b:include data='blog' name='all-head-content'/>
bismillah

Welcome

31. Katakanlah ( Muhammad ), " Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang,
32. Katakanlah ( Muhammad ), " Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-org kafir. " ( QS. Ali Imron : 31-32 )
Fruity Cherry Heart

Jumat, 07 Januari 2011

Saudariku ….

Diposting oleh AKHWATimoet di 23.14 0 komentar


Saudariku ….
Hapuslah air matamu
Hadapi hidup ini dengan tabah
Serahkan semua urusan kepadaNya

Saudariku ….
Hapuslah air matamu
Tabahkanlah hatimu
Cobalah lihat di sana ….
Seorang ibu sendirian karena suaminya meninggal dunia
Seorang anak yatim kehilangan ayahnya karena musibah yang melanda
Seorang istri yang ditinggal suami karena perang

Saudariku ….
Senyumlah ….
Mari kita mencari ridhoNya
Mari kita raih hidup bahagia dengan doa dan usaha
Mari kita berjuang dengan bekal iman di dada
Mari kita tantang matahari dengan tekad membaja
Mari kita hadapi hidup
Seperti semut hitam di malam gelap gulita
Mencari makan untuk anak-anaknya
Marilah …. saudariku
Hapuslah air matamu ….
Senyumlah …. !

Saudariku ….
Janganlah bersedih
Cobalah lihat di sana ….
Betapa banyak anak-anak gadis
Tersia-sia hidupnya, karena salah mengartikan cinta
Memberikan segalanya pada yang dicintai
Meninggalkan bekas yang tak mudah dihapus sejarah hidupnya

Saudariku ….
Coba lihat di sana ….
Gadis gadis yang terlena karena cinta membara
Melupakan sesuatu yang mesti dijaga
Meninggalkan luka yang tak mudah dihapus tinta sejarah hidupnya

Saudariku ….
Senyumlah ….
Di balik senyummu ada karuniaNya
Di balik senyummu ada bahagia
Di balik senyummu ada sedekah
Di balik senyummu ada keikhlasan
Di balik senyummu ada istana kerinduan

Bukan untuk menangisinya
Bukan untuk menghinanya
Bukan untuk mentertawakannya
Tapi menjadi bahan pembelajaran
Untuk menatap hidup agar lebih baik dari kemarin
Untuk bersyukur kepadaNya bila memdapat karunia
Dan bersabar bila mendapat cobaan !

Saudariku ….
Tersenyumlah ….
Doaku menyertaimu … !

(era Muslim)
READ MORE - Saudariku ….

KENAPA ??

Diposting oleh AKHWATimoet di 22.49 0 komentar

KENAPA AKU DIUJI?
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan

sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui , sedang kamu tidak mengetahui.
(Surah Al-Baqarah ayat 216)
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.

(Surah Al-Baqarah ayat 286 )

RASA FRUSTASI?
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman.
(Surah Al-Imran ayat 139)
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

(Surah Al-Imran ayat 200 )
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’,(Surah Al-Baqarah ayat 45)

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?

Sesungguhnya All ah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

(Surah At-Taubah ayat 111 )

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya
aku bertawakal

(Surah At-Taubah ayat 129 )
READ MORE - KENAPA ??

Cukuplah Kematian Menjadi Peringatan

Diposting oleh AKHWATimoet di 22.43 0 komentar

Saat ini saya ingin berbicara kematian. Cukuplah kematian menjadi peringatan dan nasihat. Cukuplah kematian menjadikan hati bersedih, menjadikan mata menangis, menjadi ajang perpisahan dengan orang-orang yang dicintai dan menjadi pemutus segala kenikmatan dunia.

Ketika nafas mulai tersengal…
Ketika nyawa sedang meregang…
Ketika mata membelalak dan dahi berkeringat…
Pintu taubat telah tertutup. Engkau mulai memasuki gerbang kehidupan baru. Sementara istri, anak dan keluarga serta kerabatmu menangis dan merintih disisimu, engkau sedang dalam kesedihan yang mendalam, tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dan menghindarkan dirimu dari jemputan Malaikat Maut. Kini, engkau saksikan dan rasakan sendiri peristiwa mengerikan itu, setelah sebelumnya engkau mereguk banyak kenikmatan dan kesenangan tanpa kenal rasa syukur. Telah datang ketentuan Allah kepadamu, lalu nyawamu diangkat ke langit. Setelah itu, kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan engkau dapat?

