b:include data='blog' name='all-head-content'/>
bismillah

Welcome

31. Katakanlah ( Muhammad ), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,
32. Katakanlah ( Muhammad ), " Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-org kafir. " ( QS. Ali Imron : 31-32 )
Fruity Cherry Heart

Rabu, 29 Desember 2010

Tersenyumlah Untuk Hidup,,,,

Diposting oleh AKHWATimoet di 03.39 0 komentar


Meski setebal apapun mendung melintasi langit, namun sinar mentari tak pernah kehilangan cirinya. Ia senantiasa menghadirkan sinarnya untuk dibagi. Ia senantiasa tegar tanpa kehilangan jati dirinya sebagai sumber penerang di hari ini. Ia tak pernah menunda bersinar hingga esok, meskipun ia dapati mendung menghalangi keindahan sinarnya. Setiap tumbuhan kembali terjaga dari tidurnya. Kembang-kembang kembali bermekaran ceria menyambut harinya. Burung-burung terbang dan berkicau dengan merdunya. Semua hadir tanpa rasa sedih, gelisah, dan amarah. Semua ceria untuk menjelang setiap detik anugerah-Nya.



Saudaraku,



Sudahkah kita berniat bahwa hari ini akan kita hiasi dengan senyum ceria dan kebahagiaan? Sudahkah kita bertekad untuk menyongsong hari ini dengan rasa optimis dan semangat hidup yang akan kita bagi dan tularkan? Dan sudahkah kita menjadikan berbaik sangka sebagai modal bagi kita untuk meneruskan perjalanan ini?



Saudaraku,



Begitu sia-sia rasanya perjalanan hidup jika setiap detiknya tidak pernah kita hargai dan syukuri. Begitu menyiksanya perjalanan hidup jika setiap ujian yang menerpanya kita hadapi dengan kemarahan dan wajah yang muram. Dan begitu berat rasanya langkah hidup jika kita tak mau berbagi sedikitpun. Kesedihan tidak akan mengembalikan segala yang hilang menjadi kembali. Tangisan penyesalan akan terasa hampa tanpa kesungguhan usaha untuk bangkit dari kelalaian diri. Setiap nasehat hanya akan menjadi penghias belaka jika sedikitpun tak diniatkan untuk dilakoni. Semua usaha akan terasa sia-sia jika sedikitpun tak berserah diri kepada-Nya.



Tersenyumlah atas anugerah hidup hari ini. Bersyukur dan berbaik sangkalah bahwa Dia masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali. Sebut setiap asma-Nya dengan penuh kerendahan hati. Besarkan Dia dalam setiap aktifitas dan detik perjalanan ini. Jangan engkau halangi senyuman itu jika akan tersungging di ujung bibirmu hanya karena kegundahan yang tak jelas asal usulnya. Jangan engkau gantikan keceriaan diri dengan kesuraman hati yang engkau tampakkan lewat wajah yang bermuram durja.



Saudaraku,



Berbagilah hari ini. Berbagilah untuk setiap kebahagiaan yang engkau rasakan di hati. Tak perlu kau ukur dengan besar atau kecilnya nilai berbagi itu. Berbagilah walau sekedar berwajah ceria dan sepatah kata sapa dan salam. Tetaplah berbagi dan tersenyum dalam rangka mensyukuri segala anugerah-Nya hari ini. Tetaplah berbagi dan tersenyum layaknya mentari yang tak menunda hadirnya meski mendung menyelimuti indah sinarnya hari ini.
READ MORE - Tersenyumlah Untuk Hidup,,,,

Ibarat sebuah gelas

Diposting oleh AKHWATimoet di 03.26 0 komentar


Gelas itu, andai engkau menyuci gelas itu setiap kali setelah engkau mengunakan nya, apakah akan tersisa kotoran pada nya? Begitulah, kebersihan nya pasti akan engkau utamakan; pasti nya engkau akan merasa jijik untuk mengunakan gelas itu, seandai nya kebersihan nya tidak terjaga. Lantas, bagaimana pula dengan keadaan dirimu, wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah...?





Air yang engkau minum dari gelas itu, ALLAH تعالى bisa Mengubah nya menjadi nanah yang busuk ataupun menjadi air yang mendidih panas sebagai Balasan keingkaran engkau terhadap Perintah dan LaranganNYA. (wal `iyadzubiLlah) Namun, tidak pernah berlaku demikian, air itu malah menghilangkan dahagamu dan memberimu tenaga. Sesungguh nya, Rahmat ALLAH سبحانه وتعالى Meliputi segala sesuatu, itulah setitis Curahan Rahmat dari Tuhanmu, ALLAH; yang Maha Penyabar lagi Maha Berkasih Sayang.





Engkau lihat sahja di dunia ini, tiada siapa yang benar-benar dapat membantu dirimu, hatta uban dikepala mu; adakah sesiapa yang dapat menghalang penumbuhan nya? Lantas, bagaimana pula keadaan engkau di Akhirat kelak? Apabila engkau meniti "Shiratal Mustaqim", tersilap langkah sahja, terhumbanlah engkau ke neraka Jahannam, (wal `iyadzubiLlah) iaitu seburuk-seburuk tempat kembali.





Pada saat-saat yang amat getir dan mencemaskan itu, Nama siapakah yang akan engkau panggil untuk menyelamatkan dirimu? ALLAH? ALLAH? ALLAH? Sebuah Nama yang tidak pernah langsung terlintas difikiranmu semasa engkau hidup di dunia dahulu untuk menyebut nya? ALLAHu ALLAH, sungguh merugilah dirimu pada saat dan ketika itu, walaupun mengalir airmata darah tidak mampu menyelamatkan dirimu melainkan dengan RahmatNYA jua.

Justeru wahai diriku, jangan merasa jemu untuk bertaubat selagi mana engkau tidak merasa jemu untuk melakukan dosa. Itulah sebenar nya jihadmu yang paling besar; untuk melawan hawa nafsu yang menjurus engkau kepada kemaksiatan dan kemungkaran. Walaupun terkadang tewas dalam pertarungan itu, jangan engkau berputus asa dari RahmatNYA ALLAH سبحانه وتعالى.


FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Furqan ayat 70) :

"Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu, ALLAH akan Menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan dan adalah ALLAH Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."

Taubat itu adalah menyesali dosa dirimu dan berniat ingin untuk meninggalkan nya. Jangan difikirkan andai engkau melakukan dosa lagi, itu adalah hari esokmu. Yang paling penting adalah dosamu yang lalu dan saat ini. Jangan sekali-kali engkau menangguhkan taubatmu pada hari esok, kerna hari esok belum pasti engkau akan menemui nya. Mohonlah akan kekuatan serta Perlindungan kepadaNYA, agar engkau senantiasa Dibimbing olehNYA; tersilap hala tujuan sahja, Tangan `InayahNYA yang akan mengambil engkau kembali ke jalan yang DIA Cintai dan Redhai.


Sesungguh nya, ALLAH سبحانه وتعالى Menyukai kepada hamba-hambaNYA yang senantiasa kembali kepadaNYA dengan bertaubat setelah mereka melakukan dosa, kerna mereka mengetahui bahwa tiada siapa yang dapat Mengampuni dosa-dosa mereka melainkan ALLAH. Jadilah engkau diantara mereka itu dan bukan menjadi hamba yang merasa bangga dengan dosa-dosa mereka sendiri. (wal `iyadzubiLlah) Hadirkanlah dirimu senantiasa digerbang PengampunanNYA. Engkau tidak perlu mengetuk gerbang itu terlebih dahulu untuk membuka nya kerna ia senantiasa berbuka luas untuk hamba-hambaNYA seperti dirimu. Adakah siapa yang lebih Pemaaf dariNYA?


FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Zumar ayat 53) :

"Katakanlah (wahai Muhammad صلى الله عليه وسلم) : "Wahai hamba-hambaKU yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari Rahmat ALLAH, kerana sesungguh nya ALLAH Mengampunkan segala dosa; sesungguh nya DIAlah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani"".


FirmanNYA dalam Hadiths Qudsi (HR Musnad Imam Ahmad رحمة الله تعالى عليه) :

"Wahai Keturunan Adam, jika kau berdoa padaKU dan berharap padaKU, maka KU Ampuni dosa-dosa kalian tanpa KU Pertanyakan lagi. Wahai Keturunan Adam, jika kau datang padaKU dengan dosa mencapai langit, lalu kau memohon PengampunanKU, maka KU Ampuni dosamu."

Senantiasalah engkau bersangka baik kepada ALLAH; Tuhanmu yang Maha Pemaaf, yang senantiasa Memaafkan dan tiada Jemu Menerima taubat hamba-hambaNYA. Lantas, engkau senantiasa menyucikan dirimu dengan bertaubat kepadaNYA, sehinggalah ALLAH تعالى Mengambil kembali HakNYA, iaitu dirimu. Ibarat gelas itu, takdir ALLAH تعالى telah Menentukan bahwa akan tergelincir gelas itu dari tanganmu lalu jatuh dan berkecai, tiadalah lagi bagi engkau manfaat akan nya. Namun demikian, ia dalam keadaan yang bersih kerna engkaulah yang telah menjaga kebersihan nya. Begitulah hendak nya terhadap dirimu, saat-saat nafas terakhir engkau sedang dalam keadaan bertaubat kepadaNYA; sedang jasadmu dalam keadaan bersih lagi suci. Betapa bahagia nya jasadmu saat dan ketika itu apatah lagi ruhmu. Nabi Muhammad ibn `AbdiLlah صلى الله عليه وسلم, Penghulumu yang indah akhlaq serta budi pekerti nya, bertaubat kepada ALLAH lebih dari 70 kali setiap hari, sedangkan Baginda صلى الله عليه وسلم Maksum; terpelihara dari melakukan kesalahan dan dosa. Lantas, engkau lebih-lebih lagi wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah. Ingatlah, bahwa sesungguh nya, ALLAH تعالى Menyukai hamba-hambaNYA yang bertaubat dan menyucikan diri.


_______๑۩۞۩๑_______



* Wahai ALLAH, sesungguh nya aku memohon Keampunan dari setiap dosa yang badanku kuat melakukan nya kerna kesihatan yang Engkau berikan kepadaku atau aku mendapatkan segenap kemampuan dengan keutamaan Ni`matMU atau dosa itu aku lakukan dengan kemampuanku kerna Anugerah Keni`matanMU atau aku hulurkan tanganku kepada nya dengan rezki yang telah Engkau berikan kepadaku atau aku pasrahkan dosa-dosa itu atas keamanan dariMU ketika aku takut padaMU atau aku percaya dengan Kemurahan dan KesabaranMU atau aku percayakan dosa-dosa itu pada Mulia nya PengampunanMU.


Wahai ALLAH, sesungguh nya aku memohon KeampunanMU dari segala dosa-dosa yang kerna dosa itu bererti aku mengkhianati amanahku sendiri atau aku menipu diriku dalam dosa-dosa itu atau aku mendahulukan kesenang-senangan dalam dosa itu atau aku kerjakan demi orang lain, atau aku sesatkan orang yang mengikuti dalam dosa, atau aku menang dalam dosa kerna kelebihanku dalam berusaha, dikernakan aku terhalang dariMU dalam dosa wahai Tuhanku, maka Engkau tidak Memberi kemenangan kepadaku untuk mengalahkan perbuatanku, sekira nya Engkau, Maha Suci Tuhanku tidak Menyukai terhadap kemaksiatanku yang telah mendahului dalam pilihanku dan di dalam pelaksanaan kemahuanku dan pilihanku, maka Engkau Sayangi aku sehingga tidak Kau terjerumuskan aku dalam pilihanku secara paksa dan tidak Menghantarkanku dalam satu keterpaksaan. Serta Engkau tidak Menganiayakan aku sedikit pun. Aku memohon KeampunanMU wahai yang Maha Penyayang.


Wahai Temanku ketika susah, wahai Penenangku ketika aku sendiri, wahai Penjagaanku dalam keni`matanku, wahai Penghilang kesusahanku, wahai Dzat yang Mendengarkan doaku, whai Dzat yang Mengasihani cucuran air-mataku, wahai Dzat Pengampun kesalahanku, wahai Dzat yang patut menjadi Tuhanku, wahai Tiangku yang kukuh, wahai Tetanggaku yang terdekat, wahai Junjunganku yang Belas Kasihan, wahai Tuhan Ka`bah yang lama. Keluarkan aku dari persekitaran yang sempit pada jalan yang luas, dengan jalan keluar dariMU yang kuat dan kukuh, hilangkanlah dariku segala kesengsaraan dan kesempitan, cukupkanlah diriku dari keburukkan dan yang menyakitkan, yang aku mampu ataupun tidak. Wahai ALLAH, hilangkanlah dariku segala kesusahan dan yang menyedihkan, keluarkan aku dari kesusahan, wahai Dzat yang Menghilangkan kesedihan, wahai Dzat yang Menurunkan rintahan hujan, wahai Dzat yang Mengkabulkan doa nya orang yang didalam keadaan yang rumit, wahai Dzat yang Maha Penyayang dunia dan akhirat dan yang Mengasihani di dunia dan akhirat, limpahkanlah Selawat kepada orang pilihanMU dari makhlukMU, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan keluarga Baginda yang baik, yang suci.



Hilangkanlah dariku sesuatu yang menyempitkan hatiku dan menghilang kesabaranku bersama hal tersebut dan sedikit usahaku, lemah sudah kekuatanku, wahai Dzat yang Menghilangkan segala bahaya dan malapetaka, wahai yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang rahsia dan yang samar, wahai yang paling Belas Kasihan. Aku serahkan segala urusanku kepada ALLAH. Sesungguh nya ALLAH Dzat yang Maha Mengetahui hamba-hambaNYA, tiada yang Memberi Taufiq padaku kecuali ALLAH. Hanya kepada ALLAH aku berserah dan DIA adalah Tuhan nya `Arsy yang Agung."
READ MORE - Ibarat sebuah gelas

Sekelumit Bacaan Untuk Akhwat

Diposting oleh AKHWATimoet di 02.28 0 komentar
Bismillaahirrahmaanirraahiim.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri…… (QS 4: 34)

Salah satu Risau Nabi adalah Kekhawatiran terhadap fitnah wanita sepeninggal Beliau. Dan memang sudah terbukti, asbab wanita yang tak faham agama, Dunia penuh dengan kemaksiatan. Wanita seenaknya melenggang tanpa hijab, tanpa malu, tanpa beban.

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 33: 59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS 24:31)

Wanita tak faham, jika ia harus menjaga Hijab jika keluar rumah, agar terpelihara. Ada pula yang sudah faham, tapi belum ada kekuatan untuk mengamalkan.

Disinilah peran Orang Tua, Suami, Kakak Laki-laki dituntut.

