Allah memberi karena Allah & mencela karena Allah maka telah sempurnalah keimanannya .2

Bahwa manusia tidak akan sempurna keimanannya kecuali ia melandasi segala kecintaan kemurkaan/kebencian celaan & pemberiannya karena Allah SWT semata tidak ada sedikitpun motivasi & dorongan serta ambisi pribadi apalagi duniawi yang melekat dalam dirinya. Dalam hadits lain Rsulullah saw bersabda: Allah memerintahkan kepada saya 9 perkara: takut kepada Allah saat sunyi & ramai menegakkan keadilan saat marah & suka merasa puas saat miskin & kaya menyambung silaturrahim saat terputus memberi kepada orang yang mengharamkannya kepadaku memaafkan orang yang mendzalimiku menjadikan diam sebagai bahan perenungan lidah sebagai dzikir & pandangan sebagai ibrah (pelajaran) .2 Setelah itu beliau melanjutkan: Dan memerintahkan kapada yang maruf & mencegah yang mungkar .2 Dari sini dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dg wasatan adalah jika memfokuskan diri kepada melakukan amar amruf nahi mungkar wajib bagi setiap individu memiliki sifat demikian karenanya tidak akan mungkin terlaksana dawah ini kecuali dg merealisasikan tuntutan yang urgen ini.

KEDUA: SIFAT-SIFAT KOLEKTIF

Setelah membahas sifat-sifat personal kita membutuhkan bagian lain yaitu sifat-sifat kolektif sebagai penopang pembangunan kehidupan bersama & melakukan konsolidasi sistem gerakan serta menambah kekokohan jamaah agar terjalin sesama anggota saling cinta gotong royong & tolong menolong saling memberi nasehat & wasiat pd kebaikan & kesabaran serta bersama-sama melaju dalam jalan dawah.

Sifat-sifat ini juga dibutuhkan oleh jamaah lainnya dimuka bumi ini karena jika tidak akan terjadi diantara mereka saling mengedepankan kepentingan pribadi sehingga tidak memiliki hubungan yang erat & pd akhirnya mereka tidak mampu melawan kebatilan & memberantasnya. Saya tidak memungkiri kebenaran yang ada dalam tubuh umat sifat yang mulia & akhlak yang terpuji namun yang sangat disayangkan adanya keinginan menonjolkan sifat individualnya karena jika yang demikian masih melekat dalam tubuh suatu jamaah maka akan sulit menolak tantangan yang lebih besar kecuali hanya berkisar kepada perbaikan pribadi.

Misi yang harus dilakukan setelah memperbaiki diri perjalanan hidup setiap anggota adalah bertawakkal (menyerahkan segala urusannya) kepada Allah sehingga menghasilkan keharuman citra & sejarah yang mulia & diirngi dg kesempurnaan amal jamai (kolektif). Bahwa akrobat sekalipun ia berani kuat & mampu mengangkat beban yang berat & dapat melawan beberapa orang dalam satu pertandingan namun ia tidak akan mampu menandingi sekelompok tentara yang tertata rapi. Demikianlah banyak diantara kita yang terpecah-pecah dalam mensosialisasikan kebajikan namun tidak memiliki ikatan hati & ukhuwah ibaratnya mereka seperti pemain akrobat yang tidak mau bekerja sama dg kelompoknya secara teratur namun ia mau menghadapi musuh yang bersatu dalam barisan yang rapi. Kebaikan individu umat islam kepribadian yang baik & terpuji baik ketinggian akhlak & perjalanan hidup yang suci adalah merupakan keniscayaan namun kami akan merasa tenang & tentram jika hal tersebut diiringi dg kebaikan kolektif.

