b:include data='blog' name='all-head-content'/>
bismillah

Welcome

31. Katakanlah ( Muhammad ), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,
32. Katakanlah ( Muhammad ), " Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-org kafir. " ( QS. Ali Imron : 31-32 )
Fruity Cherry Heart

Selasa, 25 Januari 2011

20 LANGKAH MEMBANGUN SIKAP MENTAL SEORANG PEMENANG

Diposting oleh AKHWATimoet di 20.00 0 komentar

. Belajarlah terus-menerus untuk dapat mengendalikan diri. Pengendalian diri membuat anda hidup berdasarkan keputusan anda sendiri. Orang yang sangat bijak pernah menulis,”Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota”.

II. Ketika suasana hati sedang buruk, jangan biarkan diri anda hanyut dalam perasaan negatif. Berusahalah untuk segera memulihkannya dengan tindakan-tindakan yang positif.

III. Biasakanlah bertanggung jawab pada diri sendiri. Hilangkanlah kebiasaan mencari kambing hitam untuk disalahkan atau mencari-cari alasan untuk membela diri. Semakin besar tanggung jawab pribadi anda, maka akan semakin berkembang karakter anda.

IV. Hindari kebiasaan mencari penghargaan atau pujian dari orang lain. Sadarilah bahwa harga diri anda tidak dikukur berdasarkan penilaian orang lain tapi seberapa jauh anda menghargai diri sendiri. Hanya orang-orang yang lemah saja yang suka mencari-cari pujian dan haus akan perhargaan.

V. Berusahalah untuk selalu meningkatkan kualitas hidup. Itu tidak saja dapat memperkaya jiwa anda tapi juga menumbuhsuburkan rasa percaya diri.

VI. Beranilah memasuki wilayah yang penuh tantangan, jangan berdiam diri ditempat yang nyaman dan aman saja. Ingatlah bahwa karakter anda dibentuk dalam badai, bukan dalam ketenangan.

VII. Milikilah visi, tujuan yang pasti. Visi yang jelas membuat anda tahu kemana anda harus melangkah. Orang yang tidak punya visi dalam hidupnya bagaikan seorang pelari maraton yang tidak tahu dimana letak garis finish. Ingatlah bahwa ketidakpuasan dan patah semangat seringkali tidak disebabkan oleh ketiadaan materi namun karena ketiadaan visi.

VIII. Lakukanlah segera apa yang harus anda lakukan. Kebiasaan menunda tidak saja akan mengikis rasa percaya diri dan membuat anda lemah, tapi juga bisa membuat masalah semakin besar.

IX. Kembangkanlah kebiasaan bertindak. Bila anda sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran, maka langkah yang paling penting adalah bertindak. Tindakanlah yang akan membuat pengetahuan dan kesadaran anda mengubah hidup anda.

X. Berpikirlah besar. Keberhasilan dan kebahagiaan anda banyak ditentukan oleh cara berpikir anda. Bila anda berpikir besar, anda cenderung menarik hal-hal yang besar terjadi dalam hidup anda. Tapi sebaliknya, pikiran yang kecil membuat dunia anda terasa sempit dan tidak menyenangkan.

XI. Berusahalah untuk terus-menerus menyelaraskan sikap positif anda dengan perkataan anda. Perkataan anda merupakan alat untuk memperkuat sikap anda, begitupun sebaliknya.

XII. Berpeganglah pada prinsip yang sudah berlalu biarlah berlalu, dan yang akan terjadi biarlah terjadi. Jangan biarkan masa lalu menganggu dan jangan biarkan masa depan merusak masa kini. Yang penting anda mengisi masa kini dengan hal-hal yang positif.

XIII. Hadapilah setiap masalah yang datang bukan sebagai ancaman yang akan mengalahkan, tapi sebagai tantangan yang akan membuat anda semakin kuat.

XIV. Biasakanlah untuk berfokus pada kemungkinan untuk berhasil dari pada mengantisipasi kemungkinan buruk. Meskipun anda mempunyai kemungkinan untuk kalah, namun berjuanglah untuk menang dan berpikirlah sebagai pemenang.