Saudaraku, cukuplah kematian menjadi peringatan untuk kita bahwa dunia hanyalah kebahagiaan semu dan tak berarti apa-apa. Tidakkah engkau dengar sebuah firman Rabbmu yang sanggup menggetarkan gunung,
كل نفس ذا ئقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيـمة فمن زحزح عن النـار وأدخل الجنـة فقد فاز وما الحيوة الد نيا إلا متع الغرور۝
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. ‘Ali Imran: 185)

Tidakkah ayat tersebut mengusik hati yang lama mati? Tidakkah ayat tersebut membuat telinga yang tuli menyimak kembali? Tidakkah ayat tersebut menjadi cambuk diri?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لو تعلمون مل أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثبرا
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Muttafaq ‘alaih)

Seorang penyair berkata,
Mereka katupkan kelopak mataku –setelah berputus asa-
lantas bergegas pergi membelikanku kafan
salah seorang kerabatku berdiri dengan tergesa
pergi ke tukang memandikan mayat agar datang memandikanku
salah seorang mendatangiku lalu melucuti semua pakaianku
dan menelanjangiku sendirian
mengucurkan air dari atas kepalaku dan memandikanku
tiga kali seraya meminta kafan kepada keluargaku
dan mereka mengenakanku baju tanpa lengan dan tanpa jahitan
hanya kamper sebagai bekalku
mereka meletakkanku di dekat mihrab lalu mundur di belakang imam
menshalatiku lalu melepasku
mereka menshalati jasadku dengan shalat tanpa ruku’ dan sujud
Semoga Allah merahmatiku…

Di hari kematianmu, keluarga dan kerabat mengangkat jasadmu di atas pundak, setelah sebelumnya engkau menjadi orang yang mengangkat jasad orang lain. Kala itu, apakah jasadmu ingin supaya mereka mempercepat langkahnya, atau malah jasadmu bingung –hendak dibawa kemana jasadmu itu?
Kemudian, mereka memasukkanmu kedalam lubang sempit dan gelap setinggi dua meter oleh orang-orang yang paling engkau cintai dan keluarga yang paling dekat denganmu. Mereka menutupimu dengan papan sehingga menghalangi cahaya matahari yang hendak masuk ke dalam liang lahatmu. Lalu, mereka menimbun jasadmu dengan tanah sampai tertutupi kuburanmu. Salah seorang dari mereka berkata, “Mintakanlah ampun untuk saudaramu, dan mintakanlah ketetapan iman untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.”

Tidak berapa lama, mereka semua pergi meninggalkan tubuh dingin dan kaku yang dulunya adalah dirimu yang rupawan. Mereka meninggalkanmu dalam gelap dan dingin. Di sekelilingmu hanyalah tanah dan tanah. Lalu dikembalikanlah ruhmu kepada jasadmu, dan datanglah dua malaikat yang biru kehitam-hitaman untuk bertanya, “Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?” Dengan apakah engkau akan menjawabnya..?

Jika ketika engkau mati, engkau telah bertaubat dan beriman, maka Allah akan meneguhkan jawabanmu, dan engkau bisa mengambil hadiahmu berupa kebahagiaan di akhirat kelak, seperti disebutkan dalam firman-Nya,
يثبت الله الذ ين ءامنوا بالقول الثابت فى الحيوة الدنيا وفى الأخـرة ويضـل الله الظـلمين ويفعل الله ما يشاء۝
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Ibrahim: 27)

Namun, bagaimana jika ketika engkau meninggal, engkau belum sempat bertaubat? Engkau tidak akan tahu jawaban atas pertanyaan itu. Engkau hanya akan berkata, “Hah… hah… aku tidak tahu!” Kemudian terdengarlah seruan, “Bohong! Baringkan ia di Neraka, dan bukakan pintu Neraka untuknya!” Maka engkau akan merasakan panasnya Neraka, kuburanmu akan menghimpit dan meremukkan seluruh tulang belulangmu. Kemudian datanglah kepadamu seseorang yang berwajah amat buruk, berbau busuk dan berbaju lusuh, ia berkata, “Aku datang kepadamu membawa berita buruk. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu.” Maka bertanyalah dirimu tentang dirinya, maka dia menjawab, “Aku adalah amal burukmu.” Kemudian menjadilah dirimu buta, bisu dan tuli, dan tanganmu memegang sebatang besi yang apabila sebuah gunung dipukul dengan besi tersebut maka hancurlah dia hingga menjadi debu. Begitupula dirimu, ketika palu besi itu mengenai dirimu maka rasa sakit yang tiada tertahankan akan membuatmu menjerit hingga lengkingannya terdengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Dan tidak ada yang engkau harapkan setelah itu, melainkan agar Allah tidak menyegerakan Hari Perhitungan.