Al-Quran telah menjelaskan permasalahan ini dalam beberapa ayat-ayatnya sebagaiman telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw secara gamblang pd sekian banyak sabdanya. Jika kita mau menelaah Al-Quran & sirah Rasulullah saw & sejarah para sahabat -semoga Allah melimpahkan ridla-Nya kepada mereka- akan kita dapati suri tauladan yang baik yang tidak terhitung jumlahnya tentang akhlak kolektif yang menakjubkan karena itu kalian hendaknya menelaah kembali kitab-kitab yang berkenaan dengannya secara teliti & cermat hingga melahirkan pertanyaan: apa & dari segi mana kekurangan akhlak tersebut kemudian apa kiat-kiat utk mengetahui akhlak tersebut. Fenomena yang dapat dilihat dari kehidupan kita adalah bahwa setiap individu tidak bisa hidup dalam kesendirian tapi mesti berinteraksi dg orang lain jika ada dalam setiap individu memiliki sifat berbaik sangka sikap terpuji akhlak mulia itsar & berkorban maka perbedaan karakter tidak akan menjadi penghalang dalam membangun kebersamaan diantara mereka karana suatu jamaah tidak akan dapat terbentuk kecuali berdiri diatas prinsip ; membuang buruk sangka terhadap orang lain sebagaimana ia mampu membuang buruk sangka yang ada dalam jiwanya sendiri. Jika tidak dapat menemui sifat itsar & berkorban dalam jiwa kalian maka janganlah berfikir mampu akan melakukan revolusi (perubahan) dalam kehidupan sosial.

KETIGA:

Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas dawah & jihad fi sabilillah.

1. MUJAHADAH DI JALAN ALLAH

Adapun sifat ketiga adalah mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam barjuang di jalan Allah SWT hal ini telah disebutkan dalam Al-Quran & sunnah Rasul secara detail & terperinci. Pertanyaannya adalah: Bagaimana & tingkatan mana yang harus diaplikasikan lebih dahulu? utk menjawabnya kita harus mencermati sesuatu yang tersirat dalam Al-Quran & sunnah baik dari segi hukum & pendidikan & meneliti kembali dari segi mana yang dapat kita jadikan senjata utk berperang dijalan Allah SWT? dari sini secara singkat saya akan jelaskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh setiap aktivis dalam bermujahadah di jalan Allah SWT.

2. SABAR

Sabar merupakan konsekwensi dari sifat pertama.

Sifat ini bukan hanya merupakan salah salah konsekwensi logis yang harus diterapkan dalam bermujahadah di jalan Allah namun juga merupakan bagian dari sifat dalam segala hal perbedaannya adalah ; bahwa dalam mujahadah di jalan Allah (jihad) membutuhkan kesabaran yang begitu kuat sehingga tidak mudah lentur & lemah keimanannya sedang jihad dalam arti bekerja & berusaha juga membutuhkan kesabaran namun dalam ukuran yang berbeda.

Sabar dalam jihad dijalan Allah memiliki berbagai macam cara: diantaranya adalah kehati-hatian & tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu kegiatan / step by step (selangkah demi langkah). Selain itu adalah al-istiqamah & gigih dalam beramal sehingga tidak mudah futur saat menjumpai kesulitan ujian & rintangan. Atau juga tidak mudah berputus asa jauh dari sifat al-wahn (cinta dunia & takut mati) walaupun tanda-tanda keberhasilan yang diharapkan belum tampak jelas tapi terus bekerja walau dalam keadaan bagaimanapun. Adapaun ciri lainnya ; tidak mudah goyah saat berhadapan dg bahaya kesulitan rintangan yang akan mengancam jiwanya. Tidak mudah kehilangan keseimbangan walau dalam keadaan yang sangat kritis & genting baik yang menyangkut dg gejolak hati. Tidak gegabah. Tidak hanya mengandalkan perasaan sebelum mengerahkan nalar & penelitian (cek & ricek) terlebih dahulu. Dan selalu melakuakn kegiatannya dg penuh ketenangan kecermatan akal ketegaran & kegigihan.