XV. Anggaplah setiap kegagalan itu sebagai pelajaran, bukan sebagai alasan untuk menyerah. Dengan demikian anda tidak dikalahkan oleh kegagalan, namun dibesarkan oleh kegagalan. Seorang yang bijak pernah menulis,” Tidak ada kegagalan, yang ada Cuma kemunduran-kemunduran kecil.

XVI. Jangan mudah menyerah menghadapi situasi dan kondisi apapun. Bertahanlah dan cari jalan keluarnya. David Tyler Scoates pernah menulis, “Selamanya terlalu pagi untuk menyerah”.

XVII. Beranilah untuk mengakuai kesalahan tidak saja kepada tuhan, tapi juga pada diri sendiri dan orang lain. Mengakui kesalahan merupakan tindakan yang membebaskan jiwa anda dari beban yang berat.

XVIII. Berusahalah untuk menjadi seperti termostat yang mempengaruhi lingkungan, dan bukan seperti termometer yang dipengaruhi oleh lingkungan. Bautlah diri anda berarti bagi orang lain. Bukan parasit atau beban bagi orang lain.

XIX. Beranilah untuk mengakui keunggulan kelebihan atau prestasi orang lain tanpa merasa rendah diri. Biasakanlah melihat sisi-sisi positif orang lain dan pujilah dengan spontan dan tulus. Hindari perasaan iri hati ketika orang lain diperlakukan secara istimewa di hadapan anda.

XX. Jadilah seorang motivator, pemberi dorongan tidak saja bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Hanya pecundang saja yang sukamenghambat orang lain untuk kemajuan dirinya sendiri.
READ MORE - 20 LANGKAH MEMBANGUN SIKAP MENTAL SEORANG PEMENANG