Dalam Rumah tangga misalnya, Suami Hendaknya memahami bahwa tabiat asal wanita adalah kurang akal dan agamanya. Oleh karena itu, suami hendaknya berusaha menasihati istrinya setiap saat dengan bahasa yang lembut, bersabar ketika dia marah, dan berkata lembut ketika dia keras kepala.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” Dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkua membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita.” (Muttafaq Alaih)

Istri hendaknya diberitahu bahwa wanita dilarang keluar dengan berhias diri. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …….. (QS 33:33)

Maksudnya, wanita dilarang berjalan bersama kaum pria yang bukan mahramnya, dilarang menanggalkan kerudungnya, dilarang memperlihatkan perhiasannya, anting gelang dll. (tafsir Ibnu Katsir 6/408)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Siapa saja kaum wanita yang memakai parfum, maka janganlah sholat Isya bersama kami.: (HR. Muslim 2/33)

Jika wanita yang memasuki Masjid bertujuan sholat berjamaah saja dilarang memakai parfum, maka bagaimana dengan wanita yang memakai Parfum ketika keluar rumah? Tentunya lebih dilarang.

Jika Istri telah dinasehati dengan lembut tetap saja pada pendiriannya yang salah, maka suami hendalnya menjauhi tempat tidurnya, dengan tidak mengusirnya dari rumah.

Jika dengan hukuman ini istri tetap melanggar, suami boleh memukulnya pada bagian selain wajah, dengan pukulan yang tidak menyakiti tubuhnya, pukulan sebesar telunjuk yang lebih kepada memukul mentalnya.

“…………..Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (pembangkangnya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS 4:34)

Jika juga dengan itu istri masih melanggar juga, maka suami boleh menceraikannya, dengan catatan jika kemashlahahnya lebih besar daripada mudhoratnya. InsyaALLAH akan diberi ALLAh ganti dengan yang lebih baik. Wallahua’lam bish-shawab.

Catt: Tulisan ini adalah untuk memperbaiki diri saya sendiri, semoga ALLAH datangkan manfaat darinya.

Mari saudariku, Kita wanita adalah Universitas terbesar pencetak generasi penerus. Kita wanita tiang Negara. Akan kita kokohkan bangsa ini, atau akan kita hancurkan bangsa ini, semua pilihan kita. Tapi perbuatan baik & buruk, semua dalam perhitungan ALLAH.

Bersama kita membangun Bangsa. bersama kita meraih Cinta ALLAH. InsyaALLAH.
READ MORE - Sekelumit Bacaan Untuk Akhwat

Kata Ikhwan...

Diposting oleh AKHWATimoet di 01.44 1 komentar

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..
Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis…
Mendayu-dayu kaya’ film romantis..
Kesehariannya malah jadi narsis..
Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..
Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis


Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan
Rencana awal cuma kasih info kajian
Lama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran!
Bisa-bisa dikira pacaran!
Sampai kepikiran dijadikan pasangan…
Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Abis nonton film palestina semangat empat lima..
Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??
Semangat jadi pendukung luar biasa..
Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..
Yah…bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngumpet-ngumpet berduaan..
Eh, awas lho yang ketiga setan…
Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..
Wah, kaya’ film india aja gan!
Kalo ketemu Musyrifah atau binaan?
Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?
Oh malunya sama Musyrifah atau binaan?
Sama Allah? Buang aja ke lautan..
Yang penting mah bisa sayang-sayangan…
Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Sedekah dikira buang duit. .
Katanya sih biar ngirit, tapi kok shoping tiap menit??
Langsung sengit kalo dibilang pelit…
Mendingan buat dzikir komat-kamit…
Malah keluar kata-kata nyelekit…
Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..
Pujaan dapet, terus walimah..
Dakwah pun say goodbye dadaaah..
Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?
Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..
Duh duh… amanah..amanah…
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Buka facebook liatin foto ikhwan..
Dicari yang jenggotan..
Kalo udah dapet trus telpon-telponan..
Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..
“Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?”
Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..
Ikhwannya meng-iya-kan..
Mau-mau aja dibeliin bakwan..
Asik, ngirit uang kost dan uang makan…
Langsung deh siapin acara buat walimahan!
Prinsipnya yang dulu dikemanakan???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Ilmu cuma sedikit ajah..
Udah mengatai Ustadzah..
Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..
Baca qur’an tajwid masih salah-salah..
Lho kok udah berani nuduh ustadzah..
Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Status facebook tiap menit beda..
Isinya tentang curahan hatinya..
Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..
Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..
Duh duh.. status kok bikin putus asa..
Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..
Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut pusing beneran…
Oh kasihan.. Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..
Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Diajakain dauroh alasannya segunung…
Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…
Hatipun tetap cerah walaupun mendung
Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..
Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…
Duh.. bingung…bingung…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…
Wah… wah… ghibah… ghibah…
Eh, malah timbul fitnah…
Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Nggak punya duit Halaqah males datang..
Nggak ada motor yaa…misi halaqah dibuang…
Musyrifah ikhlas, hati malah senang…
Binaan juga nggak ada satupun yang mau datang..
Jenguk binaan malah pada pergi malang melintang…
Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Mentang-mentang jadi Kaderisasi….
Sibuk kritik sana sini…..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Kalau rapat datangnya jam 6….
tapi sayang, pulangnya sering malam…..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Gak niat lagi smsan malam malam…..
eh tau2nya online sampai tengah malam….

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Yok Akhwat saatnya tobat…..

Buat Para Akhwat agar bisa dijadikan Pelajaran….
Karena jangan sering buat tulisan….
tapi hanya untuk nyinggung ikhwan……
READ MORE - Kata Ikhwan...

Selasa, 28 Desember 2010

Rasa Ini,,,

Diposting oleh AKHWATimoet di 00.41 0 komentar

Cinta sebagaimana fitrahnya merupakan anugerah dan menurutku cinta juga musibah. Cinta menjadi kenikmatan dan keindahan bila karena Alloh SWT dan dijalan-Nya (Al-Hubb Fillah wa Lillah). Cinta Islami (entah memang chalal sebelum ikatan pernikahan???) demikian tidaklah mengenal batas ruang dan waktu serta melampaui batas fisik materi. Perasaan cinta pada dasarnya sebuah kenikmatan dan keindahan. Betapa indahnya hidup yang dipenuhi cinta sejati dan betapa sengsaranya hidup yang dipenuhi kebencian. Orang yang dipenuhi semangat cinta yang suci mulia akan selalu merasa bahagia sebelum orang lain bahagia sehingga mendorongnya untuk memiliki sikap tenang, damai, dan ridha. Dan aku pernah merasakan indahnya cinta itu. ^.^

Perasaan cinta yang dialami setiap jiwa manusia (termasuk aku ya ^.^) memang sebuah misteri sebagaimana fenomena ruh (jiwa). Teringat ngendikan Guru waktu masih sekolah “Nabi saw. bersabda: “Ruh itu laksana pasukan yang dikerahkan, maka seberapa jauh mereka saling mengenal maka sejauh itu pula mereka saling menyatu, dan seberapa jauh mereka tidak saling mengenal maka sejauh itu pula mereka akan berselisih.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud). “

Cinta memang persoalan hati (Qolbun) dan hati seperti namanya adalah bersifat labil, menurutku sering berubah – ubah sehingga yang diperlukan adalah upaya maksimal lahir bathin dalam pengendaliannya secara adil untuk setiap yang berhak atasnya. Nabi saw memaklumi fenomena bathin ini dalam sabda beliau:

“Ya Alloh, inilah usahaku sebatas kuasaku, maka janganlah Engkau cela diriku tentang apa yang Engkau kuasai dan aku tidak kuasai (hati).” (HR. Abu Dawud).

“Ada tiga perkara yang siapa pun memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa yang Alloh dan Rosul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya karena Alloh, dan siapa yang benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Proses menuju cinta suci yang diberkahi Alloh tidaklah mudah sehingga memerlukan upaya pengendalian diri termasuk pengendalian ego dan penumbuhan rasa empati serta solidaritas sebagai persyaratan iman. Sabda Nabi SAW:

“Tidaklah beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya (seiman) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” Bahkan cinta sesama mukmin merupakan syarat masuk surga “Tidaklah kalian akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sehingga kalian saling mencintai.” (HR. Muslim)

Adapun cinta yang arif sejati adalah sebagaimana cinta Allah kepada hamba-Nya dan cinta Rosululloh kepada umatnya sehingga yang diinginkan Alloh dari hamba-hamba-Nya hanyalah kebaikan, kesempurnaan dan kemuliaan dengan membenci segala kemungkaran dan kejahatan. (QS. Fathir: 35, Al-Kahfi: 18).

Cinta karena Alloh dan benci karena Alloh akan menjadi filter, kontrol sekaligus tolok ukur dalam mencintai segala hal. Dengan demikian cinta yang tulus karena Alloh, Dzat Maha Abadi inilah yang akan bertahan abadi sementara cinta yang dilandasi motif lainnya justru yang akan cepat berubah, bersifat temporer dan akan membuahkan penyesalan. (QS. Az-Zukhruf: 43, Al-Furqan: 25)

Sungguh Maha Benar Alloh dengan segala Firman-Nya. Kini kurasakan akibat cinta yang dilandasi hawa nafsu. Tak bertahan lama. Semoga semua kesalahan dan dosa dalam memaknai dan merasakan cinta yang tak sejati akan terhapus manakala diri ini merasakan CINTA ISLAMI dari Ilaahii Robbii sebagai penyemangat dalam ibadah dan menuju cahaya hati (Nouro Qolby). Kawan, ini sedikit cerita dari diriku yang lemah, penuh dosa. Semoga dapat bermanfa’at dan sebagai pembelajaran dalam hal menanggapi perasaan serius, yaitu : CINTA…. Aku hanya ingin satu cinta yang mampu mengantarkan cinta abadi kepada Pencipta.
READ MORE - Rasa Ini,,,

Mengenal Lebih Dekat Abu Bakar As-Shiddiq

Diposting oleh AKHWATimoet di 00.34 0 komentar
Abu Bakar As Siddiq ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah Saw menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Abu Bakar As Siddiq atau Abdullah bin Abi Quhafah (Usman) bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraisy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai, kakek yang keenam. Dan ibunya, Ummul-Khair, sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Nabi Muhammad Saw juga memberinya gelar As Siddiq (artinya ‘yang berkata benar’), sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar as-Siddiq.

Abu Bakar As Siddiq tumbuh dan besar di Mekah dan tidak pernah keluar dari Mekah kecuali untuk tujuan dagang dan bisnis. Beliau memiliki harta kekayaan yang sangat banyak dan kepribadian yang sangat menarik, memiliki kebaikan yang sangat banyak, dan sering melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Dughunnah, sesungguhnya engkau selalu menyambung tali kasih dan keluarga, bicaramu selalu benar, dan kau menanggung banyak kesulitan, kau bantu orang-orang yang menderita dan kau hormati tamu.

An-Nawawi berkata: Abu Bakar As Siddiq termasuk tokoh Quraisy dimasa Jahiliyah, orang yang selalu dimintai nasehat dan pertimbangannya, sangat dicintai dikalangan mereka, sangat mengetahui kode etik dikalangan mereka. Tatkala, Islam datang Abu Bakar As Siddiq mengedepankan Islam atas yang lain, dan beliau masuk Islam dengan sempurna.

Zubair bin Bakkar bin Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ma’ruf bin Kharbudz dia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar As Siddiq adalah salah satu dari 10 orang Quraisy yang kejayaannya dimasa Jahiliyah bersambung hingga zaman Islam. Abu Bakar As Siddiq mendapat tugas untuk melaksanakan diyat (tebusan atas darah kematian) dan penarikan hutang. Ini terjadi karena orang-orang Quraisy tidak memiliki raja dimana mereka bisa mengembalikan semua perkara itu kepada raja. Pada setiap kabilah dikalangan Quraisy saat itu, ada satu kekuasaan umum yang memiliki kepala suku dan kabilah sendiri.

Istri-istri dan anak Abu Bakar.

Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abdul Uzza bin Abd bin As’ad pada masa jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma’.

Beliau juga menikah dengan Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan ‘Aisyah.

Beliau juga menikah dengan Asma’ binti Umais bin ma’add bin Taim al-Khatts’amiyyah, dan sebelumnya Asma’ diperistri oleh Ja’far bin Abi Thalib. Dari hasil pernikahannya ini lahirlah bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada’ di Dzul Hulaifah.

Beliau juga menikah dengan Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Zuhair dari Bani al-Haris bin al-Khazraj.

Abu Bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasullullah saw wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah saw. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Khultsum.

Orang yang paling bersih di masa Jahilliyah

Ibnu Asakir meriwayatkan dengan sanadnya yang shahih dari Aisyah, dia berkata: demi Allah, Abu Bakar As Siddiq tidak pernah melantunkan satu syairpun di masa Jahiliyah dan tidak pula dimasa Islam. Abu Bakar As Siddiq dan Utsman bin Affan tidak pernah minum minuman keras di zaman Jahiliyah.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, dia berkata, Abu Bakar As Siddiq sama sekali tidak pernah mengucapkan syair.

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abu Al-Aliyyah Ar-rayahi, dia berkata: Dikatakan kepada Abu Bakar As Siddiq ditengah sekumpulan sahabat Rasulullah: Apakah kamu pernah meminum minuman keras di zaman Jahiliyah? Beliau berkata, ”Saya berlindung kepada Allah dari perbuatan itu!”

Sifat Abu Bakar As Siddiq

Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah bahwa seorang laki-laki berkata kepadanya: Coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar As Siddiq! Kata Aisyah: dia adalah laki-laki kulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya,sedikit bungkuk, tidak bisa untuk menahan pakaiannya turun dari pinggangnya, tulang-tulang wajahnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar.

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Aisyah, bahwa Abu Bakar As Siddiq mewarnai rambutnya dengan ‘daun pacar’ dan katam (nama jenis tumbuhan). Dia juga meriwayatkan dari Anas, dia berkata, Rasulullah datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari para sahabatnya yang beruban kecuali Abu Bakar As Siddiq, maka dia menyemirnya dengan daun pacar dan katam.

Abu Bakar As Siddiq dilahirkan di Mekah dari keturunan Bani Tamim ( Attamimi ), suku bangsa Quraisy. Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.

Era bersama Nabi saw

Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar As Siddiq membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Sehingga diriwayatkan bahwa Abu Bakar As Siddiq memiliki 9 toko yang semuanya habis dibuat untuk tegaknya agama islam. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain :
# Bilal bin Rabbah
# Abu Fakih
# Ammar
# Abu Fuhaira
# Lubainah
# An Nahdiah
# Ummu Ubays
# Zinnira

Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar As Siddiq adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar As Siddiq juga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.

Menjadi Khalifah

Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam.

Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai khalifah adalah subyek yang sangat kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum Sunni dan Syi’ah. Di satu sisi kaum Syi’ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu nabi Muhammad), yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin. Sementara muslim syi’ah berpendapat kalau Rasulullah saw dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terahir, dan juga banyak hadits di Sunni maupun Syi’ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali bin Abu Thalib sendiri secara formal menyatakan kesetiaannya (berbai’at) kepada Abu Bakar As Siddiq dan dua khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pernyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali bin Abu Thalib menjadi pendukung setia Abu Bakar As Siddiq dan Umar bin Khattab. Sementara kaum syi’ah menggambarkan bahwa Ali bin Abu Thalib melakukan baiat tersebut secara “pro forma,” mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri beliau yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri dari kehidupan publik.

