b:include data='blog' name='all-head-content'/>
bismillah

Welcome

31. Katakanlah ( Muhammad ), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,
32. Katakanlah ( Muhammad ), " Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-org kafir. " ( QS. Ali Imron : 31-32 )
Fruity Cherry Heart

Minggu, 26 Desember 2010

Ukhuwah Fillah,,

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.44 0 komentar
Uhibbukifillah~



Sebuah ungkapan yang mudah. Namun untuk benar-benar merasainya tak semudah mengungkapkannya. Ungkapan yang indah. Tetapi rasanya lebih indah dari cinta biasa. Apabila semuanya kerana Allah dan hanya untuk Allah, auranya berbeza. Walaupun jasad tidak bertemu, tapi hati yang bersatu dalam sujud itu. Subhanallah.
Ukhuwah. Ukhuwah itu indah. Dan ukhuwah kerana Allah itu lebih indah. Bekerja untuk Allah, bersama kerana Allah, bertemu atas jalan Allah, dan berpisah juga demi Allah. Manisnya sehingga menutup rasa masam yang kadang kala datang menerpa.
Saya mengenal cinta kerana Allah melalui seorang insan dan saya percaya itu cara terbaik Allah mentarbiyah saya tentang UKHUWAH FILLAH.
Dia adalah insan yang menemani saya setelah saya ditinggalkan sendiri disitu. Banyak yang dia ajarkan pada saya. Tentang sebuah perjalanan, dan erti kehidupan. Hingga berputik rasa sayang saya padanya. Namun rasa itu begitu sukar sekali saya ungkapkan padanya. Sehinggakan disetiap akhir pertemuan kami, air mata ini pasti akan berjujuran dalam pelukannya. Dan masih terngiang-ngiang lagi kata-katanya.
“adik jangan nangis, jangan nakal-nakal.”
Saya? Hanya mengangguk dalam tangisan dalam pelukan.
Hinggalah satu saat, Allah menguji hubungan kami. (WaA.. macam scandal aper jer kan.. haha)
“Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang kamu belum diuji?” (Al-Ankabut:2)
Ya benar sekali.
Dan hari itu saya diuji, sejauh mana cinta itu kerana Allah.

Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Maha suci Allah
BESAR tarbiyah Allah itu untuk saya. Sebuah pengorbanan yang tidak pernah sia-sia.

Saat itu saya belajar apa itu ukhuwah fillah
Saya belajar mengorbankan perasaan untuk kepentingan orang lain
Saya belajar mengenepikan emosi kecil untuk urusan lebih BESAR
Saya belajar membezakan hal kecil dengan urusan yang lebih BESAR
Saya mengenal cinta fillah
Saya mengenal erti pengorbanan
Dan
Saya menjadi lebih kuat hari ini
dan hingga saat ini rasa sayang itu tak pernah pudar untuknya
(^_^)
Sungguh ujian itu tak mudah. Setiap antara kita yang berada atas jalan ini pasti akan menghadapi ujian ukhuwah ini. Tak kiralah bentuk apa pon ujian nya kita pasti akan diuji dan akan terus diuji hingga kita benar-benar mengatasinya. Apabila diuji balikkanlah segalanya pada Dia. Kerna tiap satu yang ada di dunia ini bukan milik kita meskipon benda yang kita sangka kita punya. Semuanya adalah milik ALLAH. Dia Pemilik dan Dia Pemelihara. Yang memegang langit, menungi bumi, dan yang memegang yang ada diantaranya. Maha suci Allah.
Bila ukhuwah kamu dan dia diuji, bertahanlah. Ya sebagai manusia kadang kala kita terasa hati, tapi awas! Saat itu syaitan punya ruang untuk mencucuk kamu disana dan sini. Makanya setiap emosi-emosi yang kecil itu atasi dengan bijak. Sabar dengan kesabaran yang baik, abaikan benda-benda kecil kerna kita punya benda lebih BESAR untuk difikirkan. Abaikan pertelingkahan kecil dan berlapang dada lah. Kerna kita punya perkara yang lebih BESAR untuk kita bawa, mimpi lebih BESAR untuk kita bersama realisasikan, dan destinasi lebih BESAR untuk kita tuju. Mardhotillah. Bersabarlah kerna Allah akan cukupkan setiap satu untuk orang yang bersabar. Bertahanlah kerana disana ada kemanisan yang kekal. Dan berlapang dadalah kerna itu tanda kita redha atas tulisan hidup kita. Percayalah tiada benda yang mungkin yang lebih baik dari apa yang TELAH berlaku. Kerna Allah Maha Tahu, setiap satu itu disusun begitu.
(^_^)
Begitulah DIA ajarkan saya tentang ukhuwah. Dan kamu juga pasti tarbiyah Nya berbeza. Tapi percayalah ukhuwah itu indah kerna saya telah merasainya.
Dan kini saya ditemani oleh bintang hati saya. Hadiah dari Allah yang paling berharga. (^_^)//

Uhibbuki fillah,

READ MORE - Ukhuwah Fillah,,

Hal-hal yang Merusak Ukhuwah

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.36 0 komentar


Tamak dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain
Rasulullah Saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, ALLAH akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka akan mencintai kamu.” (HR Ibnu Majah).
Jika kamu tertimpa musibah, minta-lah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudaramu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa engkau harus meminta sambil menitiskan airmata.