Wahai saudaraku… setiap hela nafasmu menjadi langkah maju menuju kematian. Maka janganlah menunggu ‘nanti’ untuk bertaubat, tapi bersegeralah, karena engkau tidak pernah tahu sudah sedekat apa kematian itu dengan dirimu.

READ MORE - Cukuplah Kematian Menjadi Peringatan

Jumat, 07 Januari 2011

Saudariku ….



Saudariku ….
Hapuslah air matamu
Hadapi hidup ini dengan tabah
Serahkan semua urusan kepadaNya

Saudariku ….
Hapuslah air matamu
Tabahkanlah hatimu
Cobalah lihat di sana ….
Seorang ibu sendirian karena suaminya meninggal dunia
Seorang anak yatim kehilangan ayahnya karena musibah yang melanda
Seorang istri yang ditinggal suami karena perang

Saudariku ….
Senyumlah ….
Mari kita mencari ridhoNya
Mari kita raih hidup bahagia dengan doa dan usaha
Mari kita berjuang dengan bekal iman di dada
Mari kita tantang matahari dengan tekad membaja
Mari kita hadapi hidup
Seperti semut hitam di malam gelap gulita
Mencari makan untuk anak-anaknya
Marilah …. saudariku
Hapuslah air matamu ….
Senyumlah …. !

Saudariku ….
Janganlah bersedih
Cobalah lihat di sana ….
Betapa banyak anak-anak gadis
Tersia-sia hidupnya, karena salah mengartikan cinta
Memberikan segalanya pada yang dicintai
Meninggalkan bekas yang tak mudah dihapus sejarah hidupnya

Saudariku ….
Coba lihat di sana ….
Gadis gadis yang terlena karena cinta membara
Melupakan sesuatu yang mesti dijaga
Meninggalkan luka yang tak mudah dihapus tinta sejarah hidupnya

Saudariku ….
Senyumlah ….
Di balik senyummu ada karuniaNya
Di balik senyummu ada bahagia
Di balik senyummu ada sedekah
Di balik senyummu ada keikhlasan
Di balik senyummu ada istana kerinduan

Bukan untuk menangisinya
Bukan untuk menghinanya
Bukan untuk mentertawakannya
Tapi menjadi bahan pembelajaran
Untuk menatap hidup agar lebih baik dari kemarin
Untuk bersyukur kepadaNya bila memdapat karunia
Dan bersabar bila mendapat cobaan !

Saudariku ….
Tersenyumlah ….
Doaku menyertaimu … !

(era Muslim)

KENAPA ??


KENAPA AKU DIUJI?
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan

sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN?

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui , sedang kamu tidak mengetahui.
(Surah Al-Baqarah ayat 216)
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.

(Surah Al-Baqarah ayat 286 )

RASA FRUSTASI?
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman.
(Surah Al-Imran ayat 139)
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

(Surah Al-Imran ayat 200 )
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’,(Surah Al-Baqarah ayat 45)

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?

Sesungguhnya All ah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

(Surah At-Taubah ayat 111 )

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya
aku bertawakal

(Surah At-Taubah ayat 129 )

Cukuplah Kematian Menjadi Peringatan


Saat ini saya ingin berbicara kematian. Cukuplah kematian menjadi peringatan dan nasihat. Cukuplah kematian menjadikan hati bersedih, menjadikan mata menangis, menjadi ajang perpisahan dengan orang-orang yang dicintai dan menjadi pemutus segala kenikmatan dunia.

Ketika nafas mulai tersengal…
Ketika nyawa sedang meregang…
Ketika mata membelalak dan dahi berkeringat…
Pintu taubat telah tertutup. Engkau mulai memasuki gerbang kehidupan baru. Sementara istri, anak dan keluarga serta kerabatmu menangis dan merintih disisimu, engkau sedang dalam kesedihan yang mendalam, tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dan menghindarkan dirimu dari jemputan Malaikat Maut. Kini, engkau saksikan dan rasakan sendiri peristiwa mengerikan itu, setelah sebelumnya engkau mereguk banyak kenikmatan dan kesenangan tanpa kenal rasa syukur. Telah datang ketentuan Allah kepadamu, lalu nyawamu diangkat ke langit. Setelah itu, kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan engkau dapat?