Perang Ridda

Segera setelah menjabat Abu Bakar As Siddiq, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa diantaranya menolak membayar zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad SAW dan dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Ridda. Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi “Ibnu Habib al-Hanafi” yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid.

Al Qur’an

Abu Bakar As Siddiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur’an. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang Ridda, banyak penghafal Al Qur’an yang ikut tewas dalam pertempuran. Abu Bakar As Siddiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur’an. Setelah lengkap koleksi ini, yang dikumpulkan dari para penghafal Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan juga istri dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Qur’an hingga yang dikenal hingga saat ini.

Abu Bakar As Siddiq meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/ 8 Jumadil Awwal 13 H di Madinah pada usia 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Thalhah bin Ubaidillah.


Sumber : wikipedia dan lainnya.
READ MORE - Mengenal Lebih Dekat Abu Bakar As-Shiddiq

10 Hal yg Mendatangkan Cinta Allah

Diposting oleh AKHWATimoet di 00.24 0 komentar

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.

Saudaraku, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau Madarijus Salikin.

Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.

Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).

Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.

Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

iloveallah

Sumber: Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh

***
Selesai disusun selepas shalat shubuh, 6 Jumadits Tsani 1430 H, di rumah mertua tercinta, Panggang-Gunung Kidul

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://tehirma.blogspot.com

Source: rumaysho.com
READ MORE - 10 Hal yg Mendatangkan Cinta Allah

Senin, 27 Desember 2010

Kalimat Motivasi dan Renungan Islam

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.47 0 komentar


Ada tiga hal, barang siapa di dalam dirinya terdapat tiga hal tersebut, Allah akan menghamparkan naungan-Nya (rahmat) kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga, yakni bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang lemah, belas kasih kepada kedua orangtua, dan berbuat baik kepada hamba sahaya. [Rasulullah saw., dari Jabir r.a. riwayat Tirmidzi]

Dua hal yang tidak ada satupun yang melebihi keunggulannya adalah Iman kepada Allah SWT dan memberi manfaat untuk kaum muslimin. [Rasulullah saw]

Ada dua jenis perbuatan di dunia ; yang sukses dan yang gagal. Sekarang renungkanlah bahwa perbuatan yang tergesa-gesa yang didorong oleh hawa nafsu, bukannya oleh hikmah, cenderung untuk gagal. Semakin orang mengerjakan sesuatu dengan emosional, maka kecenderungannya untuk gagal lebih tinggi. Pendek kata, orang harus berfikir dalam-dalam sebelum berbuat. Berpikir dalam-dalam akan membuahkan kesungguhan, dan setiap muslim harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu disertai kesadaran bahwa dia akan menghadapai hari Pengadilan, dan dia harus menyadari bahwa dia akan menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Semakin kita berbuat dengan benar, kita akan semakin sukses. [Gai Eaton (dari Muslim Today)].

Kebanyakan orang tidak berdoa hingga mereka mengalami kesulitan. Jika orang sangat memerlukan pertolongan, barulah mereka banyak berdoa. Tetapi setelah mereka mendapatkan yang diinginkannya, mereka mengurangi doanya. Jika seorang mandi lima kali sehari, tubuhnya akan bersih. Shalat lima kali sehari membersihkan pikiran. [Muhammad Ali - juara Tinju Dunia]

Dengarkan hatimu, jangan dengarkan nafsumu. Nafsuu mengajakmu untuk berbangga-bangga dan mengejar kemegahan dunia. Berpalinglah dari kebanggaan yang semu, dan arilah Dia di dalam lubuk hati dan jiwamu. [Syaikh Abdul Qadir Jailani].

Jangan mencoba lari dari ujian dan penderitaan, tetapi hadapilah dengan penuh kesabaran. Ujian dan penderitaan itu tidak dapat dihindari, maka mau tidak mau harus dihadapi dengan penuh kesabaran. Bagaimana mungkin engkau mengharapkan agar seluruh dunia dengan segala isinya yang telah diciptakan berubah hanya untuk menyenangkanmu? Para nabi a.s. adalah sebaik-baik makhluk, namun mereka selalu mengalami penderitaan, demikian pula dengan para pengikutnya. Orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka untuk mencapai kemuliaan hendaknya juga menjadikan mereka sebagai suri tauladan. [Syaikh Abdul Qadir Jailani].

Apa saja yang diucapkan menunjukkan apa saja yang ada di dalam hati.
Penjelasan : lidah mengungkapkan apa yang di dalam hati. Jika hati dalam keadaan bingung atau sakit, demikian pula dengan perkataan. Jika hati dalam keadaan sehat dan bersih, maka perkataan yang diucapkan adalah hal-hal yang baik. Jika Anda memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang diucapakan seseorang, Anda akan mengetahui hubungannya dengan Allah SWT dan kedudukannya disisi Allah. [Hikam, Ibn Atha'illah].

Tingkatan cinta yang paling tinggi adalah Tatayyum (terpikat). Tingkatan yang paling rendah adalah alaqah (terikat), jika hati terikat dengan yang dicintai maka muncullah sabahah (tergila-gila), ketika hati merasa terpesona; kemudian gharam (hasrat), ketika cinta tidak mau pergi dari hati ; kemudian asyaq (cinta yang sangat bergairah), dan akhirnya Tatayyum. [Ibn Taimiyah]

Jika pikiran buruk tidak dikendalikan, pikiran itu akan menghasilkan hasrat, hasrat akan menghasilkan keinginan, keinginan akan menghasilkan tujuan, dan tujuan akan menghasilkan perbuatan, dan perbuatan akan menghancurkan dan menyebabkan azab Allah SWT. Maka pikiran yang buruk harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Sesuatu yang melintas ke dalam pikiran adalah penyebab dari semua perbuatan. [Abu Hamid Al-Ghazali].

Hati bisa mengeras sebagaimana tubuh bisa sakit, obatnya adalah bertaubat dan memohon perlindungan (dari kezaliman). Hati bisa berkarat seperti cermin yang buram, dan pengkilatanya adalah dengan berzikir. Hati bisa telanjang seperti tubuh yang telanjang, dan pakaiannya adalah takwa. HHati bisa lapar dan haus seperti tubuh yang haus, dan makanan dan minumannya adalah ilmu, cinta, tawakkal, taubat, dan menghamba kepada-Nya. [Ibnu Qayyim al jauziyah].

Obatmu ada dalam dirimu, tetapi engkau tidak merasakannya. Sakitmu berasal dari dirimu, tetapi engkau tidak melihatnya. Engkau menganggap bahwa dirimu sangat kecil, padahal dirimu dapat memuat alam semesta. Sesungguhnya dirimu adalah kitab yang nyata, yang di dalamnya tersembunyi abjad yang dapat dibaca. Untuk itu, engkau tidak perlu mencari sesuatu diluar dirimu, apa yang kau cari telah ada ddalam dirimu, jika engkau mau memikirkannya. [Ali bin Abi Thalib r.a.]

Aku mencari teman yang baik, tetapi aku tidak menemukan teman yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian yang baik, tetapi aku tidak menemukan pakaian yang lebih baik selain takwa. Aku memikirkan tentang berbagai macam kekayaan, tetapi tidak menemukan kekayaan yang lebih baik daripada merasa dengan yang sedikit. Aku memikirkan tentang semua perbuatan baik, tetapi aku tidak menemukan perbuatan yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari semua jenis makanan, tetapi aku tidak menemukan makanan yang lebih baik kecuali kesabaran. [Umar r.a.]

Sadarilah akan semua potensimu, gunakanlah semua kekuatanmu untuk meraihnya. Ciptakan sebuah lautan dari tetesan embun. Jangan meminta cahaya dari bulan, tetapi nyalakanlah dari percikan api yang ada pada dirimu. [Muhammad Iqbal].

sumber : www.blog.maz-iwal.com
www.tehirma.blogspot.com
READ MORE - Kalimat Motivasi dan Renungan Islam

Cinta Sejati Dalam Islam

Diposting oleh AKHWATimoet di 00.10 0 komentar

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.

Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).

Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.

Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?

Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.

Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.

Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.

Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?

Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:

Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.

Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.

Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.

“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)

Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.

Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?

Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102

“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)

Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?

Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.

Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?

Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan pada hadits lain beliau bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.

“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67

“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)

Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…

Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.

***

Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com
READ MORE - Cinta Sejati Dalam Islam

APAKAH MAKNANYA UKHUWAH FILLAH (persahabatan dlm Islam)?

Diposting oleh AKHWATimoet di 00.00 0 komentar


Bila kita fikirkan apakah kita sekarang berukhwah kerana Allah?



Seindah apa ukhwah yang kita miliki atau yang pernah kita alami?
Bagaimana kita menjaga ukhwah itu?

Banyak persoalan yang perlu kita muhasabah semula.Begitu juga dengan diri saya sendiri terasa banyak lagi kekurangan dan kelemahan saya dalam saya bersahabat.Kita susah untuk memahami sahabat tapi yang penting kita cuba untuk memahami sahabat, mungkin suatu hari nanti dia akan memahami kita.Kita semua tidak sempurna tapi kita cuba jadi sahabat yang baik, yang mana dapat membimbing sahabat-sahabat kepada kebaikan bukannya keburukan.Dalam kita bersahabat banyak perkara yang Allah s.w.t uji kita, bila kita tabah dalam menghadapi ujian itu bermakna kita berjaya bersahabat kerana Allah s.w.t. Bila kita lihat makna ukhwah itu sendiri yang bermaksud menyatukan hati dan roh yang terikat dengan dengan ikatan akidah yang satu.

Tingkat ukhwah yang paling rendah adalah berlapang dada dengan sahabat-sahabat dan tingkat ukhwah yang paling tinggi adalah ithar. Kenapa kita dengan orang barat berbeza dalam bersahabat? Orang barat bersahabat untuk keperluan dunia sahaja tapi orang islam bersahabat mengharapkan pertemuan hingga ke syurga.

Atas dasar kerana Allah s.w.t , ikatan yang paling kuat antara hati dan akal. Ukhwah tidak akan putus walaupun besar mana dugaan yang kita hadapi. Berusaha untuk menyayangi sahabat kita dan korbankanlah sedikit perkara dalam hidup kita, semuanya ada hikmah disebaliknya. Jadikan Rasulullah s.a.w sebagai contoh untuk membina ukhwah yang kuat. Rasulullah s.a.w sendiri dapat membina generasi sahabat yang kuat.

10 kepentingan dalam menghubungkan ukhwah:

1) Untuk mendapat keredhaan Allah kerana Dia suka pada orang yang menghubungkan ukhwah begitu juga
Penghuni langit dan bumi.
2) Kita juga mengembirakan para Malaikat di langit kerana mereka amat suka kepada orang yang
menghubungkan ukhwah.
3) Pahala yang berterusan.
4) Rezeki yang diberkati Allah
5) Allah s.w.t melanjutkan usianya.
6) Dapat menambah dan menimbulkan rasa kasih sayang dalam pergaulan seharian.
7) Iblis dan syaitan bertambah gelisah.
Akan disegani dan dihormati oleh masyarakat yang berada disekelilingnya.
9) Mengembirakan jenazah yang berada di alam barzah.
10) Dapat mencetuskan kegembiraan pada kedua belah pihak,tiada amalan yang lebih baik melainkan dapat
mengembirakan hati orang-orang beriman.

Syarat-syarat berukhwah:

Ikhlas
Bersama ukhwah adanya iman dan taqwa
Melazimi ajaran Islam (amar makruf nahi mungkar)
Nasihat-menasihati ke jalan Allah s.w.t.
Tolong-menolong kerana Allah s.w.t.
Status dua orang yang berukhwah:
Darjat yang tinggi di syurga Allah s.w.t.
Mendapat kemuliaan pada hari kebangkitan.
Menyayangi seseorang kerana Allah s.w.t bukan sebab lain hanya hadir pada hati yang bersih.Dunia dan segala hiasannya dipandang kecil berbanding keredhaan Allah s.w.t.
Kasih sayang yang hebat dan suci sehinggakan Allah s.w.t akan memuliakan hambaNya yang mampu berbuat demikian.
Rasulullah s.a.w juga menyarankan agar kita menzahirkan kasih sayang kita kerana ukhwah sangat penting dalam membentuk masyarakat.

Ciri-ciri mereka yang berukhwah kerana Allah s.w.t:

Tidak membiarkan atau meninggalkan sahabatnya yang dalam kesusahan.
Bersifat toleransi dan memaafkan.
Berjumpa dengan wajah yang tersenyum.
Bersahabat ikhlas kerana Allah s.w.t.
Setia dan berbuat baik pada sahabat.
Tidak mengumpat dan tidak menceritakan keburukan sahabat.
Mengelakkan perselisihan pendapat,gurauan yang berlebihan dan tidak tepati janji.
Bersifat pemurah dan muliakan sahabat.
Mendoakan sahabat.

Bagaimana cara untuk kita mencapai roh ukhwah?

1) Memberitahu kepada saudara yang dicintainya- Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila seseorang
mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberitahu kepadanya”. (H R Abu Daud dan Tirmizi)

2) Berdoa untuk mereka- Menurut riwayat Muslim bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Tidak seorang
hamba mukmin berdoa untuk saudaranya dari kejauhan kemungkaran melainkan malaikat berkata, dan
bagimu juga seperti itu”.

3) Berjabat tangan bila bertemu- Rasulullah s.a.w menyarankan pada umatnya bila bertemu dengan
saudara-saudara agar cepat-cepatlah berjabat tangan sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Daud
dari Barra: “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya
diampuni dosanya sebelum berpisah”.

4) Memberi senyuman ketika bertemu- Hadis riwayat dari Abu Dzhar r.a bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda: “Janganlah engkau remehkan kebaikan apa sahaja yang datang dari saudaramu dan jika
engkau berjumpa saudaramu maka berikan dia senyuman kegembiraan”. (H R Muslim)

5) Mengunjungi saudara- Dalam kitabnya Al-muwathtaa Imam Malik meriwayatkan bersabda Nabi
Muhammad s.a.w bahawa Allah s.w.t berfirman: “Pasti akan dapat cintaku orang-orang yang mencintai
kerana Aku, dimana keduanya saling berkunjung kerana Aku dan saling memberi kerana Aku”.

6) Menyampaikan ucapan selamat- Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda: “Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya mendapat
kebahagiaan nescaya Allah s.w.t mengembirakannya pada hari kiamat”. (H R Tabrani)

7) Memberi hadiah- Imam Dailami meriwayatkan dari Anas dengan marfu’ bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda:

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah kerana hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan
menghilangkan kekotoran hati”.