Perlu diketahui bahwa kalian tidak hanya diperintahkan utk bersabar saja namun juga deperintahkan utk mengokohkan & meneguhkan kesabaran tersebut didalam lubuk hati kalian. Menghadapi kekuatan musuh yang mamiliki persenjataan lengkap harus dg senjata yang lebih unggul dari mereka sehingga dapat dg mudah menghancurkan & menundukkan mereka Allah SWT berfirman: dan kuatkanlah kesabaran kalian setelah sebelumnya diperintahkan: wahai orang-orang yang beriman bersabarlah kalian .

Sesungguhnya saat berperang dg mereka guna meninggikan bendera kebenaran harus diimbangi dg kesabaran karena kalian mungkin tidak dapat menemui diri kalian yang layak dg asumsi bahwa mempersenjatai diri dg sepuluh macam kesabaran sudah cukup. Bacalah sejarah peristiwa perang dunia kedua bagaimana kesabaran yang ditampakkan oleh bangsa Jerman Jepang & Amerika dalam menegakkan kebatilan mereka menghancurkan pusat laboratorium pabrik-pabrik rumah-rumah & terminal-terminal dg tangan mereka sendiri padahal dg susah payah mereka membangunnya & memakan waktu yang begitu lama. Jika memang harus terjadi peperangan kenapa harus tega membantai manusia dg tank-tank yang dikendarai prajurit yang kekar diatas roda-roda yang terbuat dari besi yang kuat? Kenapa mereka begitu sabar & istiqamah melakukan penyerangan dg pesawat tempur padahal mereka juga terancam kematian? selama kesabaran tidak mencapai 105 % dibanding kesabaran mereka kita tidak akan mungkin bisa melawan & mengalahkan mereka.

Selama dari segi kekuatan & jumlah kita tidak diperhitungkan oleh mereka maka kalian tidak boleh merasa rendah diri namun tanamkanlah kekuatan diri & jiwa dg kesabaran tsabat (keteguhan hati) & istiqamah.

3. ITSAR

Memiliki sifat itsar (mendahulukan kebutuhan/kepentingan orang lain) & jiwa berkorban; baik terhadap waktu tenaga fikiran & masa depan & berkorban terhadap cita-cita & harapan.

Selama kita masih terus dianggap terbelakang dibandingkan dg kekuatan mereka & utk melengkapi kekurangan -dari segi senjata & personil- utk mengalahkan mereka agak sulit & membutuhkan waktu lama maka kita harus memiliki keunggulan lain; jiwa berkorban & itsar (mementingkan hajat orang lain). Namun yang membuat hati saya sedih & meneteskan air mata; ada diantara kita yang sudi menjual diri mereka kepada musuh-musuh Allah hanya karena ingin mendapatkan harta yang sedikit.

Hal tersebut merupakan fenomena yang dapat menghilangkan gairah umat utk berjuang sehingga tidak ada lagi harapan yang ingin di capai. Ada diantara mereka yang berat mengorbankan diri utk berkhidmah kepada agama Allah walau dg imbalan yang minim. Jika diantara kita tidak ada yang mau berkorban & tidak berusaha memompa diri dalam berjihad dijalan Allah maka bagaimana mungkin sebuah gerakan Islam akan maju & berkembang ditengah arus globalisasi yang kian gencar ini. Padahal tidak ada suatu gerakanpun didunia ini yang bisa maju & berkembang jika hanya bergantung kepada personilnya hanya mengandalkan kekuatan tangan & kaki saja. Karena keduanya tidak akan mungkin memberikan manfaat jika tidak diiringi dg hati yang bersih & akal yang cerdas. Dengan kata lain kami membutuhkan pemimpin & jendral yang berilyan agar dapat dimanfaatkan dalam dawah … namun ironisnya; mereka yang memiliki potensi ideologi & kecerdasan akal memiliki kecerdasan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup di dunia gigih dalam bekerja siang & malam & memiliki prestise yang tinggi namun tidak memiliki perhatian terhadap dawah apalagi mereka tidak mau mengorbankan karirnya maka akan sulit mewujudkan impian & harapan guna membangun Islam & bangkit dari keterpurukan.