Maksiat dan Meremehkan Keta’atan
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati. Hal ini dapat mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan menyibukkan diri dengan saling menghibah dan menzhalimi. Padahal Rasulullah Saw bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzhaliminya dan tidak menghinakannya.” (HR. Ahmad)

“Pada hari-hari itu, sahabat-sahabat karib, sebagaian akan menjadi musuh bagi sebagaian yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa (iman dan amal sholeh)” (QS Az Zukhruf:67).
Sedangkan persahabatan karena ALLAH akan terus berlanjut hingga ke syurga.
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sehingga mereka merasa bersaudara (dalam suasana kasih mesra) serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS Al Hijr:47)

Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar’i) Ketika Berbicara
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaklah seseorang memilih perkataan yang paling baik. ALLAH berfirman: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamha-hamba-Ku (yang beriman): "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran). Sesungguhnya syaitan itu senantiasa menimbulkan perselisihan di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang). Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS Al Israa’: 3)
Dalam sebuah hadist Nabi Saw bersabda, “Kalimah thayyibah adalah sedekah.” (HR Bukhari)

Tidak Memperhatikan Apabila Ada yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka Darinya
Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadist sedangkan aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara”

Banyak Berdebat dan Berbantahan
Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang bisa jadi apa yang mereka perdebatkan itu adalah tipuan syaithon. Dengan alasan mempertahankan aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya ia tengah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi ALLAH adalah yang keras dan besar permusuhannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Banyak Bercanda dan Bersenda Gurau
Kebanyakan pula orang yang putus hubungan antara satu dengan lainnya disebabkan oleh canda dan senda gurau mereka yang berlebihan.

Berbisik-Bisik
Berbisik-bisik adalah sesuatu yang mungkin dianggap remeh tetapi bisa saja mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang lain.
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia (dengan kejahatan) itu adalah (hasutan) dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS Mujaadalah:10)
“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ke tiga. Karena itu akan menyebabkannya bersedih.” (HR Bukhari dan Muslim)
READ MORE - Hal-hal yang Merusak Ukhuwah

Minggu, 26 Desember 2010

Ukhuwah Fillah,,

Uhibbukifillah~



Sebuah ungkapan yang mudah. Namun untuk benar-benar merasainya tak semudah mengungkapkannya. Ungkapan yang indah. Tetapi rasanya lebih indah dari cinta biasa. Apabila semuanya kerana Allah dan hanya untuk Allah, auranya berbeza. Walaupun jasad tidak bertemu, tapi hati yang bersatu dalam sujud itu. Subhanallah.
Ukhuwah. Ukhuwah itu indah. Dan ukhuwah kerana Allah itu lebih indah. Bekerja untuk Allah, bersama kerana Allah, bertemu atas jalan Allah, dan berpisah juga demi Allah. Manisnya sehingga menutup rasa masam yang kadang kala datang menerpa.
Saya mengenal cinta kerana Allah melalui seorang insan dan saya percaya itu cara terbaik Allah mentarbiyah saya tentang UKHUWAH FILLAH.
Dia adalah insan yang menemani saya setelah saya ditinggalkan sendiri disitu. Banyak yang dia ajarkan pada saya. Tentang sebuah perjalanan, dan erti kehidupan. Hingga berputik rasa sayang saya padanya. Namun rasa itu begitu sukar sekali saya ungkapkan padanya. Sehinggakan disetiap akhir pertemuan kami, air mata ini pasti akan berjujuran dalam pelukannya. Dan masih terngiang-ngiang lagi kata-katanya.
“adik jangan nangis, jangan nakal-nakal.”
Saya? Hanya mengangguk dalam tangisan dalam pelukan.
Hinggalah satu saat, Allah menguji hubungan kami. (WaA.. macam scandal aper jer kan.. haha)
“Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang kamu belum diuji?” (Al-Ankabut:2)
Ya benar sekali.
Dan hari itu saya diuji, sejauh mana cinta itu kerana Allah.

Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Maha suci Allah
BESAR tarbiyah Allah itu untuk saya. Sebuah pengorbanan yang tidak pernah sia-sia.