Memperhatikan keperluan sahabat- Riwayat oleh Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
“Siapa yang meringankan beban penderitaaan seorang mukmin di dunia pasti Allah akan meringankan
beban penderitaannya di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang dalam kesusahan pasti Allah
s.w.t akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim
pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah s.w.t akan selalu menolong
hambaNya jika hamba tersebut menolong saudaranya (H R Muslim)

9) Tegakkan hak-hak persaudaraan: Wajib bagi kita menunaikan hak-hak yang dimiliki saudara lain,
Seperti menziarahi saudara yang sakit, mendoakannya ketika bersin dan menolong bagi yang dizalimi.
Perkara tersebut adalah penting untuk menunjukkan rasa cinta kasih kita pada sahabat kita sekaligus untuk mempereratkan ukhwah bila kita laksanakannya betul-betul kerana Allah s.w.t.
Marilah kita renungi sejenak firmanNya:

“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).Walaupun kau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi,nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
(al-anfal:63)

Kita dapat merasai kekuatan ukhwah itu kerana ikatan akidah Islam itu adalah sekuat-kuat ikatan. Dari sinilah terbitnya ukhwah fillah (persaudaraan kerana Allah) . Keindahan dalam kita berukhwah akan terserlah apabila iman yang kuat tersemat didlm hati.

Menyingkap kembali ukhwah yang dibentuk oleh Rasulullah s.a.w di dalam jiwa para sahabat, maka di sana terpancarlah betapa mulianya hati-hati yang mampu menghayati erti ukhwah kerana Allah. Bukan harta sahaja yang mereka serahkan bahkan nyawa pun sanggup dijadikan cagaran. Tapi hakikatnya kita pada hari ini adalah jauh berbeza daripada persaudaraan yang diamalkan oleh generasi terdahulu.

Jangankan berkorban untuk sahabat, bahkan peringkat persaudaraan yang paling rendah sekalipun kita tidak mampu laksanaknanya. Persaudaraan yang sejati adalah bermula daripada keikhlasan dan kasih sayang yang benar dan semata-mata kerana Allah. Kesilapan yang lalu jadikan sebagai ikhtibar dan mohonlah padaNya, moga persaudaraan yang kita jalinkan ini akan diredhaiNya.

Berbuat baiklah terhadap orang lain sebagaimana kamu suka diperlakukan. Sekiranya kamu menghormati orang lain,orang lain juga akan menghormati kamu. Sedarilah sahabat-sahabat bahawa tiada siapa yang sempurna, setiap orang mempunyai kecacatan dalam tiap pelakuannya dan menerima kecacatan antara satu sama lain adalah kunci persahabatan yang terbaik.

Berkata ulama: “Janganlah kamu berkawan melainkan dua orang dari tiga orang iaitu orang yang engkau pelajari daripadanya sesuatu tentang urusan agamamu maka orang itu pun memanfaatkan ilmunya kepadamu”

Allah juga telah berfirman: “sesungguhnya di antara kamu itu bersaudara,maka damaikanlah dua saudara kamu yang bertelagah itu.Jadi peliharalah hubungan persahabatan itu”.

Salah satu golongan yang dilindungi di bawah Arasy Allah s.w.t di akhirat kelak adalah pemuda yang bertemu dan berpisah kerana Allah, iaitu persahabatan yang diredhai Allah yang berdasarkan ketaqwaaan kepada Allah. Persahabatan adalah anugerah Allah yang terindah jika ianya berlandaskan atas dasar yang benar.Sahabat adalah seperti cermin kepada kita,kesalahan kita diteguri,bila alpa diingatkannya,bila berduka dihiburkannya,bila sempit dilapangkannya, kata-kata nasihat yang selalu keluar dari mulutnya menambahkan semangat,menjadikan kita kuat dengan cinta, kasih sayang dan persahabatannya darinya.

Dia juga menjadi sumber inspirasi untuk kita terus berdakwah.

Hayatilah persahabatan kerana Allah s.w.t kerana kita akan bertemunya di syurga dan inilah tanda kita betul-betul beriman biar diuji seberat mana kita tetap sayang pada sahabat kita inilah dinamakan ukhwah fillah..moga hubungan yang terjalin sekarang akan terus berkekalan hingga ke akhirnya..

ukhwah fillah Abadan abada
READ MORE - APAKAH MAKNANYA UKHUWAH FILLAH (persahabatan dlm Islam)?

Minggu, 26 Desember 2010

Ukhuwah Fillah,,

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.44 0 komentar
Uhibbukifillah~



Sebuah ungkapan yang mudah. Namun untuk benar-benar merasainya tak semudah mengungkapkannya. Ungkapan yang indah. Tetapi rasanya lebih indah dari cinta biasa. Apabila semuanya kerana Allah dan hanya untuk Allah, auranya berbeza. Walaupun jasad tidak bertemu, tapi hati yang bersatu dalam sujud itu. Subhanallah.
Ukhuwah. Ukhuwah itu indah. Dan ukhuwah kerana Allah itu lebih indah. Bekerja untuk Allah, bersama kerana Allah, bertemu atas jalan Allah, dan berpisah juga demi Allah. Manisnya sehingga menutup rasa masam yang kadang kala datang menerpa.
Saya mengenal cinta kerana Allah melalui seorang insan dan saya percaya itu cara terbaik Allah mentarbiyah saya tentang UKHUWAH FILLAH.
Dia adalah insan yang menemani saya setelah saya ditinggalkan sendiri disitu. Banyak yang dia ajarkan pada saya. Tentang sebuah perjalanan, dan erti kehidupan. Hingga berputik rasa sayang saya padanya. Namun rasa itu begitu sukar sekali saya ungkapkan padanya. Sehinggakan disetiap akhir pertemuan kami, air mata ini pasti akan berjujuran dalam pelukannya. Dan masih terngiang-ngiang lagi kata-katanya.
“adik jangan nangis, jangan nakal-nakal.”
Saya? Hanya mengangguk dalam tangisan dalam pelukan.
Hinggalah satu saat, Allah menguji hubungan kami. (WaA.. macam scandal aper jer kan.. haha)
“Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang kamu belum diuji?” (Al-Ankabut:2)
Ya benar sekali.
Dan hari itu saya diuji, sejauh mana cinta itu kerana Allah.

Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Maha suci Allah
BESAR tarbiyah Allah itu untuk saya. Sebuah pengorbanan yang tidak pernah sia-sia.

Saat itu saya belajar apa itu ukhuwah fillah
Saya belajar mengorbankan perasaan untuk kepentingan orang lain
Saya belajar mengenepikan emosi kecil untuk urusan lebih BESAR
Saya belajar membezakan hal kecil dengan urusan yang lebih BESAR
Saya mengenal cinta fillah
Saya mengenal erti pengorbanan
Dan
Saya menjadi lebih kuat hari ini
dan hingga saat ini rasa sayang itu tak pernah pudar untuknya
(^_^)
Sungguh ujian itu tak mudah. Setiap antara kita yang berada atas jalan ini pasti akan menghadapi ujian ukhuwah ini. Tak kiralah bentuk apa pon ujian nya kita pasti akan diuji dan akan terus diuji hingga kita benar-benar mengatasinya. Apabila diuji balikkanlah segalanya pada Dia. Kerna tiap satu yang ada di dunia ini bukan milik kita meskipon benda yang kita sangka kita punya. Semuanya adalah milik ALLAH. Dia Pemilik dan Dia Pemelihara. Yang memegang langit, menungi bumi, dan yang memegang yang ada diantaranya. Maha suci Allah.
Bila ukhuwah kamu dan dia diuji, bertahanlah. Ya sebagai manusia kadang kala kita terasa hati, tapi awas! Saat itu syaitan punya ruang untuk mencucuk kamu disana dan sini. Makanya setiap emosi-emosi yang kecil itu atasi dengan bijak. Sabar dengan kesabaran yang baik, abaikan benda-benda kecil kerna kita punya benda lebih BESAR untuk difikirkan. Abaikan pertelingkahan kecil dan berlapang dada lah. Kerna kita punya perkara yang lebih BESAR untuk kita bawa, mimpi lebih BESAR untuk kita bersama realisasikan, dan destinasi lebih BESAR untuk kita tuju. Mardhotillah. Bersabarlah kerna Allah akan cukupkan setiap satu untuk orang yang bersabar. Bertahanlah kerana disana ada kemanisan yang kekal. Dan berlapang dadalah kerna itu tanda kita redha atas tulisan hidup kita. Percayalah tiada benda yang mungkin yang lebih baik dari apa yang TELAH berlaku. Kerna Allah Maha Tahu, setiap satu itu disusun begitu.
(^_^)
Begitulah DIA ajarkan saya tentang ukhuwah. Dan kamu juga pasti tarbiyah Nya berbeza. Tapi percayalah ukhuwah itu indah kerna saya telah merasainya.
Dan kini saya ditemani oleh bintang hati saya. Hadiah dari Allah yang paling berharga. (^_^)//

Uhibbuki fillah,

READ MORE - Ukhuwah Fillah,,

Hal-hal yang Merusak Ukhuwah

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.36 0 komentar


Tamak dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain
Rasulullah Saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, ALLAH akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka akan mencintai kamu.” (HR Ibnu Majah).
Jika kamu tertimpa musibah, minta-lah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudaramu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa engkau harus meminta sambil menitiskan airmata.

Maksiat dan Meremehkan Keta’atan
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati. Hal ini dapat mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan menyibukkan diri dengan saling menghibah dan menzhalimi. Padahal Rasulullah Saw bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzhaliminya dan tidak menghinakannya.” (HR. Ahmad)

“Pada hari-hari itu, sahabat-sahabat karib, sebagaian akan menjadi musuh bagi sebagaian yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa (iman dan amal sholeh)” (QS Az Zukhruf:67).
Sedangkan persahabatan karena ALLAH akan terus berlanjut hingga ke syurga.
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sehingga mereka merasa bersaudara (dalam suasana kasih mesra) serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS Al Hijr:47)

Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar’i) Ketika Berbicara
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaklah seseorang memilih perkataan yang paling baik. ALLAH berfirman: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamha-hamba-Ku (yang beriman): "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran). Sesungguhnya syaitan itu senantiasa menimbulkan perselisihan di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang). Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS Al Israa’: 3)
Dalam sebuah hadist Nabi Saw bersabda, “Kalimah thayyibah adalah sedekah.” (HR Bukhari)

Tidak Memperhatikan Apabila Ada yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka Darinya
Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadist sedangkan aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara”

Banyak Berdebat dan Berbantahan
Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang bisa jadi apa yang mereka perdebatkan itu adalah tipuan syaithon. Dengan alasan mempertahankan aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya ia tengah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi ALLAH adalah yang keras dan besar permusuhannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Banyak Bercanda dan Bersenda Gurau
Kebanyakan pula orang yang putus hubungan antara satu dengan lainnya disebabkan oleh canda dan senda gurau mereka yang berlebihan.

Berbisik-Bisik
Berbisik-bisik adalah sesuatu yang mungkin dianggap remeh tetapi bisa saja mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang lain.
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia (dengan kejahatan) itu adalah (hasutan) dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS Mujaadalah:10)
“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ke tiga. Karena itu akan menyebabkannya bersedih.” (HR Bukhari dan Muslim)
READ MORE - Hal-hal yang Merusak Ukhuwah

Senin, 20 Desember 2010

“Hari gini takut setan ?”

Diposting oleh AKHWATimoet di 21.29 0 komentar


“Hari gini takut setan ?”



Kalimat seperti ini sering kita dengar dari mulut seseorang, entah di TV atau dimanapun….



Adakah orang jika punya teman akrab dimusuhi? Diganggu terus menerus?

Begitu juga setan tentunya takut jika nantinya tidak punya teman, maka teman akrabnya tidak mungkin diganggunya. Apalagi prilakunya dan sosoknya sudah menyerupainya. Tentu setan tidaklah bodoh bukan? Setan diciptakan dari nyala api, ia punya cahaya, namun cahaya palsu. Disitulah ilmu setan.

Sudah tak terhitung kalimat-kalimat yang meluncur yang tidak kita sadari, meluncur tanpa permisi dan basa-basi. Prilaku-prilaku aneh yang nampak dan yang tersembunyi, pastilah semua akan nyata pada waktunya. Semoga Allah slalu menutup aib diri kita, selama kita tidak menyebarkan dan menjelek-jelekkan aib orang lain. Amin….

Jangan sia-siakan waktumu… demi masa, kelak kita akan menyesal.

Hanya ada 2 golongan menurut Alloh; golongan kanan dan golongan kiri.

Wahai saudaraku yang aku cintai, mari kita rapatkan barisan, agar semua jadi indah, agar bumi ini damai. Kemenangan hanya dipihak yang pantas mendapatkannya.



Seberapa yakinkah diri kita akan janjiNYA?

Seberapakah kuat tekad kita untuk berjuang?

Seberapa pedulimu akan hari esok yang lebih baik?

Seberapa kerinduanmu akan kampung halaman (Surga) kita?



Seperti apakah setan manusia itu?

Yang membuat orang lain tidak merasa aman dari mulut, tangan dan prilakunya. Namun sebaliknya setan juga tidak pernah nyaman dari musuhnya.

“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami kurniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam : 94)

Kesempatan kita untuk saling membisikan kata-kata indah untuk saling menghibur hanya didunia ini saja, mengenal saudara, mengenal teman, kelak kita akan melupakan semua ini. Masing-masing diri sibuk memperhatikan amalannya masing-masing.

Janganlah terus terperdaya oleh bujuk rayu setan, setan tidak mungkin mau menolong manusia. Ia hanya menghibur diri kita sesaat untuk terjebak ke dalam lembah dosa, dan setelah itu pergi meninggalkan kita dengan dosa2 yg telah dikerjakan.

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir : 6)

Marilah kita menuju kesadaran, menuju hidayah, dengan segala daya upaya menempuh jalan yang lurus jalan yang Allah kehendaki.

**** Curriculum Viitae Iblis/Setan ****



Nama : Iblis alias Setan alias Devil.

Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya).

Lahir : Sebelum diciptakan manusia.

Tempat tinggal : Toilet dan tempat2 atau rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya.

Singgasana : Di atas air.

Rumah masa depan : Neraka Jahanam (seburuk-buruk tempat tinggal)

Agama : Kafir.

Jabatan : Pimpinan Umum orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat.

Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat.

Karyawan : Setan, jin dan setan manusia.

Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran.

Agen : Dukun dan paranormal.

Musuh : kaum muslimin.

Kekasih di dunia : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat.

Keluarga : Para thaghut.

Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir.

Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama.

Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa.

Lukisan kesayangan : Tato.

Mata pencaharian : Mencari harta yang haram.

Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah).

Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat.

Tempat yang dibenci : Majlis ilmu dan temat-tempat ketaatan.

Alat komunikasi : ghibah (menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta



Jurus Andalan :

1. Memoles kebathilan.

2. Menamakan Maksiat dengan nama yang indah.

3. Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai.