MEMOHON DI SAAT GENTING

Diposting oleh AKHWATimoet di 18.49 0 komentar

Saudara,
Allah SWT mengetahui keperluan diri kita lebih daripada kita sendiri. Maka sebab itu Allah SWT telah mengadakan segala keperluan kita sebelum kita memohon kepadaNya. Untuk memiliki apa yang diperlukan oleh kita, kita hanya perlu memohon kepada Allah SWT.
Namun di dalam hal memohon ini, ramai yang melihat dari segi keperluan bentuk fizikal. Jika ada dari segi perasaan hati, ramai yang memohon setelah sesuatu menimpa pada hati tersebut seperti sedih dan sempit.
Kita jarang memohon di saat genting iaitu dalam keadaan hampir melakukan sesuatu yang kita tahu kesudahannya adalah tidak baik. Seperti contoh, ketika kita bersembang, kita tahu jika kita mengumpat, kita berdosa. Namun hati ini memberontak untuk kita bercerita keburukan orang lain kepada kawan-kawan kita dan selalunya kita akur dengan kehendak hati. Kita sering menyalahkan Allah SWT dengan mengatakan bahawa kita tidak boleh berbuat apa-apa kerana hati kuat berasakan untuk mengumpat.
Nah! Di sinilah kita seringkali melakukan kesalahan besar di mana kita tidak memohon di saat genting sebelum beberapa ketika untuk mengumpat. Kita tidak memohon kepada Allah SWT agar mengubah kehendak hati kita agar tidak mengumpat.
“Ya Allah, aku rasa nak cakap pasal si fulan ni ya Allah. Tapi nanti berdosalah ya Allah. Ya Allah Kau cabutlah rasa nak cakap pasal si Fulan ni ya Allah. Kau cabutlah rasa itu ya Allah. Bantulah aku ya Allah. Aku tak mampu nak kawal rasa aku ni ya Allah. Bantu aku ye ya Allah, bantu aku. Terima kasih Allah, terima kasih”.
Saudara,
Sejak dua bulan ini saya menerima banyak masalah rumahtangga pembaca laman web ini. Ada yang memeningkan kepala apabila suami orang bercinta dengan isteri orang. Alasannya mudah. Soal jiwa tiada siapa yang dapat menghalang termasuk diri sendiri. Perasaan cinta itu datang sendiri. Ia menyeronokkan walaupun tahu ia salah. Mana mungkin ingin menghalangnya.
Persoalan pertama yang harus di lihat adalah bukankah kita sedar bahawa cinta yang sedemikian merupakan satu perbuatan yang buruk? Jika ditanya pasti jawapannya tahu dan sedar. Namun sekali lagi jawapan yang diberi adalah soal hati. Perasaan itu datang dan Allah SWT yang memberinya.
Apakah Allah SWT yang salah dalam hal ini? Mari kita lihat, ketika suami orang dan isteri orang ini dilamun cinta yang mendalam, pasti ada kesedaran bahawa apa yang dilakukan merupakan perkara yang buruk pada mulanya. Ketika ini mengapa TIDAK MEMOHON kepada Allah SWT agar dihilangkan perasaan cinta itu? Sejauh mana permohonan yang dilakukan? Rasa cinta itu memang datang. Allah SWT beri pada mereka rasa itu. Allah SWT tidak mencabut rasa itu kerana mereka tiada memohon agar Allah SWT mencabut rasa itu.
Lalu siapakan yang bersalah? Mengapa tidak memohon kepada Allah SWT untuk dihilangkan rasa itu awal-awal lagi kerana masing-masing tahu akibatnya adalah buruk. Merosak dan memporak perandakan rumahtangga sendiri. Tengah sedar, ingat dan tahu itu, mohonlah agar Allah SWT cabutkan rasa itu. Nanti sudah berada di dalam rasa cinta, pasti tidak termampu lagi untuk melawan rasa cinta itu.
Saudara,
Ketika nafsu memuncak ingin melakukan maksiat dan kejahatan, apakah kita menyalahkan Allah SWT kerana memberikan rasa itu kepada kita? Sedangkan pasti sebelum melakukannya kita sudah tahu akibat daripada perkara yang buruk jika kita melakukannya.