Jika kalian tetap mengharapkan kepada mereka yang kering akan jiwa berkorbannya guna memenangkan peperangan kepada mereka yang suka berbuat kerusakan dimuka bumi ini yang gencar menginfakkan harta mereka demi menegakkan kebatilan maka tidak ada yang dapat kalian raih & capai kecuali hanyalah kehinaan belaka.

4. SEMANGAT DALAM MENGGAPAI CITA-CITA

Jika ada yang memahami misi gerakan ini hanya sekedar pemberian jaminan kehidupan yang tentram sementara tidak ada dalam dirinya tanggung jawab utk menyebarkannya maka pd hakikatnya pemahaman tersebut tidak akan memberikan kontribusi positif dalam gerakan dawah ini ibaratnya tidak menggemukkan & tidak pula menghilangkan rasa lapar.

Sesungguhnya kewajiban kita semua adalah memiliki hati yang bergelora & menyala yang bisa disumbangkan demi kemaslahatan dawah. Paling tidak harus ada dalam diri kita jiwa semangat memajukan dawah ini. Jika anak anda sakit maka jangan dibiarkan begitu saja tapi bawalah ia ke dokter. Saat anda tidak menemui solusi akan kebejatan moral anak anda & membuat kekhawatiran yang mendalam sehingga mendorong anda utk berusaha & bekerja keras utk memperbaikinya maka lakukanlah sesegera mungkin.

Kita harus memiliki perasaan yang jujur dalam setiap keadaan guna mencapai misi ini bersikap tenang ikhlas & bersih dari keinginan duniawi & selalu berkeinginan utk meningkatkan kesungguhan sehingga urusan pribadi & keluarga dinomor duakan bahkan tidak menolehnya kecuali dg sikap pasif. Kita tidak melakukan usaha utk urusan pribadi saja kecuali hanya sedikit waktu / tenaga yang dialokasikan sehingga pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya tertuju pd kesenangan hidup duniawi saja. Perasaan ini jika tidak bersumber dari lubuk hati yang murni & diiringi dg ruh & jiwa bergelora maka akan sulit memberikan kewibawaan terhadap perkataan yang kita ucapkan. Apakah kalian tidak melihat mayoritas manusia yang mendukung & memberikan motivasi melalui opini yang mereka sampaikan namun sedikit diantara mereka yang mau berpartisipasi dalam gerakan ini & berkorban dg harta & jiwa mereka.

Kalau saja pd tiap diri kita memiliki pemikiran yang demikian & berusaha mengevaluasi apakah kita termasuk anggota jamaah ini dalam bentuk ideologi saja / secara keseluruhan / ada dalam jiwa ini keinginan yang bergelora utk merealisasikan misi dawah & berusaha semampunya membentuk perasaan ini dalam jiwa walaupun tidak memiliki hubungan yang erat dg dawah? padahal sejatinya jika hati manusia memiliki ikatan yang erat dg misi dawah maka ia mesti membutuhkan motivasi & mobilisasi dari pihak lain karena merupakan hal yang mustahil adanya kekuatan di pusat namun dicabangnya ada kelemahan & kelalaian dalam tugas menyebarkan dawah sehingga penyakit incapabiliti & paralizati terjangkit hanya bisa memberikan solusi dg memindahkan sebagian anggotanya dari suatu tempat ketempat lainnya / menonaktifkannya dari dawah.