4. Masuk melalui pintu yang disukai manusia.

5. Menyesatkan manusia secara bertahap.

6. Menghalang-halangi manusia dari kebenaran.

7. Berlagak sebagai penasihat.



Kelemahan :

1. Tidak berkutik di hadapan orang yang ikhlas.

2. kewalahan menghadapi orang yang berilmu.

3. Lari dari suara adzan.

4. Lari dari rumah yang dibacakan al-Baqarah.

5. Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah.

6. Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah.



Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang menguasai hari pembalasan.

Smoga bermanfaat….

Dari Grupnya Para Peneuntut ILMU….

Wassalamu’alaikum….








































































































































































































Kode warna yang terpilih :


READ MORE - “Hari gini takut setan ?”

Rabu, 29 Desember 2010

Tersenyumlah Untuk Hidup,,,,



Meski setebal apapun mendung melintasi langit, namun sinar mentari tak pernah kehilangan cirinya. Ia senantiasa menghadirkan sinarnya untuk dibagi. Ia senantiasa tegar tanpa kehilangan jati dirinya sebagai sumber penerang di hari ini. Ia tak pernah menunda bersinar hingga esok, meskipun ia dapati mendung menghalangi keindahan sinarnya. Setiap tumbuhan kembali terjaga dari tidurnya. Kembang-kembang kembali bermekaran ceria menyambut harinya. Burung-burung terbang dan berkicau dengan merdunya. Semua hadir tanpa rasa sedih, gelisah, dan amarah. Semua ceria untuk menjelang setiap detik anugerah-Nya.



Saudaraku,



Sudahkah kita berniat bahwa hari ini akan kita hiasi dengan senyum ceria dan kebahagiaan? Sudahkah kita bertekad untuk menyongsong hari ini dengan rasa optimis dan semangat hidup yang akan kita bagi dan tularkan? Dan sudahkah kita menjadikan berbaik sangka sebagai modal bagi kita untuk meneruskan perjalanan ini?



Saudaraku,



Begitu sia-sia rasanya perjalanan hidup jika setiap detiknya tidak pernah kita hargai dan syukuri. Begitu menyiksanya perjalanan hidup jika setiap ujian yang menerpanya kita hadapi dengan kemarahan dan wajah yang muram. Dan begitu berat rasanya langkah hidup jika kita tak mau berbagi sedikitpun. Kesedihan tidak akan mengembalikan segala yang hilang menjadi kembali. Tangisan penyesalan akan terasa hampa tanpa kesungguhan usaha untuk bangkit dari kelalaian diri. Setiap nasehat hanya akan menjadi penghias belaka jika sedikitpun tak diniatkan untuk dilakoni. Semua usaha akan terasa sia-sia jika sedikitpun tak berserah diri kepada-Nya.



Tersenyumlah atas anugerah hidup hari ini. Bersyukur dan berbaik sangkalah bahwa Dia masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali. Sebut setiap asma-Nya dengan penuh kerendahan hati. Besarkan Dia dalam setiap aktifitas dan detik perjalanan ini. Jangan engkau halangi senyuman itu jika akan tersungging di ujung bibirmu hanya karena kegundahan yang tak jelas asal usulnya. Jangan engkau gantikan keceriaan diri dengan kesuraman hati yang engkau tampakkan lewat wajah yang bermuram durja.



Saudaraku,



Berbagilah hari ini. Berbagilah untuk setiap kebahagiaan yang engkau rasakan di hati. Tak perlu kau ukur dengan besar atau kecilnya nilai berbagi itu. Berbagilah walau sekedar berwajah ceria dan sepatah kata sapa dan salam. Tetaplah berbagi dan tersenyum dalam rangka mensyukuri segala anugerah-Nya hari ini. Tetaplah berbagi dan tersenyum layaknya mentari yang tak menunda hadirnya meski mendung menyelimuti indah sinarnya hari ini.

Ibarat sebuah gelas



Gelas itu, andai engkau menyuci gelas itu setiap kali setelah engkau mengunakan nya, apakah akan tersisa kotoran pada nya? Begitulah, kebersihan nya pasti akan engkau utamakan; pasti nya engkau akan merasa jijik untuk mengunakan gelas itu, seandai nya kebersihan nya tidak terjaga. Lantas, bagaimana pula dengan keadaan dirimu, wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah...?





Air yang engkau minum dari gelas itu, ALLAH تعالى bisa Mengubah nya menjadi nanah yang busuk ataupun menjadi air yang mendidih panas sebagai Balasan keingkaran engkau terhadap Perintah dan LaranganNYA. (wal `iyadzubiLlah) Namun, tidak pernah berlaku demikian, air itu malah menghilangkan dahagamu dan memberimu tenaga. Sesungguh nya, Rahmat ALLAH سبحانه وتعالى Meliputi segala sesuatu, itulah setitis Curahan Rahmat dari Tuhanmu, ALLAH; yang Maha Penyabar lagi Maha Berkasih Sayang.





Engkau lihat sahja di dunia ini, tiada siapa yang benar-benar dapat membantu dirimu, hatta uban dikepala mu; adakah sesiapa yang dapat menghalang penumbuhan nya? Lantas, bagaimana pula keadaan engkau di Akhirat kelak? Apabila engkau meniti "Shiratal Mustaqim", tersilap langkah sahja, terhumbanlah engkau ke neraka Jahannam, (wal `iyadzubiLlah) iaitu seburuk-seburuk tempat kembali.





Pada saat-saat yang amat getir dan mencemaskan itu, Nama siapakah yang akan engkau panggil untuk menyelamatkan dirimu? ALLAH? ALLAH? ALLAH? Sebuah Nama yang tidak pernah langsung terlintas difikiranmu semasa engkau hidup di dunia dahulu untuk menyebut nya? ALLAHu ALLAH, sungguh merugilah dirimu pada saat dan ketika itu, walaupun mengalir airmata darah tidak mampu menyelamatkan dirimu melainkan dengan RahmatNYA jua.

Justeru wahai diriku, jangan merasa jemu untuk bertaubat selagi mana engkau tidak merasa jemu untuk melakukan dosa. Itulah sebenar nya jihadmu yang paling besar; untuk melawan hawa nafsu yang menjurus engkau kepada kemaksiatan dan kemungkaran. Walaupun terkadang tewas dalam pertarungan itu, jangan engkau berputus asa dari RahmatNYA ALLAH سبحانه وتعالى.


FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Furqan ayat 70) :

"Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu, ALLAH akan Menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan dan adalah ALLAH Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."

Taubat itu adalah menyesali dosa dirimu dan berniat ingin untuk meninggalkan nya. Jangan difikirkan andai engkau melakukan dosa lagi, itu adalah hari esokmu. Yang paling penting adalah dosamu yang lalu dan saat ini. Jangan sekali-kali engkau menangguhkan taubatmu pada hari esok, kerna hari esok belum pasti engkau akan menemui nya. Mohonlah akan kekuatan serta Perlindungan kepadaNYA, agar engkau senantiasa Dibimbing olehNYA; tersilap hala tujuan sahja, Tangan `InayahNYA yang akan mengambil engkau kembali ke jalan yang DIA Cintai dan Redhai.


Sesungguh nya, ALLAH سبحانه وتعالى Menyukai kepada hamba-hambaNYA yang senantiasa kembali kepadaNYA dengan bertaubat setelah mereka melakukan dosa, kerna mereka mengetahui bahwa tiada siapa yang dapat Mengampuni dosa-dosa mereka melainkan ALLAH. Jadilah engkau diantara mereka itu dan bukan menjadi hamba yang merasa bangga dengan dosa-dosa mereka sendiri. (wal `iyadzubiLlah) Hadirkanlah dirimu senantiasa digerbang PengampunanNYA. Engkau tidak perlu mengetuk gerbang itu terlebih dahulu untuk membuka nya kerna ia senantiasa berbuka luas untuk hamba-hambaNYA seperti dirimu. Adakah siapa yang lebih Pemaaf dariNYA?


FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Zumar ayat 53) :

"Katakanlah (wahai Muhammad صلى الله عليه وسلم) : "Wahai hamba-hambaKU yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari Rahmat ALLAH, kerana sesungguh nya ALLAH Mengampunkan segala dosa; sesungguh nya DIAlah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani"".


FirmanNYA dalam Hadiths Qudsi (HR Musnad Imam Ahmad رحمة الله تعالى عليه) :

"Wahai Keturunan Adam, jika kau berdoa padaKU dan berharap padaKU, maka KU Ampuni dosa-dosa kalian tanpa KU Pertanyakan lagi. Wahai Keturunan Adam, jika kau datang padaKU dengan dosa mencapai langit, lalu kau memohon PengampunanKU, maka KU Ampuni dosamu."

Senantiasalah engkau bersangka baik kepada ALLAH; Tuhanmu yang Maha Pemaaf, yang senantiasa Memaafkan dan tiada Jemu Menerima taubat hamba-hambaNYA. Lantas, engkau senantiasa menyucikan dirimu dengan bertaubat kepadaNYA, sehinggalah ALLAH تعالى Mengambil kembali HakNYA, iaitu dirimu. Ibarat gelas itu, takdir ALLAH تعالى telah Menentukan bahwa akan tergelincir gelas itu dari tanganmu lalu jatuh dan berkecai, tiadalah lagi bagi engkau manfaat akan nya. Namun demikian, ia dalam keadaan yang bersih kerna engkaulah yang telah menjaga kebersihan nya. Begitulah hendak nya terhadap dirimu, saat-saat nafas terakhir engkau sedang dalam keadaan bertaubat kepadaNYA; sedang jasadmu dalam keadaan bersih lagi suci. Betapa bahagia nya jasadmu saat dan ketika itu apatah lagi ruhmu. Nabi Muhammad ibn `AbdiLlah صلى الله عليه وسلم, Penghulumu yang indah akhlaq serta budi pekerti nya, bertaubat kepada ALLAH lebih dari 70 kali setiap hari, sedangkan Baginda صلى الله عليه وسلم Maksum; terpelihara dari melakukan kesalahan dan dosa. Lantas, engkau lebih-lebih lagi wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah. Ingatlah, bahwa sesungguh nya, ALLAH تعالى Menyukai hamba-hambaNYA yang bertaubat dan menyucikan diri.


_______๑۩۞۩๑_______



* Wahai ALLAH, sesungguh nya aku memohon Keampunan dari setiap dosa yang badanku kuat melakukan nya kerna kesihatan yang Engkau berikan kepadaku atau aku mendapatkan segenap kemampuan dengan keutamaan Ni`matMU atau dosa itu aku lakukan dengan kemampuanku kerna Anugerah Keni`matanMU atau aku hulurkan tanganku kepada nya dengan rezki yang telah Engkau berikan kepadaku atau aku pasrahkan dosa-dosa itu atas keamanan dariMU ketika aku takut padaMU atau aku percaya dengan Kemurahan dan KesabaranMU atau aku percayakan dosa-dosa itu pada Mulia nya PengampunanMU.


Wahai ALLAH, sesungguh nya aku memohon KeampunanMU dari segala dosa-dosa yang kerna dosa itu bererti aku mengkhianati amanahku sendiri atau aku menipu diriku dalam dosa-dosa itu atau aku mendahulukan kesenang-senangan dalam dosa itu atau aku kerjakan demi orang lain, atau aku sesatkan orang yang mengikuti dalam dosa, atau aku menang dalam dosa kerna kelebihanku dalam berusaha, dikernakan aku terhalang dariMU dalam dosa wahai Tuhanku, maka Engkau tidak Memberi kemenangan kepadaku untuk mengalahkan perbuatanku, sekira nya Engkau, Maha Suci Tuhanku tidak Menyukai terhadap kemaksiatanku yang telah mendahului dalam pilihanku dan di dalam pelaksanaan kemahuanku dan pilihanku, maka Engkau Sayangi aku sehingga tidak Kau terjerumuskan aku dalam pilihanku secara paksa dan tidak Menghantarkanku dalam satu keterpaksaan. Serta Engkau tidak Menganiayakan aku sedikit pun. Aku memohon KeampunanMU wahai yang Maha Penyayang.


Wahai Temanku ketika susah, wahai Penenangku ketika aku sendiri, wahai Penjagaanku dalam keni`matanku, wahai Penghilang kesusahanku, wahai Dzat yang Mendengarkan doaku, whai Dzat yang Mengasihani cucuran air-mataku, wahai Dzat Pengampun kesalahanku, wahai Dzat yang patut menjadi Tuhanku, wahai Tiangku yang kukuh, wahai Tetanggaku yang terdekat, wahai Junjunganku yang Belas Kasihan, wahai Tuhan Ka`bah yang lama. Keluarkan aku dari persekitaran yang sempit pada jalan yang luas, dengan jalan keluar dariMU yang kuat dan kukuh, hilangkanlah dariku segala kesengsaraan dan kesempitan, cukupkanlah diriku dari keburukkan dan yang menyakitkan, yang aku mampu ataupun tidak. Wahai ALLAH, hilangkanlah dariku segala kesusahan dan yang menyedihkan, keluarkan aku dari kesusahan, wahai Dzat yang Menghilangkan kesedihan, wahai Dzat yang Menurunkan rintahan hujan, wahai Dzat yang Mengkabulkan doa nya orang yang didalam keadaan yang rumit, wahai Dzat yang Maha Penyayang dunia dan akhirat dan yang Mengasihani di dunia dan akhirat, limpahkanlah Selawat kepada orang pilihanMU dari makhlukMU, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan keluarga Baginda yang baik, yang suci.



Hilangkanlah dariku sesuatu yang menyempitkan hatiku dan menghilang kesabaranku bersama hal tersebut dan sedikit usahaku, lemah sudah kekuatanku, wahai Dzat yang Menghilangkan segala bahaya dan malapetaka, wahai yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang rahsia dan yang samar, wahai yang paling Belas Kasihan. Aku serahkan segala urusanku kepada ALLAH. Sesungguh nya ALLAH Dzat yang Maha Mengetahui hamba-hambaNYA, tiada yang Memberi Taufiq padaku kecuali ALLAH. Hanya kepada ALLAH aku berserah dan DIA adalah Tuhan nya `Arsy yang Agung."

Sekelumit Bacaan Untuk Akhwat

Bismillaahirrahmaanirraahiim.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri…… (QS 4: 34)

Salah satu Risau Nabi adalah Kekhawatiran terhadap fitnah wanita sepeninggal Beliau. Dan memang sudah terbukti, asbab wanita yang tak faham agama, Dunia penuh dengan kemaksiatan. Wanita seenaknya melenggang tanpa hijab, tanpa malu, tanpa beban.

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 33: 59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS 24:31)

Wanita tak faham, jika ia harus menjaga Hijab jika keluar rumah, agar terpelihara. Ada pula yang sudah faham, tapi belum ada kekuatan untuk mengamalkan.

Disinilah peran Orang Tua, Suami, Kakak Laki-laki dituntut.