Kesalahan adalah pada diri kita kerana kita tidak memohon kepada Allah SWT di saat genting perasaan kita. Kita terus menurutkan rasa hati yang ada ketika itu sedangkan kita tahu jika kita melakukan apa yang kita rasa, pasti akan membawa kepada keburukan.
Mengapa kita tidak mengambil pengajaran cerita Nabi Yusuf ketika saat hendak melakukan maksiat bersama Zulaikha, Nabi Yusuf memohon kepada Allah SWT agar merahmati nafsu baginda. Lalu Allah SWT memberi kekuatan kepada nabi Yusuf agar tidak meneruskan kehendak hati untuk melakukan maksiat.
Saudara,
Mohonlah kepada Allah SWT di saat genting di mana jiwa kita terasa seolah-olah tidak mampu dibendung lagi untuk melakukan maksiat atau kejahatan. Yakinlah ketika kita memohon kepada Allah SWT di saat genting itu, Allah SWT akan menarik, mencabut, meluaskan kesempitan rasa untuk melakukan maksiat dan kejahatan yang ada dalam hati kita saat itu.
Ketika kita terasa dengan pasangan kita, mohonlah pada Allah SWT agar mencabut rasa terasa kita itu ketika itu juga. Tidak perlu kita melayan untuk merajuk atau memarahi pasangan kita dengan hal yang sebenarnya tidak perlu terasa.
“Ya Allah, geram betul dengan laki aku ni ya Allah. Boleh dia lupa beli barang yang aku suruh ya Allah. Aku dah pesan banyak kali tadi, dia boleh lupa. Dah lah balik lambat. Ya Allah sabarkan aku ya Allah. Cabutkanlah rasa geram ini ya Allah. Buangkanlah rasa geram ini dalam hati aku ni ya Allah. Sabarkan aku ye ya Allah. Sabarkan aku. Terima kasih Allah, terima kasih”.
Ketika kita marah pada anak-anak kita, mohonlah pada Allah SWT agar mencabut rasa marah itu serta merta. Tidak perlu kita menurutkan rasa marah itu. Kita mohonlah agar Allah SWT menunjukkan pada kita cara bagaimana mahu mendidik anak-anak kita. Setiap anak kita, pasti berbeza cara didikannya. Sebab itu hanya Allah SWT yang tahu cara terbaik untuk mendidik setiap anak-anak kita.
Ketika kita ada rasa benci, mohonlah pada Allah SWT agar dicabut rasa benci itu tanpa ditangguhkan. Biarlah hati kita tenang dan lapang setelah Allah SWT cabut rasa benci itu dari hati kita.
“Ya Allah, aku benci tengok muka budak tu ya Allah. Bencinya aku ya Allah. Tak tau lah mengapa, setiap kali aku tengok muka dia, aku rasa benci. Ya Allah Engkau cabutlah rasa benci aku ini ya Allah. Rasa benci ini tak menenangkan hati aku pun ya Allah. Buat apa aku nak benci dia pun ya Allah. Bantulah aku ya Allah. Cabutkan rasa benci pada budak tu ye ya Allah. Terima kasih Allah, terima kasih.”
Ketika kita ada rasa dengki, mohonlah pada Allah SWT agar dicabut rasa dengki itu di saat itu jua. Biarlah hati kita ini bersih dan suci yang banyak digunakan untuk Allah SWT.
Saudara,
Jangan dilayan rasa hati untuk melakukan maksiat dan kejahatan serta terasa dengan perasaan yang buruk. Mohonlah pada Allah SWT untuk mencabut rasa yang menyempitkan itu. Apabila kita memohon, pasti Allah SWT akan memberinya. Pasti….kerana Allah SWT tidak pernah memungkiri janjiNya.
Memang kita tidak mampu melawan kehendak hati kita kerana ia dipegang oleh Allah SWT. Namun kita diberi oleh Allah SWT pilihan iaitu untuk memohon kepada Allah SWT. Terpulang samada kita ingin memohon untuk dicabut rasa yang sempit itu atau mengikut rasa hati yang menyakitkan diri sendiri di kemudiannya.
Apabila perasaan sempit dicabut dari hati kita, kita sentiasa mempunyai hati yang sabar, yang lapang, yang bahagia, yang tenang dan kita hidup dengan jiwa yang positif di dalam hidup BerTuhan.
Yang penting……memohon kepada Allah SWT.
READ MORE - MEMOHON DI SAAT GENTING