Jika ada diantara kalian anaknya sakit janganlah kalian serahkan hidup & mati anak itu kepada orang lain jangan anda tinggalkan begitu saja dg alasan tidak ada yang mampu menyembuhkannya tidak ada yang memberikannya obat / tidak ada dokter. Jika kalian tidak menemukan orang yang mampu menngobatinya maka hendaknya kalian melakukannya sendiri karena anda lebih berhak daripada orang lain. Tidak mustahil ada orang yang memiliki perhatian terhadap anak orang lain & berusaha ingin mencampuri urusannya namun sangat tidak mungkin ada orang yang tega menutup matanya terhadap urusan anaknya sendiri & tidak mau berusaha mengobati anaknya jika jatuh sakit.

Demikian juga hubungan kalian dg dawah ini yang bersumber dari lubuk hati kalian bagaimana mungkin kalian rela acuh terhadap dawah ini sibuk dg urusan lain sebagaimana tidak mungkin jika kalian hanya bersantai & duduk-duduk dirumah sibuk dg pekerjaan pribadi dg alasan tidak ada yang membantu dalam meningkatkan ruhiyah / menegurnya jika melakukan kesalahan. Jika hal ini tidak menunjukkan sesuatu pd diri kalian kecuali karena lemahnya hubungan diri kalian dg Allah & kurangnya semangat berkorban utk meninggikan kalimat Allah dimuka bumi.

Jika saja hubungan kalian dg Allah sangat kuat maka tentu kalian akan melupakan diri kalian sendiri tidak akan takut terhadap kematian & kehidupan yang penuh hambatan. Maka perkenankan kepada saya mengatakan sesuatu ; jika kalian melangkahkan kaki dalam dawah ini dg hati yang dingin maka pasti kalian akan menemui kegagalan yang dahsyat kegagalan yang tidak akan memancarkan keberanian para generasi selanjutnya utk bergelut dalam gerakan dawah hingga masa yang panjang. Hendaknya kalian memperlihatkan ketegaran hati & akhlak terpuji sebelum memikirkan langkah berikutnya yang begitu besar menyiapkan diri dg keberanian & kegigihan serta siap menghadapi bahaya yang siap menghadang dalam berjihad dijalan Allah SWT.

5. BERKESINAMBUNGAN DAN TERATUR

Hendaknya kaian membiasakan diri dalam melakukan kegiatan yang berkesinambungan & teratur. Sungguh umat Islam sebelum kalian telah mengaplikasikan hal itu dg melakukan perbuatan yang mudah & tidak melangkah kecuali jelas maksud & tujuannya. Walaupun pekerjaan yang mereka lakukan sebelumnya termasuk sia-sia seperti debu yang berterbangan. Hendaknya kalian merubah kebiasaan kalian & melatih diri kalian dg pekerjaan yang tetap memiliki prospek & hasil dalam jangka panjang dg teratur & rapi. Karena setiap perbuatan walaupun nilainya rendah dalam pandangan kalian namun memiliki nilai yang strategis hendaknya kalian melakukannya dg itqan (propesional & proporsional) tanpa menunggu hasil dg tergesa-gesa tanpa mengharapkan pujian & ucapan terimakasih dari orang lain atas kerja keras kalian.

Karena medan jihad tidak hanya satu periode & setiap prajurit dalam berperang tidak semuanya maju kebarisan depan namun dalam bahasa jihad perang hanya sekali & karenanya membutuhkan persiapan yang matang & waktu yang panjang jika ada beberapa ribu pasukan sedang berperang menghadapi musuh dibarisan terdepan maka harus ada barisan dibalakang sepuluh ribu pasukan lain yang berdiri & sibuk menyiapkan kebutuhan perang walaupun pd kenyataanya nilai tidak sebanding dg orang yang terjun langsung dalam perang.

Semoga kita semua menjadi aktivis dakwah yang mau memiliki sifat-sifat tersebut diatas sehingga mampu mengemban amanah dakwah secara maksimal & mampu melakukan perbaikan di tengah masyarakat yang sedang dilanda sakit.

Allahu Akbar Walillahilhamdu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

AKHWATimoet Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Celebrity Gossip