Saudaraku, cukuplah kematian menjadi peringatan untuk kita bahwa dunia hanyalah kebahagiaan semu dan tak berarti apa-apa. Tidakkah engkau dengar sebuah firman Rabbmu yang sanggup menggetarkan gunung,
كل نفس ذا ئقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيـمة فمن زحزح عن النـار وأدخل الجنـة فقد فاز وما الحيوة الد نيا إلا متع الغرور۝
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. ‘Ali Imran: 185)

Tidakkah ayat tersebut mengusik hati yang lama mati? Tidakkah ayat tersebut membuat telinga yang tuli menyimak kembali? Tidakkah ayat tersebut menjadi cambuk diri?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لو تعلمون مل أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثبرا
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Muttafaq ‘alaih)

Seorang penyair berkata,
Mereka katupkan kelopak mataku –setelah berputus asa-
lantas bergegas pergi membelikanku kafan
salah seorang kerabatku berdiri dengan tergesa
pergi ke tukang memandikan mayat agar datang memandikanku
salah seorang mendatangiku lalu melucuti semua pakaianku
dan menelanjangiku sendirian
mengucurkan air dari atas kepalaku dan memandikanku
tiga kali seraya meminta kafan kepada keluargaku
dan mereka mengenakanku baju tanpa lengan dan tanpa jahitan
hanya kamper sebagai bekalku
mereka meletakkanku di dekat mihrab lalu mundur di belakang imam
menshalatiku lalu melepasku
mereka menshalati jasadku dengan shalat tanpa ruku’ dan sujud
Semoga Allah merahmatiku…

Di hari kematianmu, keluarga dan kerabat mengangkat jasadmu di atas pundak, setelah sebelumnya engkau menjadi orang yang mengangkat jasad orang lain. Kala itu, apakah jasadmu ingin supaya mereka mempercepat langkahnya, atau malah jasadmu bingung –hendak dibawa kemana jasadmu itu?
Kemudian, mereka memasukkanmu kedalam lubang sempit dan gelap setinggi dua meter oleh orang-orang yang paling engkau cintai dan keluarga yang paling dekat denganmu. Mereka menutupimu dengan papan sehingga menghalangi cahaya matahari yang hendak masuk ke dalam liang lahatmu. Lalu, mereka menimbun jasadmu dengan tanah sampai tertutupi kuburanmu. Salah seorang dari mereka berkata, “Mintakanlah ampun untuk saudaramu, dan mintakanlah ketetapan iman untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.”

Tidak berapa lama, mereka semua pergi meninggalkan tubuh dingin dan kaku yang dulunya adalah dirimu yang rupawan. Mereka meninggalkanmu dalam gelap dan dingin. Di sekelilingmu hanyalah tanah dan tanah. Lalu dikembalikanlah ruhmu kepada jasadmu, dan datanglah dua malaikat yang biru kehitam-hitaman untuk bertanya, “Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?” Dengan apakah engkau akan menjawabnya..?

Jika ketika engkau mati, engkau telah bertaubat dan beriman, maka Allah akan meneguhkan jawabanmu, dan engkau bisa mengambil hadiahmu berupa kebahagiaan di akhirat kelak, seperti disebutkan dalam firman-Nya,
يثبت الله الذ ين ءامنوا بالقول الثابت فى الحيوة الدنيا وفى الأخـرة ويضـل الله الظـلمين ويفعل الله ما يشاء۝
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Ibrahim: 27)

Namun, bagaimana jika ketika engkau meninggal, engkau belum sempat bertaubat? Engkau tidak akan tahu jawaban atas pertanyaan itu. Engkau hanya akan berkata, “Hah… hah… aku tidak tahu!” Kemudian terdengarlah seruan, “Bohong! Baringkan ia di Neraka, dan bukakan pintu Neraka untuknya!” Maka engkau akan merasakan panasnya Neraka, kuburanmu akan menghimpit dan meremukkan seluruh tulang belulangmu. Kemudian datanglah kepadamu seseorang yang berwajah amat buruk, berbau busuk dan berbaju lusuh, ia berkata, “Aku datang kepadamu membawa berita buruk. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu.” Maka bertanyalah dirimu tentang dirinya, maka dia menjawab, “Aku adalah amal burukmu.” Kemudian menjadilah dirimu buta, bisu dan tuli, dan tanganmu memegang sebatang besi yang apabila sebuah gunung dipukul dengan besi tersebut maka hancurlah dia hingga menjadi debu. Begitupula dirimu, ketika palu besi itu mengenai dirimu maka rasa sakit yang tiada tertahankan akan membuatmu menjerit hingga lengkingannya terdengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Dan tidak ada yang engkau harapkan setelah itu, melainkan agar Allah tidak menyegerakan Hari Perhitungan.

Wahai saudaraku… setiap hela nafasmu menjadi langkah maju menuju kematian. Maka janganlah menunggu ‘nanti’ untuk bertaubat, tapi bersegeralah, karena engkau tidak pernah tahu sudah sedekat apa kematian itu dengan dirimu.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

AKHWATimoet Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Celebrity Gossip