Selasa, 25 Januari 2011

20 LANGKAH MEMBANGUN SIKAP MENTAL SEORANG PEMENANG


. Belajarlah terus-menerus untuk dapat mengendalikan diri. Pengendalian diri membuat anda hidup berdasarkan keputusan anda sendiri. Orang yang sangat bijak pernah menulis,”Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota”.

II. Ketika suasana hati sedang buruk, jangan biarkan diri anda hanyut dalam perasaan negatif. Berusahalah untuk segera memulihkannya dengan tindakan-tindakan yang positif.

III. Biasakanlah bertanggung jawab pada diri sendiri. Hilangkanlah kebiasaan mencari kambing hitam untuk disalahkan atau mencari-cari alasan untuk membela diri. Semakin besar tanggung jawab pribadi anda, maka akan semakin berkembang karakter anda.

IV. Hindari kebiasaan mencari penghargaan atau pujian dari orang lain. Sadarilah bahwa harga diri anda tidak dikukur berdasarkan penilaian orang lain tapi seberapa jauh anda menghargai diri sendiri. Hanya orang-orang yang lemah saja yang suka mencari-cari pujian dan haus akan perhargaan.

V. Berusahalah untuk selalu meningkatkan kualitas hidup. Itu tidak saja dapat memperkaya jiwa anda tapi juga menumbuhsuburkan rasa percaya diri.

VI. Beranilah memasuki wilayah yang penuh tantangan, jangan berdiam diri ditempat yang nyaman dan aman saja. Ingatlah bahwa karakter anda dibentuk dalam badai, bukan dalam ketenangan.