Saat itu saya belajar apa itu ukhuwah fillah
Saya belajar mengorbankan perasaan untuk kepentingan orang lain
Saya belajar mengenepikan emosi kecil untuk urusan lebih BESAR
Saya belajar membezakan hal kecil dengan urusan yang lebih BESAR
Saya mengenal cinta fillah
Saya mengenal erti pengorbanan
Dan
Saya menjadi lebih kuat hari ini
dan hingga saat ini rasa sayang itu tak pernah pudar untuknya
(^_^)
Sungguh ujian itu tak mudah. Setiap antara kita yang berada atas jalan ini pasti akan menghadapi ujian ukhuwah ini. Tak kiralah bentuk apa pon ujian nya kita pasti akan diuji dan akan terus diuji hingga kita benar-benar mengatasinya. Apabila diuji balikkanlah segalanya pada Dia. Kerna tiap satu yang ada di dunia ini bukan milik kita meskipon benda yang kita sangka kita punya. Semuanya adalah milik ALLAH. Dia Pemilik dan Dia Pemelihara. Yang memegang langit, menungi bumi, dan yang memegang yang ada diantaranya. Maha suci Allah.
Bila ukhuwah kamu dan dia diuji, bertahanlah. Ya sebagai manusia kadang kala kita terasa hati, tapi awas! Saat itu syaitan punya ruang untuk mencucuk kamu disana dan sini. Makanya setiap emosi-emosi yang kecil itu atasi dengan bijak. Sabar dengan kesabaran yang baik, abaikan benda-benda kecil kerna kita punya benda lebih BESAR untuk difikirkan. Abaikan pertelingkahan kecil dan berlapang dada lah. Kerna kita punya perkara yang lebih BESAR untuk kita bawa, mimpi lebih BESAR untuk kita bersama realisasikan, dan destinasi lebih BESAR untuk kita tuju. Mardhotillah. Bersabarlah kerna Allah akan cukupkan setiap satu untuk orang yang bersabar. Bertahanlah kerana disana ada kemanisan yang kekal. Dan berlapang dadalah kerna itu tanda kita redha atas tulisan hidup kita. Percayalah tiada benda yang mungkin yang lebih baik dari apa yang TELAH berlaku. Kerna Allah Maha Tahu, setiap satu itu disusun begitu.
(^_^)
Begitulah DIA ajarkan saya tentang ukhuwah. Dan kamu juga pasti tarbiyah Nya berbeza. Tapi percayalah ukhuwah itu indah kerna saya telah merasainya.
Dan kini saya ditemani oleh bintang hati saya. Hadiah dari Allah yang paling berharga. (^_^)//

Uhibbuki fillah,

Hal-hal yang Merusak Ukhuwah



Tamak dan Rakus Terhadap Dunia, Terhadap Apa-Apa Yang Dimiliki Orang Lain
Rasulullah Saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, ALLAH akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka akan mencintai kamu.” (HR Ibnu Majah).
Jika kamu tertimpa musibah, minta-lah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab jika saudaramu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa engkau harus meminta sambil menitiskan airmata.

Maksiat dan Meremehkan Keta’atan
Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa zikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati. Hal ini dapat mengakibatkan terbukanya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan menyibukkan diri dengan saling menghibah dan menzhalimi. Padahal Rasulullah Saw bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzhaliminya dan tidak menghinakannya.” (HR. Ahmad)

“Pada hari-hari itu, sahabat-sahabat karib, sebagaian akan menjadi musuh bagi sebagaian yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa (iman dan amal sholeh)” (QS Az Zukhruf:67).
Sedangkan persahabatan karena ALLAH akan terus berlanjut hingga ke syurga.
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sehingga mereka merasa bersaudara (dalam suasana kasih mesra) serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS Al Hijr:47)

Tidak Menggunakan Adab Yang Baik (Syar’i) Ketika Berbicara
Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaklah seseorang memilih perkataan yang paling baik. ALLAH berfirman: “Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamha-hamba-Ku (yang beriman): "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran). Sesungguhnya syaitan itu senantiasa menimbulkan perselisihan di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang). Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS Al Israa’: 3)
Dalam sebuah hadist Nabi Saw bersabda, “Kalimah thayyibah adalah sedekah.” (HR Bukhari)

Tidak Memperhatikan Apabila Ada yang Mengajak Berbicara Dan Memalingkan Muka Darinya
Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadist sedangkan aku sudah mengetahui perkara itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara”

Banyak Berdebat dan Berbantahan
Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang bisa jadi apa yang mereka perdebatkan itu adalah tipuan syaithon. Dengan alasan mempertahankan aqidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya ia tengah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi ALLAH adalah yang keras dan besar permusuhannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Banyak Bercanda dan Bersenda Gurau
Kebanyakan pula orang yang putus hubungan antara satu dengan lainnya disebabkan oleh canda dan senda gurau mereka yang berlebihan.

Berbisik-Bisik
Berbisik-bisik adalah sesuatu yang mungkin dianggap remeh tetapi bisa saja mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang lain.
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia (dengan kejahatan) itu adalah (hasutan) dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal.” (QS Mujaadalah:10)
“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ke tiga. Karena itu akan menyebabkannya bersedih.” (HR Bukhari dan Muslim)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

AKHWATimoet Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Celebrity Gossip