Dalam Rumah tangga misalnya, Suami Hendaknya memahami bahwa tabiat asal wanita adalah kurang akal dan agamanya. Oleh karena itu, suami hendaknya berusaha menasihati istrinya setiap saat dengan bahasa yang lembut, bersabar ketika dia marah, dan berkata lembut ketika dia keras kepala.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” Dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkua membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita.” (Muttafaq Alaih)

Istri hendaknya diberitahu bahwa wanita dilarang keluar dengan berhias diri. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …….. (QS 33:33)

Maksudnya, wanita dilarang berjalan bersama kaum pria yang bukan mahramnya, dilarang menanggalkan kerudungnya, dilarang memperlihatkan perhiasannya, anting gelang dll. (tafsir Ibnu Katsir 6/408)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Siapa saja kaum wanita yang memakai parfum, maka janganlah sholat Isya bersama kami.: (HR. Muslim 2/33)

Jika wanita yang memasuki Masjid bertujuan sholat berjamaah saja dilarang memakai parfum, maka bagaimana dengan wanita yang memakai Parfum ketika keluar rumah? Tentunya lebih dilarang.

Jika Istri telah dinasehati dengan lembut tetap saja pada pendiriannya yang salah, maka suami hendalnya menjauhi tempat tidurnya, dengan tidak mengusirnya dari rumah.

Jika dengan hukuman ini istri tetap melanggar, suami boleh memukulnya pada bagian selain wajah, dengan pukulan yang tidak menyakiti tubuhnya, pukulan sebesar telunjuk yang lebih kepada memukul mentalnya.

“…………..Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (pembangkangnya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS 4:34)

Jika juga dengan itu istri masih melanggar juga, maka suami boleh menceraikannya, dengan catatan jika kemashlahahnya lebih besar daripada mudhoratnya. InsyaALLAH akan diberi ALLAh ganti dengan yang lebih baik. Wallahua’lam bish-shawab.

Catt: Tulisan ini adalah untuk memperbaiki diri saya sendiri, semoga ALLAH datangkan manfaat darinya.

Mari saudariku, Kita wanita adalah Universitas terbesar pencetak generasi penerus. Kita wanita tiang Negara. Akan kita kokohkan bangsa ini, atau akan kita hancurkan bangsa ini, semua pilihan kita. Tapi perbuatan baik & buruk, semua dalam perhitungan ALLAH.

Bersama kita membangun Bangsa. bersama kita meraih Cinta ALLAH. InsyaALLAH.

Kata Ikhwan...


Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..
Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis…
Mendayu-dayu kaya’ film romantis..
Kesehariannya malah jadi narsis..
Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..
Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis


Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan
Rencana awal cuma kasih info kajian
Lama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran!
Bisa-bisa dikira pacaran!
Sampai kepikiran dijadikan pasangan…
Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Abis nonton film palestina semangat empat lima..
Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??
Semangat jadi pendukung luar biasa..
Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..
Yah…bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngumpet-ngumpet berduaan..
Eh, awas lho yang ketiga setan…
Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..
Wah, kaya’ film india aja gan!
Kalo ketemu Musyrifah atau binaan?
Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?
Oh malunya sama Musyrifah atau binaan?
Sama Allah? Buang aja ke lautan..
Yang penting mah bisa sayang-sayangan…
Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Sedekah dikira buang duit. .
Katanya sih biar ngirit, tapi kok shoping tiap menit??
Langsung sengit kalo dibilang pelit…
Mendingan buat dzikir komat-kamit…
Malah keluar kata-kata nyelekit…
Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..
Pujaan dapet, terus walimah..
Dakwah pun say goodbye dadaaah..
Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?
Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..
Duh duh… amanah..amanah…
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Buka facebook liatin foto ikhwan..
Dicari yang jenggotan..
Kalo udah dapet trus telpon-telponan..
Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..
“Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?”
Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..
Ikhwannya meng-iya-kan..
Mau-mau aja dibeliin bakwan..
Asik, ngirit uang kost dan uang makan…
Langsung deh siapin acara buat walimahan!
Prinsipnya yang dulu dikemanakan???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Ilmu cuma sedikit ajah..
Udah mengatai Ustadzah..
Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..
Baca qur’an tajwid masih salah-salah..
Lho kok udah berani nuduh ustadzah..
Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Status facebook tiap menit beda..
Isinya tentang curahan hatinya..
Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..
Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..
Duh duh.. status kok bikin putus asa..
Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..
Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut pusing beneran…
Oh kasihan.. Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..
Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Diajakain dauroh alasannya segunung…
Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…
Hatipun tetap cerah walaupun mendung
Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..
Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…
Duh.. bingung…bingung…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…
Wah… wah… ghibah… ghibah…
Eh, malah timbul fitnah…
Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Nggak punya duit Halaqah males datang..
Nggak ada motor yaa…misi halaqah dibuang…
Musyrifah ikhlas, hati malah senang…
Binaan juga nggak ada satupun yang mau datang..
Jenguk binaan malah pada pergi malang melintang…
Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Mentang-mentang jadi Kaderisasi….
Sibuk kritik sana sini…..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Kalau rapat datangnya jam 6….
tapi sayang, pulangnya sering malam…..

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Gak niat lagi smsan malam malam…..
eh tau2nya online sampai tengah malam….

Jadi Akhwat jangan Sok Kuat…
Yok Akhwat saatnya tobat…..

Buat Para Akhwat agar bisa dijadikan Pelajaran….
Karena jangan sering buat tulisan….
tapi hanya untuk nyinggung ikhwan……

Selasa, 28 Desember 2010

Rasa Ini,,,


Cinta sebagaimana fitrahnya merupakan anugerah dan menurutku cinta juga musibah. Cinta menjadi kenikmatan dan keindahan bila karena Alloh SWT dan dijalan-Nya (Al-Hubb Fillah wa Lillah). Cinta Islami (entah memang chalal sebelum ikatan pernikahan???) demikian tidaklah mengenal batas ruang dan waktu serta melampaui batas fisik materi. Perasaan cinta pada dasarnya sebuah kenikmatan dan keindahan. Betapa indahnya hidup yang dipenuhi cinta sejati dan betapa sengsaranya hidup yang dipenuhi kebencian. Orang yang dipenuhi semangat cinta yang suci mulia akan selalu merasa bahagia sebelum orang lain bahagia sehingga mendorongnya untuk memiliki sikap tenang, damai, dan ridha. Dan aku pernah merasakan indahnya cinta itu. ^.^

Perasaan cinta yang dialami setiap jiwa manusia (termasuk aku ya ^.^) memang sebuah misteri sebagaimana fenomena ruh (jiwa). Teringat ngendikan Guru waktu masih sekolah “Nabi saw. bersabda: “Ruh itu laksana pasukan yang dikerahkan, maka seberapa jauh mereka saling mengenal maka sejauh itu pula mereka saling menyatu, dan seberapa jauh mereka tidak saling mengenal maka sejauh itu pula mereka akan berselisih.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud). “

Cinta memang persoalan hati (Qolbun) dan hati seperti namanya adalah bersifat labil, menurutku sering berubah – ubah sehingga yang diperlukan adalah upaya maksimal lahir bathin dalam pengendaliannya secara adil untuk setiap yang berhak atasnya. Nabi saw memaklumi fenomena bathin ini dalam sabda beliau:

“Ya Alloh, inilah usahaku sebatas kuasaku, maka janganlah Engkau cela diriku tentang apa yang Engkau kuasai dan aku tidak kuasai (hati).” (HR. Abu Dawud).

“Ada tiga perkara yang siapa pun memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa yang Alloh dan Rosul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya karena Alloh, dan siapa yang benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Proses menuju cinta suci yang diberkahi Alloh tidaklah mudah sehingga memerlukan upaya pengendalian diri termasuk pengendalian ego dan penumbuhan rasa empati serta solidaritas sebagai persyaratan iman. Sabda Nabi SAW:

“Tidaklah beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya (seiman) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” Bahkan cinta sesama mukmin merupakan syarat masuk surga “Tidaklah kalian akan masuk surga sampai kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sehingga kalian saling mencintai.” (HR. Muslim)

Adapun cinta yang arif sejati adalah sebagaimana cinta Allah kepada hamba-Nya dan cinta Rosululloh kepada umatnya sehingga yang diinginkan Alloh dari hamba-hamba-Nya hanyalah kebaikan, kesempurnaan dan kemuliaan dengan membenci segala kemungkaran dan kejahatan. (QS. Fathir: 35, Al-Kahfi: 18).

Cinta karena Alloh dan benci karena Alloh akan menjadi filter, kontrol sekaligus tolok ukur dalam mencintai segala hal. Dengan demikian cinta yang tulus karena Alloh, Dzat Maha Abadi inilah yang akan bertahan abadi sementara cinta yang dilandasi motif lainnya justru yang akan cepat berubah, bersifat temporer dan akan membuahkan penyesalan. (QS. Az-Zukhruf: 43, Al-Furqan: 25)

Sungguh Maha Benar Alloh dengan segala Firman-Nya. Kini kurasakan akibat cinta yang dilandasi hawa nafsu. Tak bertahan lama. Semoga semua kesalahan dan dosa dalam memaknai dan merasakan cinta yang tak sejati akan terhapus manakala diri ini merasakan CINTA ISLAMI dari Ilaahii Robbii sebagai penyemangat dalam ibadah dan menuju cahaya hati (Nouro Qolby). Kawan, ini sedikit cerita dari diriku yang lemah, penuh dosa. Semoga dapat bermanfa’at dan sebagai pembelajaran dalam hal menanggapi perasaan serius, yaitu : CINTA…. Aku hanya ingin satu cinta yang mampu mengantarkan cinta abadi kepada Pencipta.

Mengenal Lebih Dekat Abu Bakar As-Shiddiq

Abu Bakar As Siddiq ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah Saw menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Abu Bakar As Siddiq atau Abdullah bin Abi Quhafah (Usman) bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraisy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai, kakek yang keenam. Dan ibunya, Ummul-Khair, sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Nabi Muhammad Saw juga memberinya gelar As Siddiq (artinya ‘yang berkata benar’), sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar as-Siddiq.

Abu Bakar As Siddiq tumbuh dan besar di Mekah dan tidak pernah keluar dari Mekah kecuali untuk tujuan dagang dan bisnis. Beliau memiliki harta kekayaan yang sangat banyak dan kepribadian yang sangat menarik, memiliki kebaikan yang sangat banyak, dan sering melakukan perbuatan-perbuatan yang terpuji. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Dughunnah, sesungguhnya engkau selalu menyambung tali kasih dan keluarga, bicaramu selalu benar, dan kau menanggung banyak kesulitan, kau bantu orang-orang yang menderita dan kau hormati tamu.

An-Nawawi berkata: Abu Bakar As Siddiq termasuk tokoh Quraisy dimasa Jahiliyah, orang yang selalu dimintai nasehat dan pertimbangannya, sangat dicintai dikalangan mereka, sangat mengetahui kode etik dikalangan mereka. Tatkala, Islam datang Abu Bakar As Siddiq mengedepankan Islam atas yang lain, dan beliau masuk Islam dengan sempurna.

Zubair bin Bakkar bin Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ma’ruf bin Kharbudz dia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar As Siddiq adalah salah satu dari 10 orang Quraisy yang kejayaannya dimasa Jahiliyah bersambung hingga zaman Islam. Abu Bakar As Siddiq mendapat tugas untuk melaksanakan diyat (tebusan atas darah kematian) dan penarikan hutang. Ini terjadi karena orang-orang Quraisy tidak memiliki raja dimana mereka bisa mengembalikan semua perkara itu kepada raja. Pada setiap kabilah dikalangan Quraisy saat itu, ada satu kekuasaan umum yang memiliki kepala suku dan kabilah sendiri.

Istri-istri dan anak Abu Bakar.

Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abdul Uzza bin Abd bin As’ad pada masa jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma’.

Beliau juga menikah dengan Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan ‘Aisyah.

Beliau juga menikah dengan Asma’ binti Umais bin ma’add bin Taim al-Khatts’amiyyah, dan sebelumnya Asma’ diperistri oleh Ja’far bin Abi Thalib. Dari hasil pernikahannya ini lahirlah bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada’ di Dzul Hulaifah.

Beliau juga menikah dengan Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Zuhair dari Bani al-Haris bin al-Khazraj.

Abu Bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasullullah saw wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah saw. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Khultsum.

Orang yang paling bersih di masa Jahilliyah

Ibnu Asakir meriwayatkan dengan sanadnya yang shahih dari Aisyah, dia berkata: demi Allah, Abu Bakar As Siddiq tidak pernah melantunkan satu syairpun di masa Jahiliyah dan tidak pula dimasa Islam. Abu Bakar As Siddiq dan Utsman bin Affan tidak pernah minum minuman keras di zaman Jahiliyah.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, dia berkata, Abu Bakar As Siddiq sama sekali tidak pernah mengucapkan syair.

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abu Al-Aliyyah Ar-rayahi, dia berkata: Dikatakan kepada Abu Bakar As Siddiq ditengah sekumpulan sahabat Rasulullah: Apakah kamu pernah meminum minuman keras di zaman Jahiliyah? Beliau berkata, ”Saya berlindung kepada Allah dari perbuatan itu!”

Sifat Abu Bakar As Siddiq

Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah bahwa seorang laki-laki berkata kepadanya: Coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar As Siddiq! Kata Aisyah: dia adalah laki-laki kulit putih, kurus, tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya,sedikit bungkuk, tidak bisa untuk menahan pakaiannya turun dari pinggangnya, tulang-tulang wajahnya menonjol, dan pangkal jemarinya datar.

Ibnu Asakir meriwayatkan dari Aisyah, bahwa Abu Bakar As Siddiq mewarnai rambutnya dengan ‘daun pacar’ dan katam (nama jenis tumbuhan). Dia juga meriwayatkan dari Anas, dia berkata, Rasulullah datang ke Madinah, dan tidak ada salah seorang dari para sahabatnya yang beruban kecuali Abu Bakar As Siddiq, maka dia menyemirnya dengan daun pacar dan katam.

Abu Bakar As Siddiq dilahirkan di Mekah dari keturunan Bani Tamim ( Attamimi ), suku bangsa Quraisy. Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.

Era bersama Nabi saw

Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar As Siddiq membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. Sehingga diriwayatkan bahwa Abu Bakar As Siddiq memiliki 9 toko yang semuanya habis dibuat untuk tegaknya agama islam. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain :
# Bilal bin Rabbah
# Abu Fakih
# Ammar
# Abu Fuhaira
# Lubainah
# An Nahdiah
# Ummu Ubays
# Zinnira

Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar As Siddiq adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar As Siddiq juga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.

Menjadi Khalifah

Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam.

Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai khalifah adalah subyek yang sangat kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum Sunni dan Syi’ah. Di satu sisi kaum Syi’ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu nabi Muhammad), yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin. Sementara muslim syi’ah berpendapat kalau Rasulullah saw dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dll, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terahir, dan juga banyak hadits di Sunni maupun Syi’ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali bin Abu Thalib sendiri secara formal menyatakan kesetiaannya (berbai’at) kepada Abu Bakar As Siddiq dan dua khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pernyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali bin Abu Thalib menjadi pendukung setia Abu Bakar As Siddiq dan Umar bin Khattab. Sementara kaum syi’ah menggambarkan bahwa Ali bin Abu Thalib melakukan baiat tersebut secara “pro forma,” mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri beliau yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri dari kehidupan publik.