VII. Milikilah visi, tujuan yang pasti. Visi yang jelas membuat anda tahu kemana anda harus melangkah. Orang yang tidak punya visi dalam hidupnya bagaikan seorang pelari maraton yang tidak tahu dimana letak garis finish. Ingatlah bahwa ketidakpuasan dan patah semangat seringkali tidak disebabkan oleh ketiadaan materi namun karena ketiadaan visi.

VIII. Lakukanlah segera apa yang harus anda lakukan. Kebiasaan menunda tidak saja akan mengikis rasa percaya diri dan membuat anda lemah, tapi juga bisa membuat masalah semakin besar.

IX. Kembangkanlah kebiasaan bertindak. Bila anda sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran, maka langkah yang paling penting adalah bertindak. Tindakanlah yang akan membuat pengetahuan dan kesadaran anda mengubah hidup anda.

X. Berpikirlah besar. Keberhasilan dan kebahagiaan anda banyak ditentukan oleh cara berpikir anda. Bila anda berpikir besar, anda cenderung menarik hal-hal yang besar terjadi dalam hidup anda. Tapi sebaliknya, pikiran yang kecil membuat dunia anda terasa sempit dan tidak menyenangkan.

XI. Berusahalah untuk terus-menerus menyelaraskan sikap positif anda dengan perkataan anda. Perkataan anda merupakan alat untuk memperkuat sikap anda, begitupun sebaliknya.

XII. Berpeganglah pada prinsip yang sudah berlalu biarlah berlalu, dan yang akan terjadi biarlah terjadi. Jangan biarkan masa lalu menganggu dan jangan biarkan masa depan merusak masa kini. Yang penting anda mengisi masa kini dengan hal-hal yang positif.

XIII. Hadapilah setiap masalah yang datang bukan sebagai ancaman yang akan mengalahkan, tapi sebagai tantangan yang akan membuat anda semakin kuat.

XIV. Biasakanlah untuk berfokus pada kemungkinan untuk berhasil dari pada mengantisipasi kemungkinan buruk. Meskipun anda mempunyai kemungkinan untuk kalah, namun berjuanglah untuk menang dan berpikirlah sebagai pemenang.

XV. Anggaplah setiap kegagalan itu sebagai pelajaran, bukan sebagai alasan untuk menyerah. Dengan demikian anda tidak dikalahkan oleh kegagalan, namun dibesarkan oleh kegagalan. Seorang yang bijak pernah menulis,” Tidak ada kegagalan, yang ada Cuma kemunduran-kemunduran kecil.

XVI. Jangan mudah menyerah menghadapi situasi dan kondisi apapun. Bertahanlah dan cari jalan keluarnya. David Tyler Scoates pernah menulis, “Selamanya terlalu pagi untuk menyerah”.

XVII. Beranilah untuk mengakuai kesalahan tidak saja kepada tuhan, tapi juga pada diri sendiri dan orang lain. Mengakui kesalahan merupakan tindakan yang membebaskan jiwa anda dari beban yang berat.

XVIII. Berusahalah untuk menjadi seperti termostat yang mempengaruhi lingkungan, dan bukan seperti termometer yang dipengaruhi oleh lingkungan. Bautlah diri anda berarti bagi orang lain. Bukan parasit atau beban bagi orang lain.

XIX. Beranilah untuk mengakui keunggulan kelebihan atau prestasi orang lain tanpa merasa rendah diri. Biasakanlah melihat sisi-sisi positif orang lain dan pujilah dengan spontan dan tulus. Hindari perasaan iri hati ketika orang lain diperlakukan secara istimewa di hadapan anda.

XX. Jadilah seorang motivator, pemberi dorongan tidak saja bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Hanya pecundang saja yang sukamenghambat orang lain untuk kemajuan dirinya sendiri.

MEMOHON DI SAAT GENTING


Saudara,
Allah SWT mengetahui keperluan diri kita lebih daripada kita sendiri. Maka sebab itu Allah SWT telah mengadakan segala keperluan kita sebelum kita memohon kepadaNya. Untuk memiliki apa yang diperlukan oleh kita, kita hanya perlu memohon kepada Allah SWT.
Namun di dalam hal memohon ini, ramai yang melihat dari segi keperluan bentuk fizikal. Jika ada dari segi perasaan hati, ramai yang memohon setelah sesuatu menimpa pada hati tersebut seperti sedih dan sempit.
Kita jarang memohon di saat genting iaitu dalam keadaan hampir melakukan sesuatu yang kita tahu kesudahannya adalah tidak baik. Seperti contoh, ketika kita bersembang, kita tahu jika kita mengumpat, kita berdosa. Namun hati ini memberontak untuk kita bercerita keburukan orang lain kepada kawan-kawan kita dan selalunya kita akur dengan kehendak hati. Kita sering menyalahkan Allah SWT dengan mengatakan bahawa kita tidak boleh berbuat apa-apa kerana hati kuat berasakan untuk mengumpat.
Nah! Di sinilah kita seringkali melakukan kesalahan besar di mana kita tidak memohon di saat genting sebelum beberapa ketika untuk mengumpat. Kita tidak memohon kepada Allah SWT agar mengubah kehendak hati kita agar tidak mengumpat.
“Ya Allah, aku rasa nak cakap pasal si fulan ni ya Allah. Tapi nanti berdosalah ya Allah. Ya Allah Kau cabutlah rasa nak cakap pasal si Fulan ni ya Allah. Kau cabutlah rasa itu ya Allah. Bantulah aku ya Allah. Aku tak mampu nak kawal rasa aku ni ya Allah. Bantu aku ye ya Allah, bantu aku. Terima kasih Allah, terima kasih”.
Saudara,
Sejak dua bulan ini saya menerima banyak masalah rumahtangga pembaca laman web ini. Ada yang memeningkan kepala apabila suami orang bercinta dengan isteri orang. Alasannya mudah. Soal jiwa tiada siapa yang dapat menghalang termasuk diri sendiri. Perasaan cinta itu datang sendiri. Ia menyeronokkan walaupun tahu ia salah. Mana mungkin ingin menghalangnya.
Persoalan pertama yang harus di lihat adalah bukankah kita sedar bahawa cinta yang sedemikian merupakan satu perbuatan yang buruk? Jika ditanya pasti jawapannya tahu dan sedar. Namun sekali lagi jawapan yang diberi adalah soal hati. Perasaan itu datang dan Allah SWT yang memberinya.
Apakah Allah SWT yang salah dalam hal ini? Mari kita lihat, ketika suami orang dan isteri orang ini dilamun cinta yang mendalam, pasti ada kesedaran bahawa apa yang dilakukan merupakan perkara yang buruk pada mulanya. Ketika ini mengapa TIDAK MEMOHON kepada Allah SWT agar dihilangkan perasaan cinta itu? Sejauh mana permohonan yang dilakukan? Rasa cinta itu memang datang. Allah SWT beri pada mereka rasa itu. Allah SWT tidak mencabut rasa itu kerana mereka tiada memohon agar Allah SWT mencabut rasa itu.
Lalu siapakan yang bersalah? Mengapa tidak memohon kepada Allah SWT untuk dihilangkan rasa itu awal-awal lagi kerana masing-masing tahu akibatnya adalah buruk. Merosak dan memporak perandakan rumahtangga sendiri. Tengah sedar, ingat dan tahu itu, mohonlah agar Allah SWT cabutkan rasa itu. Nanti sudah berada di dalam rasa cinta, pasti tidak termampu lagi untuk melawan rasa cinta itu.
Saudara,
Ketika nafsu memuncak ingin melakukan maksiat dan kejahatan, apakah kita menyalahkan Allah SWT kerana memberikan rasa itu kepada kita? Sedangkan pasti sebelum melakukannya kita sudah tahu akibat daripada perkara yang buruk jika kita melakukannya.
Kesalahan adalah pada diri kita kerana kita tidak memohon kepada Allah SWT di saat genting perasaan kita. Kita terus menurutkan rasa hati yang ada ketika itu sedangkan kita tahu jika kita melakukan apa yang kita rasa, pasti akan membawa kepada keburukan.
Mengapa kita tidak mengambil pengajaran cerita Nabi Yusuf ketika saat hendak melakukan maksiat bersama Zulaikha, Nabi Yusuf memohon kepada Allah SWT agar merahmati nafsu baginda. Lalu Allah SWT memberi kekuatan kepada nabi Yusuf agar tidak meneruskan kehendak hati untuk melakukan maksiat.
Saudara,
Mohonlah kepada Allah SWT di saat genting di mana jiwa kita terasa seolah-olah tidak mampu dibendung lagi untuk melakukan maksiat atau kejahatan. Yakinlah ketika kita memohon kepada Allah SWT di saat genting itu, Allah SWT akan menarik, mencabut, meluaskan kesempitan rasa untuk melakukan maksiat dan kejahatan yang ada dalam hati kita saat itu.
Ketika kita terasa dengan pasangan kita, mohonlah pada Allah SWT agar mencabut rasa terasa kita itu ketika itu juga. Tidak perlu kita melayan untuk merajuk atau memarahi pasangan kita dengan hal yang sebenarnya tidak perlu terasa.
“Ya Allah, geram betul dengan laki aku ni ya Allah. Boleh dia lupa beli barang yang aku suruh ya Allah. Aku dah pesan banyak kali tadi, dia boleh lupa. Dah lah balik lambat. Ya Allah sabarkan aku ya Allah. Cabutkanlah rasa geram ini ya Allah. Buangkanlah rasa geram ini dalam hati aku ni ya Allah. Sabarkan aku ye ya Allah. Sabarkan aku. Terima kasih Allah, terima kasih”.
Ketika kita marah pada anak-anak kita, mohonlah pada Allah SWT agar mencabut rasa marah itu serta merta. Tidak perlu kita menurutkan rasa marah itu. Kita mohonlah agar Allah SWT menunjukkan pada kita cara bagaimana mahu mendidik anak-anak kita. Setiap anak kita, pasti berbeza cara didikannya. Sebab itu hanya Allah SWT yang tahu cara terbaik untuk mendidik setiap anak-anak kita.
Ketika kita ada rasa benci, mohonlah pada Allah SWT agar dicabut rasa benci itu tanpa ditangguhkan. Biarlah hati kita tenang dan lapang setelah Allah SWT cabut rasa benci itu dari hati kita.
“Ya Allah, aku benci tengok muka budak tu ya Allah. Bencinya aku ya Allah. Tak tau lah mengapa, setiap kali aku tengok muka dia, aku rasa benci. Ya Allah Engkau cabutlah rasa benci aku ini ya Allah. Rasa benci ini tak menenangkan hati aku pun ya Allah. Buat apa aku nak benci dia pun ya Allah. Bantulah aku ya Allah. Cabutkan rasa benci pada budak tu ye ya Allah. Terima kasih Allah, terima kasih.”
Ketika kita ada rasa dengki, mohonlah pada Allah SWT agar dicabut rasa dengki itu di saat itu jua. Biarlah hati kita ini bersih dan suci yang banyak digunakan untuk Allah SWT.
Saudara,
Jangan dilayan rasa hati untuk melakukan maksiat dan kejahatan serta terasa dengan perasaan yang buruk. Mohonlah pada Allah SWT untuk mencabut rasa yang menyempitkan itu. Apabila kita memohon, pasti Allah SWT akan memberinya. Pasti….kerana Allah SWT tidak pernah memungkiri janjiNya.
Memang kita tidak mampu melawan kehendak hati kita kerana ia dipegang oleh Allah SWT. Namun kita diberi oleh Allah SWT pilihan iaitu untuk memohon kepada Allah SWT. Terpulang samada kita ingin memohon untuk dicabut rasa yang sempit itu atau mengikut rasa hati yang menyakitkan diri sendiri di kemudiannya.
Apabila perasaan sempit dicabut dari hati kita, kita sentiasa mempunyai hati yang sabar, yang lapang, yang bahagia, yang tenang dan kita hidup dengan jiwa yang positif di dalam hidup BerTuhan.
Yang penting……memohon kepada Allah SWT.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

AKHWATimoet Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Celebrity Gossip