Perang Ridda

Segera setelah menjabat Abu Bakar As Siddiq, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa diantaranya menolak membayar zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad SAW dan dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Ridda. Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi “Ibnu Habib al-Hanafi” yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW. Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid.

Al Qur’an

Abu Bakar As Siddiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur’an. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang Ridda, banyak penghafal Al Qur’an yang ikut tewas dalam pertempuran. Abu Bakar As Siddiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur’an. Setelah lengkap koleksi ini, yang dikumpulkan dari para penghafal Al-Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan juga istri dari Nabi Muhammad SAW. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Qur’an hingga yang dikenal hingga saat ini.

Abu Bakar As Siddiq meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/ 8 Jumadil Awwal 13 H di Madinah pada usia 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Thalhah bin Ubaidillah.


Sumber : wikipedia dan lainnya.

10 Hal yg Mendatangkan Cinta Allah


Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.

Saudaraku, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau Madarijus Salikin.

Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.

Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).

Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.

Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

iloveallah

Sumber: Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh

***
Selesai disusun selepas shalat shubuh, 6 Jumadits Tsani 1430 H, di rumah mertua tercinta, Panggang-Gunung Kidul

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://tehirma.blogspot.com

Source: rumaysho.com

Senin, 27 Desember 2010

Kalimat Motivasi dan Renungan Islam



Ada tiga hal, barang siapa di dalam dirinya terdapat tiga hal tersebut, Allah akan menghamparkan naungan-Nya (rahmat) kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga, yakni bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang lemah, belas kasih kepada kedua orangtua, dan berbuat baik kepada hamba sahaya. [Rasulullah saw., dari Jabir r.a. riwayat Tirmidzi]

Dua hal yang tidak ada satupun yang melebihi keunggulannya adalah Iman kepada Allah SWT dan memberi manfaat untuk kaum muslimin. [Rasulullah saw]

Ada dua jenis perbuatan di dunia ; yang sukses dan yang gagal. Sekarang renungkanlah bahwa perbuatan yang tergesa-gesa yang didorong oleh hawa nafsu, bukannya oleh hikmah, cenderung untuk gagal. Semakin orang mengerjakan sesuatu dengan emosional, maka kecenderungannya untuk gagal lebih tinggi. Pendek kata, orang harus berfikir dalam-dalam sebelum berbuat. Berpikir dalam-dalam akan membuahkan kesungguhan, dan setiap muslim harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu disertai kesadaran bahwa dia akan menghadapai hari Pengadilan, dan dia harus menyadari bahwa dia akan menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Semakin kita berbuat dengan benar, kita akan semakin sukses. [Gai Eaton (dari Muslim Today)].

Kebanyakan orang tidak berdoa hingga mereka mengalami kesulitan. Jika orang sangat memerlukan pertolongan, barulah mereka banyak berdoa. Tetapi setelah mereka mendapatkan yang diinginkannya, mereka mengurangi doanya. Jika seorang mandi lima kali sehari, tubuhnya akan bersih. Shalat lima kali sehari membersihkan pikiran. [Muhammad Ali - juara Tinju Dunia]

Dengarkan hatimu, jangan dengarkan nafsumu. Nafsuu mengajakmu untuk berbangga-bangga dan mengejar kemegahan dunia. Berpalinglah dari kebanggaan yang semu, dan arilah Dia di dalam lubuk hati dan jiwamu. [Syaikh Abdul Qadir Jailani].

Jangan mencoba lari dari ujian dan penderitaan, tetapi hadapilah dengan penuh kesabaran. Ujian dan penderitaan itu tidak dapat dihindari, maka mau tidak mau harus dihadapi dengan penuh kesabaran. Bagaimana mungkin engkau mengharapkan agar seluruh dunia dengan segala isinya yang telah diciptakan berubah hanya untuk menyenangkanmu? Para nabi a.s. adalah sebaik-baik makhluk, namun mereka selalu mengalami penderitaan, demikian pula dengan para pengikutnya. Orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka untuk mencapai kemuliaan hendaknya juga menjadikan mereka sebagai suri tauladan. [Syaikh Abdul Qadir Jailani].

Apa saja yang diucapkan menunjukkan apa saja yang ada di dalam hati.
Penjelasan : lidah mengungkapkan apa yang di dalam hati. Jika hati dalam keadaan bingung atau sakit, demikian pula dengan perkataan. Jika hati dalam keadaan sehat dan bersih, maka perkataan yang diucapkan adalah hal-hal yang baik. Jika Anda memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang diucapakan seseorang, Anda akan mengetahui hubungannya dengan Allah SWT dan kedudukannya disisi Allah. [Hikam, Ibn Atha'illah].

Tingkatan cinta yang paling tinggi adalah Tatayyum (terpikat). Tingkatan yang paling rendah adalah alaqah (terikat), jika hati terikat dengan yang dicintai maka muncullah sabahah (tergila-gila), ketika hati merasa terpesona; kemudian gharam (hasrat), ketika cinta tidak mau pergi dari hati ; kemudian asyaq (cinta yang sangat bergairah), dan akhirnya Tatayyum. [Ibn Taimiyah]

Jika pikiran buruk tidak dikendalikan, pikiran itu akan menghasilkan hasrat, hasrat akan menghasilkan keinginan, keinginan akan menghasilkan tujuan, dan tujuan akan menghasilkan perbuatan, dan perbuatan akan menghancurkan dan menyebabkan azab Allah SWT. Maka pikiran yang buruk harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Sesuatu yang melintas ke dalam pikiran adalah penyebab dari semua perbuatan. [Abu Hamid Al-Ghazali].

Hati bisa mengeras sebagaimana tubuh bisa sakit, obatnya adalah bertaubat dan memohon perlindungan (dari kezaliman). Hati bisa berkarat seperti cermin yang buram, dan pengkilatanya adalah dengan berzikir. Hati bisa telanjang seperti tubuh yang telanjang, dan pakaiannya adalah takwa. HHati bisa lapar dan haus seperti tubuh yang haus, dan makanan dan minumannya adalah ilmu, cinta, tawakkal, taubat, dan menghamba kepada-Nya. [Ibnu Qayyim al jauziyah].

Obatmu ada dalam dirimu, tetapi engkau tidak merasakannya. Sakitmu berasal dari dirimu, tetapi engkau tidak melihatnya. Engkau menganggap bahwa dirimu sangat kecil, padahal dirimu dapat memuat alam semesta. Sesungguhnya dirimu adalah kitab yang nyata, yang di dalamnya tersembunyi abjad yang dapat dibaca. Untuk itu, engkau tidak perlu mencari sesuatu diluar dirimu, apa yang kau cari telah ada ddalam dirimu, jika engkau mau memikirkannya. [Ali bin Abi Thalib r.a.]

Aku mencari teman yang baik, tetapi aku tidak menemukan teman yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian yang baik, tetapi aku tidak menemukan pakaian yang lebih baik selain takwa. Aku memikirkan tentang berbagai macam kekayaan, tetapi tidak menemukan kekayaan yang lebih baik daripada merasa dengan yang sedikit. Aku memikirkan tentang semua perbuatan baik, tetapi aku tidak menemukan perbuatan yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari semua jenis makanan, tetapi aku tidak menemukan makanan yang lebih baik kecuali kesabaran. [Umar r.a.]

Sadarilah akan semua potensimu, gunakanlah semua kekuatanmu untuk meraihnya. Ciptakan sebuah lautan dari tetesan embun. Jangan meminta cahaya dari bulan, tetapi nyalakanlah dari percikan api yang ada pada dirimu. [Muhammad Iqbal].

sumber : www.blog.maz-iwal.com
www.tehirma.blogspot.com

Cinta Sejati Dalam Islam


Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.

Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).

Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.

Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?

Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.

Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.

Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.

Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?

Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:

Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.

Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.

Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.

Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”

Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:

يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.

“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)

Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)

Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.

Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?

Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:

كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ

Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:

حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ

Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102

“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)

Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?

Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.

Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?

Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan pada hadits lain beliau bersabda:

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.

“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67

“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)

Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)

Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…

Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.

***

Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com

APAKAH MAKNANYA UKHUWAH FILLAH (persahabatan dlm Islam)?



Bila kita fikirkan apakah kita sekarang berukhwah kerana Allah?



Seindah apa ukhwah yang kita miliki atau yang pernah kita alami?
Bagaimana kita menjaga ukhwah itu?

Banyak persoalan yang perlu kita muhasabah semula.Begitu juga dengan diri saya sendiri terasa banyak lagi kekurangan dan kelemahan saya dalam saya bersahabat.Kita susah untuk memahami sahabat tapi yang penting kita cuba untuk memahami sahabat, mungkin suatu hari nanti dia akan memahami kita.Kita semua tidak sempurna tapi kita cuba jadi sahabat yang baik, yang mana dapat membimbing sahabat-sahabat kepada kebaikan bukannya keburukan.Dalam kita bersahabat banyak perkara yang Allah s.w.t uji kita, bila kita tabah dalam menghadapi ujian itu bermakna kita berjaya bersahabat kerana Allah s.w.t. Bila kita lihat makna ukhwah itu sendiri yang bermaksud menyatukan hati dan roh yang terikat dengan dengan ikatan akidah yang satu.

Tingkat ukhwah yang paling rendah adalah berlapang dada dengan sahabat-sahabat dan tingkat ukhwah yang paling tinggi adalah ithar. Kenapa kita dengan orang barat berbeza dalam bersahabat? Orang barat bersahabat untuk keperluan dunia sahaja tapi orang islam bersahabat mengharapkan pertemuan hingga ke syurga.

Atas dasar kerana Allah s.w.t , ikatan yang paling kuat antara hati dan akal. Ukhwah tidak akan putus walaupun besar mana dugaan yang kita hadapi. Berusaha untuk menyayangi sahabat kita dan korbankanlah sedikit perkara dalam hidup kita, semuanya ada hikmah disebaliknya. Jadikan Rasulullah s.a.w sebagai contoh untuk membina ukhwah yang kuat. Rasulullah s.a.w sendiri dapat membina generasi sahabat yang kuat.

10 kepentingan dalam menghubungkan ukhwah:

1) Untuk mendapat keredhaan Allah kerana Dia suka pada orang yang menghubungkan ukhwah begitu juga
Penghuni langit dan bumi.
2) Kita juga mengembirakan para Malaikat di langit kerana mereka amat suka kepada orang yang
menghubungkan ukhwah.
3) Pahala yang berterusan.
4) Rezeki yang diberkati Allah
5) Allah s.w.t melanjutkan usianya.
6) Dapat menambah dan menimbulkan rasa kasih sayang dalam pergaulan seharian.
7) Iblis dan syaitan bertambah gelisah.
Akan disegani dan dihormati oleh masyarakat yang berada disekelilingnya.
9) Mengembirakan jenazah yang berada di alam barzah.
10) Dapat mencetuskan kegembiraan pada kedua belah pihak,tiada amalan yang lebih baik melainkan dapat
mengembirakan hati orang-orang beriman.

Syarat-syarat berukhwah:

Ikhlas
Bersama ukhwah adanya iman dan taqwa
Melazimi ajaran Islam (amar makruf nahi mungkar)
Nasihat-menasihati ke jalan Allah s.w.t.
Tolong-menolong kerana Allah s.w.t.
Status dua orang yang berukhwah:
Darjat yang tinggi di syurga Allah s.w.t.
Mendapat kemuliaan pada hari kebangkitan.
Menyayangi seseorang kerana Allah s.w.t bukan sebab lain hanya hadir pada hati yang bersih.Dunia dan segala hiasannya dipandang kecil berbanding keredhaan Allah s.w.t.
Kasih sayang yang hebat dan suci sehinggakan Allah s.w.t akan memuliakan hambaNya yang mampu berbuat demikian.
Rasulullah s.a.w juga menyarankan agar kita menzahirkan kasih sayang kita kerana ukhwah sangat penting dalam membentuk masyarakat.

Ciri-ciri mereka yang berukhwah kerana Allah s.w.t:

Tidak membiarkan atau meninggalkan sahabatnya yang dalam kesusahan.
Bersifat toleransi dan memaafkan.
Berjumpa dengan wajah yang tersenyum.
Bersahabat ikhlas kerana Allah s.w.t.
Setia dan berbuat baik pada sahabat.
Tidak mengumpat dan tidak menceritakan keburukan sahabat.
Mengelakkan perselisihan pendapat,gurauan yang berlebihan dan tidak tepati janji.
Bersifat pemurah dan muliakan sahabat.
Mendoakan sahabat.

Bagaimana cara untuk kita mencapai roh ukhwah?

1) Memberitahu kepada saudara yang dicintainya- Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila seseorang
mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberitahu kepadanya”. (H R Abu Daud dan Tirmizi)

2) Berdoa untuk mereka- Menurut riwayat Muslim bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Tidak seorang
hamba mukmin berdoa untuk saudaranya dari kejauhan kemungkaran melainkan malaikat berkata, dan
bagimu juga seperti itu”.

3) Berjabat tangan bila bertemu- Rasulullah s.a.w menyarankan pada umatnya bila bertemu dengan
saudara-saudara agar cepat-cepatlah berjabat tangan sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Daud
dari Barra: “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya
diampuni dosanya sebelum berpisah”.

4) Memberi senyuman ketika bertemu- Hadis riwayat dari Abu Dzhar r.a bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda: “Janganlah engkau remehkan kebaikan apa sahaja yang datang dari saudaramu dan jika
engkau berjumpa saudaramu maka berikan dia senyuman kegembiraan”. (H R Muslim)

5) Mengunjungi saudara- Dalam kitabnya Al-muwathtaa Imam Malik meriwayatkan bersabda Nabi
Muhammad s.a.w bahawa Allah s.w.t berfirman: “Pasti akan dapat cintaku orang-orang yang mencintai
kerana Aku, dimana keduanya saling berkunjung kerana Aku dan saling memberi kerana Aku”.

6) Menyampaikan ucapan selamat- Diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda: “Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya mendapat
kebahagiaan nescaya Allah s.w.t mengembirakannya pada hari kiamat”. (H R Tabrani)

7) Memberi hadiah- Imam Dailami meriwayatkan dari Anas dengan marfu’ bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda:

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah kerana hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan
menghilangkan kekotoran hati”.

Memperhatikan keperluan sahabat- Riwayat oleh Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
“Siapa yang meringankan beban penderitaaan seorang mukmin di dunia pasti Allah akan meringankan
beban penderitaannya di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang dalam kesusahan pasti Allah
s.w.t akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim
pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah s.w.t akan selalu menolong
hambaNya jika hamba tersebut menolong saudaranya (H R Muslim)

9) Tegakkan hak-hak persaudaraan: Wajib bagi kita menunaikan hak-hak yang dimiliki saudara lain,
Seperti menziarahi saudara yang sakit, mendoakannya ketika bersin dan menolong bagi yang dizalimi.
Perkara tersebut adalah penting untuk menunjukkan rasa cinta kasih kita pada sahabat kita sekaligus untuk mempereratkan ukhwah bila kita laksanakannya betul-betul kerana Allah s.w.t.
Marilah kita renungi sejenak firmanNya:

“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).Walaupun kau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi,nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
(al-anfal:63)

Kita dapat merasai kekuatan ukhwah itu kerana ikatan akidah Islam itu adalah sekuat-kuat ikatan. Dari sinilah terbitnya ukhwah fillah (persaudaraan kerana Allah) . Keindahan dalam kita berukhwah akan terserlah apabila iman yang kuat tersemat didlm hati.

Menyingkap kembali ukhwah yang dibentuk oleh Rasulullah s.a.w di dalam jiwa para sahabat, maka di sana terpancarlah betapa mulianya hati-hati yang mampu menghayati erti ukhwah kerana Allah. Bukan harta sahaja yang mereka serahkan bahkan nyawa pun sanggup dijadikan cagaran. Tapi hakikatnya kita pada hari ini adalah jauh berbeza daripada persaudaraan yang diamalkan oleh generasi terdahulu.

Jangankan berkorban untuk sahabat, bahkan peringkat persaudaraan yang paling rendah sekalipun kita tidak mampu laksanaknanya. Persaudaraan yang sejati adalah bermula daripada keikhlasan dan kasih sayang yang benar dan semata-mata kerana Allah. Kesilapan yang lalu jadikan sebagai ikhtibar dan mohonlah padaNya, moga persaudaraan yang kita jalinkan ini akan diredhaiNya.

Berbuat baiklah terhadap orang lain sebagaimana kamu suka diperlakukan. Sekiranya kamu menghormati orang lain,orang lain juga akan menghormati kamu. Sedarilah sahabat-sahabat bahawa tiada siapa yang sempurna, setiap orang mempunyai kecacatan dalam tiap pelakuannya dan menerima kecacatan antara satu sama lain adalah kunci persahabatan yang terbaik.

Berkata ulama: “Janganlah kamu berkawan melainkan dua orang dari tiga orang iaitu orang yang engkau pelajari daripadanya sesuatu tentang urusan agamamu maka orang itu pun memanfaatkan ilmunya kepadamu”

Allah juga telah berfirman: “sesungguhnya di antara kamu itu bersaudara,maka damaikanlah dua saudara kamu yang bertelagah itu.Jadi peliharalah hubungan persahabatan itu”.

Salah satu golongan yang dilindungi di bawah Arasy Allah s.w.t di akhirat kelak adalah pemuda yang bertemu dan berpisah kerana Allah, iaitu persahabatan yang diredhai Allah yang berdasarkan ketaqwaaan kepada Allah. Persahabatan adalah anugerah Allah yang terindah jika ianya berlandaskan atas dasar yang benar.Sahabat adalah seperti cermin kepada kita,kesalahan kita diteguri,bila alpa diingatkannya,bila berduka dihiburkannya,bila sempit dilapangkannya, kata-kata nasihat yang selalu keluar dari mulutnya menambahkan semangat,menjadikan kita kuat dengan cinta, kasih sayang dan persahabatannya darinya.

Dia juga menjadi sumber inspirasi untuk kita terus berdakwah.

Hayatilah persahabatan kerana Allah s.w.t kerana kita akan bertemunya di syurga dan inilah tanda kita betul-betul beriman biar diuji seberat mana kita tetap sayang pada sahabat kita inilah dinamakan ukhwah fillah..moga hubungan yang terjalin sekarang akan terus berkekalan hingga ke akhirnya..

ukhwah fillah Abadan abada

Minggu, 26 Desember 2010

Ukhuwah Fillah,,

Uhibbukifillah~



Sebuah ungkapan yang mudah. Namun untuk benar-benar merasainya tak semudah mengungkapkannya. Ungkapan yang indah. Tetapi rasanya lebih indah dari cinta biasa. Apabila semuanya kerana Allah dan hanya untuk Allah, auranya berbeza. Walaupun jasad tidak bertemu, tapi hati yang bersatu dalam sujud itu. Subhanallah.
Ukhuwah. Ukhuwah itu indah. Dan ukhuwah kerana Allah itu lebih indah. Bekerja untuk Allah, bersama kerana Allah, bertemu atas jalan Allah, dan berpisah juga demi Allah. Manisnya sehingga menutup rasa masam yang kadang kala datang menerpa.
Saya mengenal cinta kerana Allah melalui seorang insan dan saya percaya itu cara terbaik Allah mentarbiyah saya tentang UKHUWAH FILLAH.
Dia adalah insan yang menemani saya setelah saya ditinggalkan sendiri disitu. Banyak yang dia ajarkan pada saya. Tentang sebuah perjalanan, dan erti kehidupan. Hingga berputik rasa sayang saya padanya. Namun rasa itu begitu sukar sekali saya ungkapkan padanya. Sehinggakan disetiap akhir pertemuan kami, air mata ini pasti akan berjujuran dalam pelukannya. Dan masih terngiang-ngiang lagi kata-katanya.
“adik jangan nangis, jangan nakal-nakal.”
Saya? Hanya mengangguk dalam tangisan dalam pelukan.
Hinggalah satu saat, Allah menguji hubungan kami. (WaA.. macam scandal aper jer kan.. haha)
“Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang kamu belum diuji?” (Al-Ankabut:2)
Ya benar sekali.
Dan hari itu saya diuji, sejauh mana cinta itu kerana Allah.

Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Maha suci Allah
BESAR tarbiyah Allah itu untuk saya. Sebuah pengorbanan yang tidak pernah sia-sia.

Saat itu saya belajar apa itu ukhuwah fillah
Saya belajar mengorbankan perasaan untuk kepentingan orang lain
Saya belajar mengenepikan emosi kecil untuk urusan lebih BESAR
Saya belajar membezakan hal kecil dengan urusan yang lebih BESAR
Saya mengenal cinta fillah
Saya mengenal erti pengorbanan
Dan
Saya menjadi lebih kuat hari ini
dan hingga saat ini rasa sayang itu tak pernah pudar untuknya
(^_^)
Sungguh ujian itu tak mudah. Setiap antara kita yang berada atas jalan ini pasti akan menghadapi ujian ukhuwah ini. Tak kiralah bentuk apa pon ujian nya kita pasti akan diuji dan akan terus diuji hingga kita benar-benar mengatasinya. Apabila diuji balikkanlah segalanya pada Dia. Kerna tiap satu yang ada di dunia ini bukan milik kita meskipon benda yang kita sangka kita punya. Semuanya adalah milik ALLAH. Dia Pemilik dan Dia Pemelihara. Yang memegang langit, menungi bumi, dan yang memegang yang ada diantaranya. Maha suci Allah.
Bila ukhuwah kamu dan dia diuji, bertahanlah. Ya sebagai manusia kadang kala kita terasa hati, tapi awas! Saat itu syaitan punya ruang untuk mencucuk kamu disana dan sini. Makanya setiap emosi-emosi yang kecil itu atasi dengan bijak. Sabar dengan kesabaran yang baik, abaikan benda-benda kecil kerna kita punya benda lebih BESAR untuk difikirkan. Abaikan pertelingkahan kecil dan berlapang dada lah. Kerna kita punya perkara yang lebih BESAR untuk kita bawa, mimpi lebih BESAR untuk kita bersama realisasikan, dan destinasi lebih BESAR untuk kita tuju. Mardhotillah. Bersabarlah kerna Allah akan cukupkan setiap satu untuk orang yang bersabar. Bertahanlah kerana disana ada kemanisan yang kekal. Dan berlapang dadalah kerna itu tanda kita redha atas tulisan hidup kita. Percayalah tiada benda yang mungkin yang lebih baik dari apa yang TELAH berlaku. Kerna Allah Maha Tahu, setiap satu itu disusun begitu.
(^_^)
Begitulah DIA ajarkan saya tentang ukhuwah. Dan kamu juga pasti tarbiyah Nya berbeza. Tapi percayalah ukhuwah itu indah kerna saya telah merasainya.
Dan kini saya ditemani oleh bintang hati saya. Hadiah dari Allah yang paling berharga. (^_^)//

Uhibbuki fillah,

Hal-hal yang Merusak Ukhuwah



Tamak dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain
Rasulullah Saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, ALLAH akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka akan mencintai kamu.” (HR Ibnu Majah).
Jika kamu tertimpa musibah, minta-lah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudaramu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa engkau harus meminta sambil menitiskan airmata.

Maksiat dan Meremehkan Keta’atan
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati. Hal ini dapat mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan menyibukkan diri dengan saling menghibah dan menzhalimi. Padahal Rasulullah Saw bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzhaliminya dan tidak menghinakannya.” (HR. Ahmad)

“Pada hari-hari itu, sahabat-sahabat karib, sebagaian akan menjadi musuh bagi sebagaian yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa (iman dan amal sholeh)” (QS Az Zukhruf:67).
Sedangkan persahabatan karena ALLAH akan terus berlanjut hingga ke syurga.
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sehingga mereka merasa bersaudara (dalam suasana kasih mesra) serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS Al Hijr:47)

Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar’i) Ketika Berbicara
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaklah seseorang memilih perkataan yang paling baik. ALLAH berfirman: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamha-hamba-Ku (yang beriman): "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran). Sesungguhnya syaitan itu senantiasa menimbulkan perselisihan di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang). Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS Al Israa’: 3)
Dalam sebuah hadist Nabi Saw bersabda, “Kalimah thayyibah adalah sedekah.” (HR Bukhari)

Tidak Memperhatikan Apabila Ada yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka Darinya
Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadist sedangkan aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara”

Banyak Berdebat dan Berbantahan
Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang bisa jadi apa yang mereka perdebatkan itu adalah tipuan syaithon. Dengan alasan mempertahankan aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya ia tengah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi ALLAH adalah yang keras dan besar permusuhannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Banyak Bercanda dan Bersenda Gurau
Kebanyakan pula orang yang putus hubungan antara satu dengan lainnya disebabkan oleh canda dan senda gurau mereka yang berlebihan.

Berbisik-Bisik
Berbisik-bisik adalah sesuatu yang mungkin dianggap remeh tetapi bisa saja mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang lain.
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia (dengan kejahatan) itu adalah (hasutan) dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS Mujaadalah:10)
“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ke tiga. Karena itu akan menyebabkannya bersedih.” (HR Bukhari dan Muslim)

Senin, 20 Desember 2010

“Hari gini takut setan ?”



“Hari gini takut setan ?”



Kalimat seperti ini sering kita dengar dari mulut seseorang, entah di TV atau dimanapun….



Adakah orang jika punya teman akrab dimusuhi? Diganggu terus menerus?

Begitu juga setan tentunya takut jika nantinya tidak punya teman, maka teman akrabnya tidak mungkin diganggunya. Apalagi prilakunya dan sosoknya sudah menyerupainya. Tentu setan tidaklah bodoh bukan? Setan diciptakan dari nyala api, ia punya cahaya, namun cahaya palsu. Disitulah ilmu setan.

Sudah tak terhitung kalimat-kalimat yang meluncur yang tidak kita sadari, meluncur tanpa permisi dan basa-basi. Prilaku-prilaku aneh yang nampak dan yang tersembunyi, pastilah semua akan nyata pada waktunya. Semoga Allah slalu menutup aib diri kita, selama kita tidak menyebarkan dan menjelek-jelekkan aib orang lain. Amin….

Jangan sia-siakan waktumu… demi masa, kelak kita akan menyesal.

Hanya ada 2 golongan menurut Alloh; golongan kanan dan golongan kiri.

Wahai saudaraku yang aku cintai, mari kita rapatkan barisan, agar semua jadi indah, agar bumi ini damai. Kemenangan hanya dipihak yang pantas mendapatkannya.



Seberapa yakinkah diri kita akan janjiNYA?

Seberapakah kuat tekad kita untuk berjuang?

Seberapa pedulimu akan hari esok yang lebih baik?

Seberapa kerinduanmu akan kampung halaman (Surga) kita?



Seperti apakah setan manusia itu?

Yang membuat orang lain tidak merasa aman dari mulut, tangan dan prilakunya. Namun sebaliknya setan juga tidak pernah nyaman dari musuhnya.

“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami kurniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam : 94)

Kesempatan kita untuk saling membisikan kata-kata indah untuk saling menghibur hanya didunia ini saja, mengenal saudara, mengenal teman, kelak kita akan melupakan semua ini. Masing-masing diri sibuk memperhatikan amalannya masing-masing.

Janganlah terus terperdaya oleh bujuk rayu setan, setan tidak mungkin mau menolong manusia. Ia hanya menghibur diri kita sesaat untuk terjebak ke dalam lembah dosa, dan setelah itu pergi meninggalkan kita dengan dosa2 yg telah dikerjakan.

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir : 6)

Marilah kita menuju kesadaran, menuju hidayah, dengan segala daya upaya menempuh jalan yang lurus jalan yang Allah kehendaki.

**** Curriculum Viitae Iblis/Setan ****



Nama : Iblis alias Setan alias Devil.

Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya).

Lahir : Sebelum diciptakan manusia.

Tempat tinggal : Toilet dan tempat2 atau rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya.

Singgasana : Di atas air.

Rumah masa depan : Neraka Jahanam (seburuk-buruk tempat tinggal)

Agama : Kafir.

Jabatan : Pimpinan Umum orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat.

Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat.

Karyawan : Setan, jin dan setan manusia.

Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran.

Agen : Dukun dan paranormal.

Musuh : kaum muslimin.

Kekasih di dunia : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat.

Keluarga : Para thaghut.

Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir.

Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama.

Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa.

Lukisan kesayangan : Tato.

Mata pencaharian : Mencari harta yang haram.

Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah).

Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat.

Tempat yang dibenci : Majlis ilmu dan temat-tempat ketaatan.

Alat komunikasi : ghibah (menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta



Jurus Andalan :

1. Memoles kebathilan.

2. Menamakan Maksiat dengan nama yang indah.

3. Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai.

4. Masuk melalui pintu yang disukai manusia.

5. Menyesatkan manusia secara bertahap.

6. Menghalang-halangi manusia dari kebenaran.

7. Berlagak sebagai penasihat.



Kelemahan :

1. Tidak berkutik di hadapan orang yang ikhlas.

2. kewalahan menghadapi orang yang berilmu.

3. Lari dari suara adzan.

4. Lari dari rumah yang dibacakan al-Baqarah.

5. Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah.

6. Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah.



Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, yang menguasai hari pembalasan.

Smoga bermanfaat….

Dari Grupnya Para Peneuntut ILMU….

Wassalamu’alaikum….








































































































































































































Kode warna yang terpilih :


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

AKHWATimoet Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Celebrity Gossip